Perlakuan terhadap Anggota-anggota yang memisahkan diri

menjalankan agensi moral yang bebas dalam memilih untuk mempelajari Alkitab dan hidup sesuai dnegan penafsiran mereka tentang pesannya.

3.8 Perlakuan terhadap Anggota-anggota yang memisahkan diri

Bila seorang anggota Saksi Yehuwa tidak menaati penafsiran organisasi tersebut, mereka dapat dikucilkan, yang diistilahkan dengan dikeluarkan dari persekutuan. Hal ini dilakukan dengan cara semua anggota agama ini, termasuk keluarga anggota-anggota tersebut yang tidak tinggal di rumah yang sama, harus menjauhkan diri daripadanya. Karena sifat social agama ini, seseorang yang dijauhi berarti diasingkan dengan cara yang sangat hebat dan hal ini dapat sangat merugikan bila setiap orang dalam lingkaran sosial seorang anggota ikut serta menjauhkan diri daripadanya. Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan bahwa pengeluaran seseorang dari persekutuan adalah sebuah metode yang terdapat dalam Kitab Suci untuk melindungi sidang dari pengaruh mereka yang mempraktikkan kesalahan yang serius. Encyclopedia of Religion menulis: “Setiap komunitas mengklaim memiliki hak untuk melindungi dirinya sendiri terhadap anggota-anggota yang tidak taat yang dapat mengancam kesejahteraan bersama. Dalam suatu lingkup keagamaan, hak ini telah sering diperkuat oleh keyakinan bahwa sanksi ekskomunikasi ini memengaruhi kedudukan seseorang di hadapan Allah” 32 32 id.wikipedia.orgwikiKontroversi_mengenai_Saksi-Saksi_Yehuwa Akses 15 April 2014 . Universitas Sumatera Utara Sebelum 1981, bila seorang anggota memisahkan diri dari agama ini, tetapi tidak dikeluarkan dari persekutuan, anggota lainnya tidak diharuskan menjauhkan diri dari mereka dan mereka masih boleh memelihara hubungan yang biasa. Pada 1981 kebijakan ini berubah dan semua orang yang dianggap telah memisahkan diri melalui tindakan-tindakan mereka harus diperlakukan dengan cara yang sama seperti anggota yang telah dikeluarkan dari persekutuan karena kesalahan yang serius. Kebijakan baru ini berarti bahwa anggota-anggota sidang jemaat tidak diberitahukan apakah seseorang itu dijauhi karena “dikeluarkan dari persekutuan” atau karena “memisahkan diri” atau karena alasan apa. Banyak dari perubahan-perubahan ini dikeluarkan karena kejadian-kejadian di sekitar Raymond Franz, seorang mantan anggota Badan Pimpinan. Para kritik menyatakan bahwa rasa takut dijauhi dan perpecahan keluarga menyebabkan orang yang mungkin ingin meninggalkan agama ini memutuskan untuk tidak keluar. Satu-satunya cara untuk secara resmi meninggalkan agama ini adalah menulis sepucuk surat permohonan untuk memisahkan diri atau untuk dikeluarkan dari persekutuan, tetapi kedua-duanya melahirkan serangkaian larangan dan hukuman yang sama. Para kritik berpendapat bahwa proses yuridis yang dilakukan, karena sifatnya yang pribadi dan hampir otonom, berlawanan dengan preseden yang ditemukan dalam Kitab Suci dan ajaran-ajaran organisasi ini sendiri dan dapat digunakan secara sembarang bila ada konsensus di antara segelintir orang saja untuk menggunakan wewenang mereka. Universitas Sumatera Utara

3.9 Penggunaan internet