Masalah dan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Masalah dan Latar Belakang

Keragaman masyarakat dan budaya manusia seharusnya mengarahkan setiap orang mengakui keberadaan orang lain dan saling mengetahui secara baik satu sama lain dalam rangka saling berhubungan dan bekerja sama untuk kemanfaatan yang timbal balik dan untuk kesejahteraan umat manusia. Dalam hal ini, keragaman memperkaya pengalaman dan perkembangan manusia dan menjadi pertanda akan ciptaan Tuhan yang sangat indah, bukan sebagai pembawa pertentangan. Manusia dapat terus mendiskusikan perbedaan-perbedaan mereka dengan cara yang masuk akal, sementara tetap menyadari kemajemukan mereka. Salah satu elemen penting dalam kenyataan hidup masyarakat Indonesia adalah agama. Dalam masyarakat terdapat berbagai macam kegiatan dan kepentingan bersama yang dapat semakin erat dan padu karena pengaruh agama. Agama atau yang disebut sebagai sistem religi merupakan salah satu unsur kebudayaan yang universal 1 Agama berperan menuntun kehidupan manusia di alam profane . Dengan kata lain, agama terdapat dalam semua masyarakat. Agama bagi kehidupan manusia berfungsi sebagai wadah untuk mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. 2 dan trasedental 3 1 Koenjaraningrat,”Pengantar Antropologi”.Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1990. Hal 203. 2 Profane :pengalaman individual yang dianggap lebih rendah dari pengalaman sakral 3 Trasedental: menonjolkan hal-hal yang bersifat kerohanian . Agama merupakan sebuah perekat sosial yang membentuk kelompok sosial dan menuntut loyalitas kelompok. Agama telah mengalami perkembangan Universitas Sumatera Utara yang hampir seusia dengan peradaban manusia itu sendiri, meskipun dengan tingkat perkembangan yang berbeda. Pada tahap awal timbul dalam bentuk kepercayaan animisme dan dinamisme. Seringkali agama diungkapkan melalui simbol-simbol kepercayaan, sekaligus melakukan pemujaan terhadap benda-benda sacral yang terdapat di sekitarnya. Pada tahap akhir manusia memandang agama dalam konteks yang lebih luas, bukan hanya sekedar hubungan dengan kekuatan sakral-natural tetapi juga mengatur hubungan antar manusia. Setelah merdeka pada 17 Agustus 1945, Indonesia telah menganut Pancasila sebagai dasar Negara. Dengan demikian Pancasila sudah menjadi sumber tata tertib negara sehingga negara disebut sebagai Negara Pancasila. Dipoyudo 1984:35 secara singkat melukiskan Negara Pancasila adalah suatu negara yang didirikan, dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak asasi semua warganya kemanusiaan yang adil dan beradab dan memajukan kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir dan batin seluruh rakyat, serta mencerdaskan kehidupan bangsa keadilan sosial, agar masing-masing dapat hidup layak sebagai manusia dan mewujudkan kesejahteraan lahir batinnya sebaik mungkin. Di dalam UUD 1945 Pasal 29 ayat 2 dikatakan bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaan itu. Indonesia merupakan negara beragama yang mengakui adanya enam agama yang disahkan oleh pemerintah secara resmi yaitu: Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Budha, dan Konghucu. Keenam agama tersebut mengakui adanya Tuhan, yang terdapat pada Pancasila di sila Universitas Sumatera Utara pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, dan juga UUD 1945 Pada pasal 29 ayat 1 yang bunyinya bahwa negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Hubungan antar beragama di Indonesia pada umumnya tidak selamanya kondusif dan stabil kadang terjadi pasang surut karena berbagai faktor. Tapi secara keseluruhan bila dibandingkan dengan negara lain toleransi beragamanya jauh lebih baik meskipun ada sebagian orang belum bisa menerimanya. Ini terbukti baru-baru ini pemerintah kita menerima penghargaan dari luar atau sebuah organisasi asing dalam bidang penilaian tentang toleransi antar umat beragama. Sebagai salah satu agama yang diakui di Indonesia, Agama Kristen juga mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan peradaban manusia. Dalam beberapa liiteratur menyebutkan bahwa agama Kristen lahir di Indonesia melalui kedatangan pedagang Kristen Nestorian dari Timur Tengah sekitar abad ke-7 di pantai barat Sumatera Utara atau Kota Barus sekarang 4 . Di samping itu, kedatangan Belanda berperan besar dalam perkembangan Kristen di Indonesia, khususnya memprotestankan penganut agama Katholik yang dibawa pedagang Portugis di Flores dan Timor Timur sebelum memerdekakan diri menjadi Timor Leste 5 . Sama halnya dengan Islam, kelompok kepercayaan yang dikategorikan sebagai sekte anti Kristen juga mengalami perkembangan dengan munculnya gerakan-gerakan Kekristenan sekte yang menuai pro - kontra. Diantaranya adalah seperti 6 4 Pdt. Dr. Jan S. Aritonang,”Berbagai Aliran di Dalam dan Sekitar Gereja”. Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia, 2005. Hal 11. 5 Ibid. 6 ucanews.com...waspadalah-inilah-sekte-anti- Kristen menggunakan nama ‘Gereja’. Akses 25 Juli 2013. : Universitas Sumatera Utara 1. Landover Baptist Church Gereja Baptis Landover, sebuah gereja parodi dari kaum atheis dan agnostik di Amerika Serikat yang bertujuan untuk menyinggung umat Kristen Fundamental Gereja Baptis dan Gereja Injili yang mereka anggap tertutup dengan dunia luar. Gereja fiksi yang memiliki situs resmi ini, dijadikan sarana mengejek dan menjatuhkan nilai-nilai Kekristenan oleh kaum anti-Kristen. Mayoritas ejekan mereka tidak memiliki dasar yang kuat. 2. The Church of the Flying Spaghetti Monster Gereja Pastafarian, sebuah agama parodi dari kelompok atheis tentang gereja yang melawan adanya teori penciptaan dari Alkitab, dimaksudkan untuk menyinggung gereja yang teguh membela asal mula dunia yang diawali dengan Penciptaan oleh Allah, yang bagi kelompok pastafarian, telah melawan ke’atheis’an mereka. Agama parodi ini telah diakui sebagai agama resmi di beberapa negara di Eropa seperti di Swedia, Jerman dan Swiss. 3. Missionary Church of Kopimism Gereja Kopimisme, adalah kepercayaan bahwa meng’copy’ dan ‘paste’kan sebuah infomasi adalah hal yang suci. Kepercayaan ini diakui oleh pemerintah Swedia pada 5 Januari 2012. 4. The Church of SubGenius Gereja SubGenius, adalah agama parodi yang telah diikuti ratusan ribu orang. Agama parodi ini digambarkan sebagai sebuah gereja sangat terbuka dengan nilai-nilai sekuler, budaya pop, agama- agama zaman-baru, teori-teori konspirasi, trend psikologi masa kini serta teknik-teknik motivasi dan trik-trik dalam bisnis penjualan. Agama parodi ini memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan sekularisme Amerika Universitas Sumatera Utara Serikat dan telah menjadi inspirasi bagi beberapa penulis buku, pelukis dan penyanyi rock dan pop terkenal. 5. The First Church of the Last Laught Gereja Pertama dari Tawa Akhir, adalah gereja jadi-jadian yang dibuat untuk menertawakan Kekristenan selama perayaan Festival Parade Saint Stupid di San Fransisco, AS. 6. The Church of Aphrodite Gereja Aprodite, adalah agama paganisme yang memuliakan cinta di atas segalanya. Agama yang terinspirasi dari sejarah Yunani kuno yang bercampur dengan ritual Druid, Mesir kuno, kepercayaan Roma, Santeria, Vodoo, agama pribumi Indian, Hinduisme dan Budhaisme ini memiliki ritual hidup bebas dengan motto ‘Cinta yang Bebas’. 7. The Church of Scientology Gereja Scientology, adalah kepercayaan terhadap pengajaran seorang makhluk luar angkasa bernama Xenu, yang memperkenalkan dirinya sebaga penguasa luar angkasa yang merupakan bagian dari ‘Konfederasi Galaktik’. Kepercayaan ini menjadi populer setelah beberapa bintang film terkenal dan penyanyi terkenal menjadi anggota dari kepercayaan ini. Salah satunya adalah Tom Cruise. 8. Church of All Worlds Gereja Seluruh Dunia, adalah kepercayaan pantheisme akan tuhan yang berasal dari bumi, kepercayaan ini bertujuan untuk menghormati ayah dan ibu pertiwi Gaia yang dihancurkan oleh manusia. Mereka juga menyembah dewa-dewi dari kepercayaan Yunani kuno. Salah satu pengaruh mereka dapat terlihat dari Sekolah Penyihir Grey yang menjadi inspirasi dari Sekolah Penyihir Hogwarts-nya seri Harry Potter. 9. Moorish Orhodox Church Gereja Orthodox Moorish, sebuah kepercayaan yang dibuat kelompok Afrika-Asia asal Amerika Serikat yang Universitas Sumatera Utara menggabungkan ritual ibadah mereka dari Budha, Hindu, Freemason, Gnostik, Islam, Kristen dan Taoisme. Sedang institut penelitian Islam Kristen mereka disebut Moorish Science Institute. 10. First Arachnid Church Gereja Arachnid, adalah kepercayaan sekelompok orang di Amerika terhadap laba-laba. Mereka menganggap laba-laba memiliki kekuatan yang sama seperti Tuhan, salah satu bentuk kepercayaan mereka yang diekspos media adalah Spiderman. 11. Iglesia Maradoniana Gereja Maradona, adalah sebuah perkumpulan penggemar dari pemain bola kaki terkenal asal Argentina, Diego Armando Maradona. Mereka mengadakan ritual yang menyembah Maradona dengan menggunakan ‘Salam Maradona’ serta mengikuti 10 Perintah Utama Maradonian. 12. The Church of Oprahnism Gereja Oprah, adalah kepercayaan bagi orang- orang yang mengikuti keyakinan baru Oprah Winfrey, seorang pembawa acara terkenal yang memasukkan nilai-nilai pemikiran dari Zaman Baru dan memperkenalkan dirinya sebagai orang yang mempunyai kendali yang bebas terhadap dunia, terlepas dari Tuhan. 13. Church of Satan Gereja Setan, adalah kepercayaan dan pemujaan terhadap setan yang dinilai harus dipuji melebihi Tuhan. Kepercayaan yang lahir dari Amerika Serikat ini menjadi dalang dari ribuan kasus pembunuhan brutal bayi-bayi dan orang-orang yang menjadi korban ritual berdarah mereka. 14. The Church of Euthanasia Gereja Euthanasia, adalah sebuah organisasi politik yang mengaku ingin memulihkan kondisi dunia dengan menyeimbangkan antara manusia dan spesies lainnya di bumi yang salah Universitas Sumatera Utara satunya dengan mengajak orang lain agar membunuh siapa saja yang dianggap tidak berguna, termasuk mendukung tindakan aborsi, hukuman mati, bunuh diri, kanibalisme dan sodomi. Selain aliran yang dianggap anti kesesatan di atas, terdapat juga beberapa aliran yang dianggap masih berada dalam koridor kekristenan yang sebenarnya, seperti: 1. Lutheran Lutheran merupakan aliran yang hadir sebagai kritikan kepemimpinan paus pada agama katolik. Adapun inti dari ajaran Lutheran ini adalah keinginan untuk menikmati suasana persekutuan dan persaudaraan yang hangat, dan ingin menikmati pengalaman rohani berhubungan langsung dengan Allah. Aliran ini diperkenalkan oleh Marthin Luther pada tanggal 31 oktober 1517 dan menjadi tanggal yang diperingai oleh gereja-gereja protestan sebagai hari reformasi. Di indonesia sendiri gereja yang menganut paham Lutheran ini ialah HKBP, GKPS, GPKB, GKPI, HKI, GKLI, GKPA, dan GKPM 7 2. Calvinis . Ajaran calvinis yang diperkenalkan oleh Johannes Calvin dan tidak jauh beda dengan ajaran Lutheran. Namun beberapa perbedaan membuat ajaran ini tidak sama persis dengan ajaran Lutheran. Beberapa perbedaan tersebut ialah ajaran Calvins yang disebut teori institutio menekankan pengudusan dibandingkan teori luther yang dikenal dengan 95 dalil yang menekankan pembenaran atas kemuliaan Allah. Beberapa gereja penganut calvinis di indonesia ialah GPM, GMIM, GMIT, GBKP, GKI, GKP, GKJ, GKJW, 7 Pdt. Dr. Jan S. Aritonang, “Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja”, Jakarta :PT. BPK gunung Mulia, 2005. Hal 23-39. Universitas Sumatera Utara GKPB,GKS, GMIST, GKST, Gereja Toraja, GKSS, GEPSULTRA, GMIH GKI IRJA 8 3. Anglican Episcopal . Aliran ini adalah aliran yang tidak banyak hadir di Indonesia. Persekutuan ataupun aliran Anglican ini berada untuk memproklamasikan Injil yang kekal dengan cara mengatasi perpecahan daam tubuh gereja akibat penafisran yang berbeda. Di indonesia, aliran ini umumnya hanya bagi imigran asal Inggris dan hanya terdapat di Surabaya dan di Jakarta 9 4. Mennoit . Aliran ini diperkenalkan oleh Menno Somins seorang tokoh Anabaptis di Belanda. Dalam aliran ini, kepercayaan gereja Mennoit terikat secara mutlak dengan Kitab Suci bukan pada rumusan manusiawi manapun. Di Indonesia, aliran ini terdapat di Pati dengan gereja GITJ dan PGKMI di Semarang. 5. Metodis Di Indonesia, aliran methodis dianut di gereja-gereja metodi seperti GMI. Kehadiran metodis di indonesia sempat mengalami pro-kontra seperti di daerah tapanuli yang pada awalnya sudah menganut ajaran protestan yang dibawa RMG dari jerman menolak kehadiran metodis. Namun pada perkembangan selannjutnya sebagian orang Toba juga bersedia menjadi warga metodis yang disebut Gereja Methodist Indonesia. Selain itu ada juga gereja Methodist merdeka Indonesia dan gereja Methodist Wesley 10 8 Ibid, hal 53-80. 9 Ibid, hal 81-103 10 Ibid, opcit hal145-19. . Universitas Sumatera Utara Selain beberapa aliran di atas, masih banyak lagi aliran-aliran dalam gereja seperti aliran Baptis, Pentakosta, Karismatik, Injili, Bala Keselamatan, Adventis, Mormon, Christian Sciences dan Gerakan Zaman Baru 11 Yehuwa . Selain beberapa gerakan Kekristenan yang diwujudkan dalam bentuk gereja tersebut, sebuah gerakan yang menyatakan berasal dari ratusan etnik dan bahasa, tetapi dipersatukan karena tujuan yang sama, menghormati , Allah dalam Alkitab dan Pencipta segala sesuatu dan berusaha sebisa-bisanya untuk mengikuti Yesus Kristus dan bangga disebut Kristen serta secara rutin membantu orang-orang untuk belajar Alkitab dan Kerajaan Allah yang bersaksi, atau berbicara, mengenai Allah Yehuwa dan Kerajaan-Nya, atau yang dikenal sebagai Saksi-Saksi Yehuwa juga hadir dengan pro - kontra di kalangan masyarakat Kristen 12 Saksi-Saksi Yehuwa mengajarkan bahwa setelah kematian rasul yang terakhir, Gereja perlahan-lahan menyimpang, dalam suatu Kemurtadan Besar 2 Tesalonika 2:6-12 dari ajaran-ajaran asli Yesus dalam beberapa pokok yang penting. Jadi kebanyakan doktrin dari Saksi-Saksi Yehuwa berbeda dari Kekristenan dan dianggap sebagai . ajaran sesat oleh kebanyakan pakar Kristen. Dengan perbedaan-perbedaan doktriner yang paling kontroversial berkaitan dengan hakikat Allah dan Yesus ini, khususnya penolakan terhadap Tritunggal yang dianggap berlawanan dengan doktrin Tritunggal. Mereka percaya bahwa Yesus bukanlah Allah yang mengenakan tubuh manusia, melainkan ia diciptakan 11 Ibid hal 125-426. 12 id.wikipedia.orgwikiSaksi-Saksi_Yehuwa ‎ Universitas Sumatera Utara oleh Allah. Keyakinan-keyakinan para Saksi Yehuwa tentang neraka, keabadian jiwa, kehadiran Yesus kembali ke bumi, dan keselamatan juga kontroversial 13 Penulis tertarik ingin melihat aliran atau gerakan keagamaan Saksi Yehuwa dalam agama Kristen. Saksi Yehuwa ini juga menghadapi prokontra atas kehadirannya di tengah-tengah masyarakat Kristen. Di Indonesia sendiri, secara resmi pengajaran Saksi-Saksi Yehuwa di Indonesia dilarang melalui Surat Keputusan Jaksa Agung Nomor 129 Tahun 1976, lewat SK itu, Jaksa Agung telah melarang kegiatan Saksi Yehuwa atau Siswa Alkitab di seluruh wilayah Indonesia. Sebab, Saksi Yehuwa memuat hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku, seperti menolak salut bendera dan menolak ikut . Pandangan para saksi yehuwa terhadap kepercayaan yang dimilikinya menganggap bahwa ajarannya yang benar dari kristen lainnya dan berdasarkan asli dari alkitab. Mereka menganggap bahwa kepercayaannya tidak membeda- bedakan antara jemaat dengan pendeta bahkan jemaat sendiri dapat menjadi penatua. Saksi yehuwa juga mengaku sebagai pelajar alkitab yang sangat aktif dalam menanggapi ayat-ayat yang alkitabiah. Saksi yehuwa juga menanggapi hal trinititas yang salah dalam konsep kekristenan dan menganggap kesalahan dan tidak berdasarkan alkitab melainkan hasil pemikiran dari para pemimpin gereja terdahulu. Para saksi yehuwa memandang ajaran kristen sudah melenceng dari alkitab dan mengganggap bahwa kebanyakan pemimpin agama tidak meluruskan ajaran yang benar. Tanggapan tersebut berdasarkan hasil pengamatan dari pihak saksi yehuwa yang sering melakukan pengabaran injil ke rumah-rumah yang kebanyakan orang kristen tidak mengenal dan mengamalkan ajarannya. 13 www.jw.orgid ‎ Akses 25 Juli 2013. Universitas Sumatera Utara berpolitik. Pada Februari 1994 ada upaya untuk mencabut SK ini dengan berlandaskan Pasal 29 UUD 1945, Tap MPR Nomor XVII1998 tentang HAM, dan Instruksi Presiden No. 26 Tahun 1998. Pada 1 Juni 2001 SK ini kemudian dicabut. Walaupun begitu, sebenarnya sejak tanggal 19 Juli 1996, Saksi-Saksi Yehuwa telah membuka kantor cabang Indonesia berupa gedung yang dipergunakan sebagai tempat pertemuan dan pusat kegiatan 14 Keberadaan aliran ini menjadi hal yang menarik bagi penulis karena pro - kontra atas kehadiran aliran ini tidak membuat aliran ini musnah atau hilang dari Negara Indonesia. Adapun masyarakat yang promendukung terhadap ajaran saksi yehuwa ini kebanyakan menganggap lebih kepada hak asasi manusianya dimana mereka berhak untuk beribadah menurut kepercayaan mereka. Bagi orang-orang yang promendukung terhadap keberadaan saksi yehuwa ini lebih menganggap bahwa beribadah dengan paham yang berbeda sudah banyak terjadi di seluruh agama tetapi tidak boleh melakukan kekerasan dalam menghadapinya. Sedangkan masyarakat yang kontra akan keberadaan saksi yehuwa ini mengatakan bahwa ajarannya sudah melenceng dari ajaran kristen sesungguhnya dan tidak bisa dikatakan sebagai kristen sejati. Di kalangan Gereja-gereja sendiri ada anggapan bahwa ada kelompok tertentu di negeri ini, walaupun mengaku sebagai bagian . Konsekuensinya terhadap pencabutan SK ini merupakan babak baru bagi Saksi Yehuwa untuk memulai ibadah dan pengakuan dari masyarakat serta menyebarkan ajarannya dengan leluasa tanpa harus ditakuti oleh pemikiran-pemikiran negatif. Hasil dari penelusuran peneliti bahwa SK baru yang ditetapkan oleh pemerintah tidak ada hanya SK yang lama masih bergulir sampai sekarang. 14 Ibid Universitas Sumatera Utara dari umat Kristen, patut dilarang kehadirannya, sebab beberapa dari kelompok tersebut memiliki pengajaran yang tidak sesuai dengan Kekristenan. Salah satu kelompok tersebut yang kini menjadi perhatian adalah Saksi-Saksi Yehova SSY. Menanggapi hal itu, pada Kamis 0501 di Ruang Sidang Persekutuan Gereja- gereja di Indonesia PGI, Salemba 10, Jakarta 10, diadakan Diskusi Awal Tahun 2012. Seperti dirilis pada situs resmi PGI, Acara Diskusi Awal Tahun 2012 ini dihadiri oleh kalangan akademik dan teolog, ANBTI dan Sinode GKI. Diskusi ini membahas perkembangan situasi bangsa Indonesia yang menyangkut kebebasan beribadah, kasus kekerasan yang semakin marak dan mengenai Saksi-Saksi Yehuwa SSY yang bernama resmi Saksi-saksi Yehuwa di Indonesia SSYI. Pdt. Prof. Dr. Jan S. Aritonang melalui makalahnya yang berjudul ‘Gereja dan Kebebasan Beragama di Indonesia’ menuangkan beberapa poin penting terkait SSY yang disampaikannya kepada forum. Ia mengatakan walaupun konstitusi negara menjamin hak dan kebebasan setiap orang atau tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya serta dalam menjalankan hak dan kebebasannya, warga negara tersebut wajib tunduk pada pembatasan-pembatasan yang telah ditetapkan undang-undang termasuk juga SSY. 15 Di Medan, Saksi Yewuha ini juga terdapat di daerah Medan Tuntungan, tepatnya di Jalan Letjen Jamin Ginting Gang Palas No 2, dan akan menjadi lokasi penelitian penulis. Dalam kajian mengenai eksistensi Saksi Yehuwa ini, salah satu acuan yang akan digunakan penulis adalah konsep Koentjaranigrat bahwa dalam 15 http:indonesia.ucanews.com20120110imbauan-persekutuan-gereja-gereja-di-indonesia- terhadap-saksi-yehuwa Universitas Sumatera Utara mengkaji sistem religi suatu masyarakat ada dua hal yang menjadi perhatian besar yaitu 16 a. Upacara keagamaan dalam kebudayaan suatu suku bangsa biasanya merupakan unsur kebudayaan yang tampak paling lahir. : b. Bahan etnografi mengenai upacara keagamaan diperlukan untuk menyusun teori-teori tentang asal muasa religi. Mengacu pada konsep tersebut, penulis akan mengkaji bentuk upacara kebaktian yang dilakukan oleh Saksi Yehuwa. Di samping itu, penulis juga akan mengkaji asal muasal serta perkembangan atau sejarah Saksi Yehuwa lebih khusu di Indonesia. Mengingat masalah penelitian ini adalah mengenai masalah eksistensi, penulis juga akan mengacu pada konsep interaksi sosial oleh Soerjono Soekanto. Konsep terseb menjelaskan bagaimana suatu kelompok masyarakat melakukan interaksi dan integrasi dalam lingkungan masyarakat luas seperti melalui 17 a Proses asosiatif yang di dalamnya teradapat proses akomodasi, asimilasi dan akulturasi. : b Proses disosiatif yang mencakup persaingan dan atau pertentangan. Melalui konsep interaksi sosial tersebut, maka penulis akan menjelaskan bagaimana Saksi Yehuwa dalam melakukan interaksi dengan lingkungan masyarakat di mana komunitas ini berada. Di samping itu, penulis juga akan mengkaji bagaimana strategi Saksi Yehuwa dalam mempertahankan eksistensinya di tengah prokontra kehadiran mereka di lingkungan masyarakat Kristen. Dengan 16 Koentjaraningrat,” Pengantar Antropologi”. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1990. Hal. 375. 17 Soerjono Soekanto,” Sosiologi, Suatu Pengantar”. Jakarta :PT. Raja Grafindo Persada, 1990. Hal 70-87. Universitas Sumatera Utara kedua konsep tersebut, maka penulis berharap dapat menjawab permasalahan pokok dalam penelitian ini yaitu eksistensi komunitas Saksi Yehuwa di Kota Medan.

1.2 Tinjauan Pustaka.