Tabel Klasifikasi Uji Kualitas Data

36 Sedangkan hasil tabel 4.9 menunjukkan bahwa dari 221 perusahaan yang tidak melakukan revaluasi, seharusnya 99,1 dapat diprediksi oleh model regresi logistik dengan tepat. Lalu dari 35 perusahaan yang melakukan revaluasi aset tetap 7,9 yang mampu diprediksi dengan tepat oleh model. Secara keseluruhan terdapat 85,8 yang dapat diprediksi dengan tepat dalam model regresi logistik dalam penelitian ini.

C. Uji Hipotesis

Pengolahan dan perhitungan data menggunakan program SPSS 21.00 for windows. Hasil pengujian hipotesis dijelaskan oleh tabel sebagai berikut: Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis Indonesia B S.E. Wald df Sig. ExpB Step 1 a FIRM_SIZELn -0.213 0.144 2.198 1 0.138 0.808 FAI 4.481 1.061 17.853 1 0.000 88.356 DR -0.245 0.663 0.136 1 0.712 0.783 LIQ -1.044 0.459 5.170 1 0.023 0.352 CFFO -0.276 0.359 0.589 1 0.443 0.759 Constant 2.344 4.082 0.330 1 0.566 10.427 a. Variables entered on step 1: FIRM_SIZE, FAI, DR, LIQ, CFFO. Sumber: Output SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.10 dapat dimasukkan model regresi logistik sebagai berikut: REVi = 2,344 – 0,213SIZE + 4,481FAI – 0,245DR – 1,044LIQ – 0,276CFFO 37 Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Singapura B S.E. Wald df Sig. ExpB Step 1 a FIRM_SIZELn -0.221 0.147 2.253 1 0.133 0.801 FAI 4.721 1.321 12.772 1 0.000 112.318 DR -1.737 0.720 5.826 1 0.016 0.176 LIQ -0.016 0.013 1.371 1 0.242 0.985 CFFO 0.001 0.004 0.044 1 0.834 1.001 Constant 4.578 4.033 1.288 1 0.256 97.277 a. Variables entered on step 1: FIRM_SIZE, FAI, DR, LIQ, CFFO. Sumber: Output SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.11 dapat dimasukkan model regresi logistik sebagai berikut: REVi = 4,578 – 0,221SIZE + 4,721FAI – 1,737DR – 0,016LIQ + 0,001CFFO

1. Hasil Pengujian Hipotesis Satu

H 1a : Firm Size berpengaruh positif terhadap keputusan revaluasi aset tetap di Indonesia. H 1b : Firm Size berpengaruh positif terhadap keputusan revaluasi aset tetap di Singapura. Berdasarkan tabel 4.10 variabel firm size yang diukur dengan logaritma natural dari total aset memiliki nilai koefisien -0,213 dengan nilai sig 0,138 alpha 0,05 dan arah koefisien negatif tidak sesuai dengan hipotesis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H 1a ditolak, hal ini menunjukkan bahwa firm size tidak berpengaruh positif terhadap keputusan revaluasi aset tetap di Indonesia. Artinya, semakin besar ukuran 38 perusahaan maka semakin kecil kemungkinan perusahaan merevaluasi aset tetapnya. Sedangkan berdasarkan tabel 4.11 variabel firm size yang diukur dengan logaritma natural dari total aset memiliki nilai koefisien -0,221 dengan nilai sig 0,133 alpha 0,05 dan arah koefisien negatif tidak sesuai dengan hipotesis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H 1b ditolak, hal ini menunjukkan bahwa firm size tidak berpengaruh positif terhadap keputusan revaluasi aset tetap di Singapura. Artinya, semakin besar ukuran perusahaan maka semakin kecil kemungkinan perusahaan merevaluasi aset tetapnya.

2. Hasil Pengujian Hipotesis Dua

H 2a : Fixed Asset Intensity berpengaruh positif terhadap keputusan revaluasi aset tetap di Indonesia. H 2b : Fixed Asset Intensity berpengaruh positif terhadap keputusan revaluasi aset tetap di Singapura. Berdasarkan tabel 4.10 variabel fixed asset intensity yang diukur dengan nilai buku dari total aset tetap dibagi total aset memiliki nilai koefisien 4,481 dengan nilai sig 0,000 alpha 0,05 dan arah koefisien positif sesuai dengan hipotesis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H 2a diterima, hal ini menunjukkan bahwa fixed asset intensity berpengaruh positif terhadap keputusan revaluasi aset tetap di Indonesia. Artinya, semakin banyak aset tetap yang dimiliki perusahaan maka semakin besar kemungkinan perusahaan merevaluasi aset tetapnya.