Pencampuran infus larutan natrium klorida 0,9 dan Intralipid 20 Pencampuran larutan Ringer dan Intralipid 20

35 Gambar 3.2 Sketsa pencampuran infus larutan natrium klorida 0,9 dan Intralipid 20 dalam satu wadah Gambar 3.3 Sketsa pencampuran larutan Ringer dan Intralipid 20 dalam satu wadah

3.5.2 Pencampuran melalui three-waystopcock

Pencampuran melalui three-waystopcock dilakukan orientasi dengan rasio 1:1 dan diamati bahwa laju tetesan infus larutan natrium klorida 0,9 1 tetes detik dan larutan Ringer 2 tetesdetik lebih cepat daripada laju tetesan Intralipid 20 1 tetes 6 detik sehingga larutan elektrolit infus larutan natrium klorida 0,9 atau larutan Ringer dialirkan terlebih dahulu sehingga tidak dapat diamati interaksi intralipid 20 dan larutan elektrolit. Oleh sebab itu, volume larutan elektrolit dinaikkan sehingga perbandingan Intralipid 20 dan larutan elektrolit infus larutan natrium klorida 0,9 atau larutan Ringer menjadi 1:2.

3.5.2.1 Pencampuran infus larutan natrium klorida 0,9 dan Intralipid 20

Intralipid 20 dicampur dengan infus larutan natrium klorida 0,9 melalui three-waystopcockdengan rasio 1:2 12,5 ml : 25 ml pada suhu kamar, Hasil campuran infus larutan natrium klorida 0,9 dan Intralipid 20 Tempat penampungan hasil campuran Hasil campuran larutan Ringer dan Intralipid 20 Tempat penampungan hasil campuran Universitas Sumatera Utara 36 laju alir untuk infus natrium klorida 0,9 adalah 1 tetes detik sedangkan Intralipid 20 dijalankan dengan laju alir 1 tetes 6 detik. Kedua infus set kemudian dihubungkan pada three-waystopcockdan hasilnya ditampung pada botol kaca kemudian dievaluasi stabilitas fisik campuran berupa pengujian tipe emulsi, pemeriksaan pH, pemeriksaan globul lemak secara visual, pemeriksaan globul lemak secara mikroskopik dan pemeriksaan ukuran globul lemak sediaan campuran. Perhitungan laju tetesan dapat dilihat pada Lampiran 2.

3.5.2.2 Pencampuran larutan Ringer dan Intralipid 20

Intralipid 20 dicampur dengan larutan Ringer melalui three-waystopcock dengan rasio dan cara yang sesuai dengan metode 3.5.2.1 diatas. Larutan Ringer dijalankan dengan laju 2 tetes detik. Gambar 3.4 Sketsa pencampuran infus larutan natrium klorida 0,9 dan Intralipid 20 melalui three-way stopcock Gambar 3.5 Sketsa pencampuran larutan Ringer dan Intralipid 20 melaluithree-way stopcock Intralipid 20 infus larutan natrium klorida 0,9 Three-waystopcock Three-waystopcock Larutan ringer Intralipid 20 Tempat penampungan hasil campuran Tempat penampungan hasil campuran Universitas Sumatera Utara 37 3.5.3 Evaluasi stabilitas fisik hasil pencampuran larutan elektrolit infus larutan natrium klorida 0,9 atau larutan Ringer dengan Intralipid 20 dalam satu wadah atau melalui three-waystopcock 3.5.3.1 Pengujian tipe emulsi Satu tetes emulsi hasil pencampuran diletakkan pada gelas objek kemudian ditambahkan satu tetes pewarna larut air seperti metilen biru. Setelah itu, campuran emulsi dan metilen biru dihomogenkan dengan batang pengaduk dan ditutupi dengan gelas objek lainnya. Jika air adalah fase luarnya contoh tipe emulsi ma, pewarna akan larut dan secara seragam berdifusi diseluruh air. Jika emulsi adalah tipe am, partikel dari pewarna akan menggumpal pada bagian permukaan Martin, 2011.

3.5.3.2 Pemeriksaan pH