42
tinggi penurunan arus kas operasi perusahaan maka semakin rendah kemungkinan perusahaan merevaluasi aset tetapnya.
D. PEMBAHASAN
1. Hubungan Firm Size Terhadap Keputusan Revaluasi Aset Tetap
Hasil pengujian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa firm size berpengaruh positif terhadap keputusan revaluasi aset tetap di Indonesia
dan di Singapura tidak dapat dibuktikan secara statistik. Hal ini berarti mungkin saja terjadi, dimana revaluasi yang dilakukan oleh perusahaan
di Indonesia dan Singapura sifatnya adalah upward revaluation, yang artinya selisih antara nilai buku dengan nilai revaluasi akan
mengakibatkan naiknya saldo laba komprehensif perusahaan. Hal ini
menyebabkan perusahaan besar tidak bisa menghindari pajak yang sudah ditetapkan.
Adanya peraturan pajak PMK No.1912015 yang mengenakan pajak final antara 3 sampai 6 terhadap selisih revaluasi nilai wajar aset
memungkinkan perusahaan lebih memilih model biaya untuk menghindari risiko terkena regulasi perpajakan yang menyebabkan
kenaikan pembayaran pajak. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Nurjanah 2013, Manihuruk dan Farahmita 2015, dan
Yulistia, dkk 2015 yang menemukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif terhadap revaluasi, artinya perusahaan yang
43
berukuran besar lebih kecil kemungkinan menggunakan model revaluasi pada pencatatan aset tetap mereka.
2. Hubungan Fixed Asset Intensity Terhadap Keputusan Revaluasi Aset
Tetap
Hasil pengujian hipotesis kedua yang menyatakan bahwa fixed asset intensity berpengaruh positif terhadap keputusan revaluasi aset tetap di
Indonesia dan di Singapura dapat dibuktikan secara statistik. Hasil pengujian ini sesuai dengan hipotesis peneliti yang menyatakan bahwa
intensitas aset tetap berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan revaluasi aset tetap. Sesuai dengan penelitian Tay 2009 yang
berpendapat bahwa revaluasi penting untuk diperhatikan dimana porsi terbesar dari total aset adalah aset tetap yang dapat meningkatkan nilai
suatu perusahaan dan karena itu memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan basis aset.
Tidak hanya itu, revaluasi juga diterapkan untuk mengurangi pelaporan profitabilitas perusahaan, baik melalui depresiasi yang lebih
besar, maupun dengan peningkatan basis aset yang digunakan untuk
mengukur return on equity. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Tay
2009, Seng dan Su 2010, Manihuruk dan Farahmita 2015 yang menemukan bahwa intensitas aset tetap memiliki hubungan signifikan
positif terhadap pilihan model revaluasi aset tetap perusahaan.