Uji Statistik Deskriptif Uji Kualitas Data

30 Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Singapura N Minimum Maximum Mean Std. Deviation FIRM_SIZE jutaan rupiah 262 1484 178261195 3760263,55 17278173,020 FAI 262 0,00000 0,96360 0,0523632 0,13908925 DR 262 0,00079 33,32370 0,5787165 2,80842954 LIQ 262 0,00000 922,70800 19,1251575 80,05924270 CFFO 262 -65303,64267 142,23750 -304,2624622 4086,23825018 Valid N listwise 262 Sumber: Output SPSS 21, 2016 Tabel 4.3 menunjukkan hasil uji statistik secara keseluruhan, khusus variabel firm size dinyatakan dalam jutaan rupiah, selanjutnya dapat diketahui bahwa firm size memiliki nilai minimum sebesar 1.484 dan nilai maksimum sebesar 178.261.195. Nilai rata-rata firm size adalah sebesar 3.760.263,55 dengan standar deviasi sebesar 17278173,020. Kemudian variabel fixed asset intensity memiliki nilai minimum sebesar 0,00000 dan nilai maksimum sebesar 0,96360. Nilai rata-rata fixed asset intensity adalah sebesar 0,0523632 dengan standar deviasi sebesar 0,13908925. Variabel level of indebtedness memiliki nilai minimum sebesar 0,00079 dan nilai maksimum sebesar 33,32370. Untuk nilai rata-rata level of indebtedness adalah sebesar 0,5787165 dengan standar deviasi sebesar 2,80842954. Lalu untuk variabel liquidity memiliki nilai minimum sebesar 0,00000 dan nilai maksimum sebesar 922,70800. Nilai rata-rata 31 liquidity adalah sebesar 19,1251575 dengan standar deviasi sebesar 80,05924270. Variabel declining cash flow from operation memiliki nilai minimum sebesar -65303,64267 dan nilai maksimum sebesar 142,23750. Nilai rata-rata declining cash flow from operation adalah sebesar - 304,2624622 dengan standar deviasi sebesar 4086,23825018. Sedangkan variabel dependen yaitu keputusan revaluasi aset tetap, sejumlah 38 perusahaan yang melakukan revaluasi dan 224 perusahaan yang tidak melakukan revaluasi dari total 262 perusahaan.

2. Menilai Model Fit Overall Model Fit

Tabel 4.4 Perbandingan Nilai -2LL Awal dengan -2LL Akhir -2 Log likelihood Nilai Indonesia Singapura Awal Block Number : 0 265,496 220,990 Akhir Block Number : 1 188,556 192,746 Sumber: Output SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.4 untuk data perusahaan Indonesia terlihat nilai -2LL awal atau pada saat blocknumber= 0 adalah sebesar 265,496 dan nilai -2LL akhir pada saat blocknumber= 1 sebesar 188,556. Nilai -22LL awal lebih besar dari nilai -2LL akhir dengan selisih sebesar 76,940 dengan adanya penurunan sebesar 76,940 maka dapat disimpulkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data. 32 Berdasarkan tabel 4.4 untuk data perusahaan Singapura terlihat nilai -2LL awal atau pada saat blocknumber= 0 adalah sebesar 220,990 dan untuk nilai -2LL akhir atau pada saat blocknumber= 1 sebesar 192,746. Nilai -22LL awal lebih besar dari nilai -2LL akhir dengan selisih sebesar 28,244 dengan adanya penurunan sebesar 28,244 maka dapat disimpulkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data.

3. Uji Kelayakan Model

Hasil pengujian kelayakan model dengan Omnimbus Tests of Model Coefficients dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut: Tabel 4.5 Menilai Overall Model Fit Perusahaan Sampel Chi- square Df Sig. Ket. Model 1 Indonesia Step 42,455 5 0,000 Layak Block 42,455 5 0,000 Model 42,455 5 0,000 Model 2 Singapura Step 23.878 5 0,000 Layak Block 23.878 5 0,000 Model 23.878 5 0,000 Sumber: Output SPSS 21, 2016 Berdasarkan pengujian Omnimbus Tests of Model Coefficients pada tabel 4.5 untuk kedua model penelitian baik perusahaan Indonesia maupun Singapura terlihat nilai signifikansi sebesar 0,000 0,05 lebih kecil dari nilai alpha. Jadi dapat disimpulkan bahwa data penelitian layak diteliti. Sedangkan hasil pengujian kelayakan model dengan Hormer and Lemeshow dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut: 33 Tabel 4.6 Hasil Uji Kelayakan Model Perusahaan Sampel Chi- square Sig. Keterangan Model 1 Indonesia 14,595 0,068 Layak Model 2 Singapura 14,391 0,072 Layak Sumber: Output SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.6 pengujian Hosmer and Lameshow Test untuk menguji kelayakan model penelitian yang digunakan, dapat diketahui nilai Chi-square untuk sampel perusahaan Indonesia sebesar 14,595 dengan nilai sig. 0,068 0,05 sedangkan untuk sampel perusahaan Singapura sebesar 14,391 dengan nilai sig. sebesar 0,072 0,05. Dari hasil yang ditemukan dapat disimpulkan bahwa kedua model untuk masing-masing perusahaan yaitu Indonesia dan Singapura layak digunakan untuk melanjutkan pengujian dalam penelitian ini.

4. Uji Koefisien Determinasi

Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi INDONESIA Step -2 Log likelihood Cox Snell R Square Nagelkerke’s R Square 1 188,556 0,083 0,221 SINGAPURA Step -2 Log likelihood Cox Snell R Square Nagelkerke’s R Square 1 192,746 0,087 0,155 Sumber: Output SPSS 21, 2016