Larutan Elektrolit TINJAUAN PUSTAKA

25

2.4 Larutan Elektrolit

Elektrolit adalah molekul-molekul yang berdisosiasi di dalam air menjadi kation dan anion yang ekivalen. Terdapat banyak elektrolit yang penting secara fisiologi, berupa Na + , K + , Ca 2+ , Mg 2+ , Cl - , HCO 3 - . Elektrolit dan beberapa komponen bermuatan seperti protein terdistribusi tidak merata pada cairan tubuh Barret, et al., 2010. Ion-ion ini dinyatakan dalam mEqL. Kebanyakan elektrolit mempunyai fungsi fisiologis yang lebih dari satu; umumnya beberapa elektrolit bekerja sama untuk memediasi peristiwa kimia. Peranan fisiologi elektrolit berupa mempertahankan elektronetralitas kompartemen cairan; memediasi reaksi enzim; mengubah permeabilitas membran sel; mengatur kontraksi dan relaksasi otot; mengatur transmisi impuls saraf Philips dan Gorski, 2014.

2.4.1 Infus larutan natrium klorida 0,9 normal salin

Infus larutan natrium klorida 0,9 PT. Widatra Bhakti dipasaran dikemas dalam 500 ml dan mempunyai nilai osmolaritas 308 mOsmL yang setara dengan ion natrium Na + 154 mEqL dan klorida Cl - 154 mEqL. pH infus larutan natrium klorida 0,9 adalah 4,5 sampai 7. Kegunaan infus larutan natrium klorida 0,9 meliputi pengobatan shock dan hiponatremia, perubahan cairan, metabolik alkalosis hiperkalsemia dan pergantian cairan dalam diabetes ketoasidosis. Secara normal, natrium yang dibutuhkan tubuh adalah 135 sampai 145 mEqL. Fungsi fisiologis natrium meliputi transmisi dan konduksi impuls saraf, bertanggung jawab terhadap osmolalitas cairan vaskular sertamenjaga keseimbangan air. Natrium berpindah ke dalam sel ketika kalium berpindah keluar sel akibat depolarisasi aktivitas sel. Ketika natrium berpindah keluar sel, kalium berpindah kembali ke dalam sel. Proses ini disebut repolarisasi aktivitas enzim Philips dan Gorski, 2014. Universitas Sumatera Utara 26 Fungsi utama natrium adalah mempertahankan volume cairan ekstraseluler. Natrium merepresentasikan 90 kation ekstraseluler karena natrium tidak dapat melewati dinding sel membran dengan mudah Philips, dan Gorski, 2014. Selain itu, natrium juga berperan dalam mengatur tekanan darah. Banyak proses pada tubuh seperti otak, sistem saraf dan otot berfungsi apabila adanya sinyal listrik yang diperoleh dari elektrolit Akpan, et al., 2013. Secara normal, klorida yang dibutuhkan tubuh adalah 95 sampai 108 mEqL dan fungsi fisiologisnya berupa pengaturan osmolaritas serum; keseimbangan cairan; keasaman cairan lambung; keseimbangan asam-basa; berperan dalam pergantian oksigen-karbon dioksida pergantian klorida. Klorida merupakan anion terbanyak di cairan ekstraseluler Philips dan Gorski, 2014.

2.4.2 Larutan Ringer

Larutan Ringer PT. Widatra Bhakti yang ada di pasaran dikemas dalam 500 ml mengandung 4,3 gram natrium klorida NaCl, 0,15 gram kalium klorida KCl, 0,165 gram kalsium klorida CaCl 2 .H 2 O serta air untuk injeksi dengan osmolaritas 311 mOsmL yang setara dengan ion natrium Na + 147,1 mEqL, kalium K + 4 mEqL, kalsium Ca ++ 4,5 mEqL dan klorida Cl - 155,6 mEqL. Larutan Ringer adalah cairan dan elektrolit yang mengisi kembali cairan sel, yang lebih sering digunakan untuk mengobati pasien dehidrasi. Konsentrasi elektrolit dalam larutan Ringer menyerupai konsentrasi elektrolit yang terdapat dalam plasma Philips dan Gorski, 2014. Secara normal, kalium yang dibutuhkan tubuh adalah 3,5 sampai 5 mEqL. Kalium adalah kation utama pada cairan intraseluler. Fungsi fisiologisnya meliputi pengaturan volume cairan pada sel; menyebabkan transmisi impuls saraf; kontraksi otot rangka, polos dan jantung; mengontrol konsentrasi H + , Universitas Sumatera Utara 27 keseimbangan asam-basa; ketika kalium berpindah keluar dari sel, H + berpindah ke dalam dan sebaliknya; peranan dalam aksi enzim untuk produksi energi seluler. Kalium adalah elektrolit intraseluler sebanyak 98 dan 2 pada cairan ekstraseluler. Perubahan kalium di dalam darah dapat menyebabkan aritmia Akpan, et al., 2013; Philips dan Gorski, 2014. Secara normal, kalsium yang dibutuhkan tubuh adalah 4,5 sampai 5,5 mEqL atau 9 sampai 11 mgdL. Fungsi fisiologis kalsium adalah mempertahankan elemen tulang; mengatur aktivitas neuromuskular; memastikan otot dan saraf berfungsi baik; mempengaruhi aktivitas enzim; mengubah protrombin menjadi trombin membantu dalam pembekuan darah. Kekurangan kalsium yang tidak diobati dapat menyebabkan osteoporosis, hipertensi dan aritmia jantung Philips dan Gorski, 2014; Pravina, et al., 2013.

2.5 Pencampuran Parenteral