Inkompatibilitas secara Parenteral TINJAUAN PUSTAKA

29

2.7 Inkompatibilitas secara Parenteral

Inkompatibilitas adalah reaksi yang tidak diinginkan yang terjadi antara obat dengan larutan, wadah atau obat lainnya Philips dan Gorski, 2014. Terdapat tiga tipe inkompatibilitas yaitu inkompatibilitas fisika, kimia dan terapetik Scoville, 2013. Inkompatibilitas fisika terjadi ketika kombinasi obat menyebabkan perubahan visual yang dapat diamati perubahan warna, pembentukan endapan dan pembentukan gas dan yang tidak dapat diamati pembentukan partikel- partikel yang tidak dapat diamati secara visual dan variasi pH Nagaraju, et.al., 2015; Gikic, et al., 2000; Felton, 2013; Foinard,. et al., 2013. Inkompatibilitas secara fisika dapat diamati dengan mengetahui sifat kimia dari bahan yang dicampurkan. Contoh inkompatibilitas secara fisika adalah garam natrium dari asam lemah, seperti fenitoin natrium atau fenobarbital natrium yang mengendap dalam bentuk asam bebas ketika diberikan bersamaan dengan cairan yang bersifat asam, garam kalsium mengendap ketika ditambahkan medium basa dan obat yang membutuhkan pelarut khusus seperti diazepam mengendap apabila dicampurkan dengan larutan berair karena diazepam kurang larut di dalam air Felton, 2013. Inkompatibilitas kimia menggambarkan degradasi kimia dari satu atau lebih obat yang dicampurkan, menyebabkan toksisitas atau inaktivitas secara terapetik Foinard, 2013; Felton, 2013; Philips dan Gorski, 2014. Degradasi tidak selamanya bersifat dapat diamati tetapi reaksi obat atau larutan obat menghasilkan perubahan yang berkaitan dengan keutuhan atau potensi obat Nagaraju, et.al., 2015. Inkompatibilitas secara kimia terjadi akibat hidrolisis, oksidasi, reduksi atau pembentukan kompleks. Inkompatibilitas kimia yang tidak dapat diamati dapat dideteksi dengan metode analisis Felton, 2013. Universitas Sumatera Utara 30 Inkompatibilitas terapetik adalah pencampuran yang sulit untuk diamati sebab menghasilkan aktivitas terapetik yang antagonis atau sinergis. Contoh obat yang menghasilkan inkompatibilitas terapetik adalah penisilin atau kortison mempunyai efek antagonis terhadap heparin dan menyebabkan heparin tidak bekerja sebagai antikoagulan Felton, 2013. Tabel 2.2 memberikan contoh reaksi obat yang inkompatibel dan Tabel 2.3 memberikan data inkompatibilitas obat dengan emulsi lemak intravena.. Tabel 2.2 Contoh reaksi obat yang inkompatibel Bentley, et al., 2015. Obat Inkompatibel Alasan Inkompatibilitas Aksi yang diambil Bahan tambahan yang mengandung Ca 2+ dan bahan aditif yang mengandung PO4 3- dalam nutrisi parenteral Berhubungan dengan konsentrasi Kurangi konsentrasi bahan aditif; jangan menambahkan kalsium dan fosfat dalam jangka waktu yang dekat. Amfoterisin dan elektrolit Inkompatibilitas ionik; amfoterisin dapat mengendap Hindari larutan elektrolit contoh : natrium klorida; gunakan infus glukosa 5 bila memungkinkan dan larutan dengan pH ˃ 4,2. Furosemid dan larutan pH rendah Larutan pH rendah Kemungkinan mengendap pada larutan pH rendah glukosa 5; sebagai pengganti, gunakan natrium klorida 0,9. Atrakurium dan larutan pH tinggi Larutan pH tinggi Inkompatibel dengan larutan pH tinggi, harus diberikan terpisah dengan obat pH tinggi seperti tiopental untuk mencegah pengendapaan. Lidokain dan propofol Memisah dan koalesensi pada pembawa propofol karena lidokain merusak sifat surfaktan sebagai pembawa Gunakan lidokain konsentrasi rendah atau memberikan lidokain dan propofol pada jalur yang berbeda. Universitas Sumatera Utara 31 Tabel 2.3 Daftar obat yang tidak kompatibel dengan emulsi lemak intravena NCCU, 2011. Obat A Obat B Emulsi lemak intravena Acyclovir Amfoterisin B Ampisilin Kalsium klorida Kalsium glukonat Ciprofloxacin Diazepam Furosemid Heparin 1unit mL Indometasin Garam magnesium Midazolam Fenitoin Natrium bikarbonat SulfametoksazolTrimetoprim

2.8 Particle Size Analyzer