Konsep Adaptasi Komunitas Saksi Yehuwa: Studi Etnografi Mengenai Keberadaan Salah Satu Aliran Kristen Di Kota Medan

BAB IV STRATEGI ADAPTASI SAKSI-SAKSI YEHUWA DI KOTA MEDAN

4.1 Konsep Adaptasi

Sebelum mendeskripsikan bagaimana stratgei adaptasi yang dilakukan oleh komunitas Saksi-saksi Yehuwa di Kota Medan, terlebih dulu di awal bab ini saya menjel;askan mengenai konsep adaptasi. Konsep adaptasi datang dari dunia biologi, dimana ada dua hal penting yaitu evolusi genetik, dimana berfokus pada uimpan balik dari interaksi lingkungan, dan adaptasi biologi yang berfokus pada perilaku dari organisme selama masa hidupnya, dimana organisme tersebut berusaha menguasai faktor lingkungan, tidak hanya faktor umpan balik lingkungan, tetapi juga proses kognitif dan levelgerak yang terus-menerus. Adaptasi juga merupakan suatu kunci konsep dalam 2 versi dari teori sistem,baik secara biological, perilaku, dan sosial yang dikemukakan oleh John Bennet Bennet, 249-250. Asumsi dasar adaptasi berkembang dari pemahaman yang bersifat evolusionari yang senantiasa melihat manusia selalu berupaya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan alam sekitarnya, baik secara biologisgenetik maupun secara budaya. Proses adaptasi dalam evolusi melibatkan seleksi genetik dan varian budaya yang dianggap sebagai jalan terbaik untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan. Adaptasi merupakan juga suatu proses yang dinamik karena baik organisme maupun lingkungan sendiri tidak ada yang bersifat konstantetap Hardestry,45-46. Sedangkan Roy Ellen membagi tahapan adaptasi dalam 4 tipe. Antara lain adalah 1 tahapanphylogenetic yang bekerja Universitas Sumatera Utara melalui adaptasi genetik individu lewat seleksi alam, 2 modifikasi fisikdari phenotypeciri-ciri fisik, 3 proses belajar, dan 4 modifikasi kultural. Modifikasi budaya bagi Ellen menjadi supreme atau yang teratas bagi homo sapiens, dimana adaptasi budaya dan transmisi informasidikatakannya sebagai pemberi karakter spesifik yang dominan. Manusia dilahirkan dengan kapasitas untuk belajar seperangkat sosial dan kaidah-kaidah budaya yang tidak terbatas. Sehingga kemudian fokus perhatian adaptasi menurut Rot Ellen seharusnya dipusatkan pada proses belajar, dan modifikasi budayanya 33 Adaptasi merupakan konsep yang telah lama digunakan dalam studi ekologi budayaekologi manusia sejak digunakan pertama kali oleh Julian Steward 1955. Dari sudut pandang ekologi manusia, Adapatasi difahami sebagai suatu strategi penanggulangan oleh manusia dalam merespon umpan balik negatif dari lingkungan hidup suatu makhluk hidup . 34 Secara umum, strategi adaptasi adaptive stategy dapat diartikan sebagai rencana tindakan yang dilakukan manusia baik secara sadar maupun tidak sadar, secara eksplisit maupun implisit dalam merespon berbagai kondisi internal atau eksternal . Sementara itu, Marzali dalam bukunya menjelaskan secara luas strategi adaptasi adalah merupakan perilaku manusia dalam mengalokasikan sumberdaya yang mereka miliki dalam menghadapi masalah-masalah sebagai pilihan-pilihan tindakan yang tepat guna sesuai dengan lingkungan sosial, kultural, ekonomi, dan ekologis di tempat dimana mereka hidup 35 33 etnobudaya.net20080128adaptasi-dalam-anthropologi Akses 10 April 2014 34 Emilio F. Moran. 1982:05. Human Adaptability; An Introduction to Ecological Anthropology. Westview Press. Boulder, Colorado. 35 Amri Marzali. 2003:26. Strategi Peisan Cikalong dalam Menghadapi Kemiskinan. Penerbit Yayasan Obor Indonesia. Jakarta . Universitas Sumatera Utara Adaptasi bukan hanya terjadi di satu tempat saja melainkan di berbagai tempat, tidak terkecuali di kota. Keanekaragaman suku-bangsa dan golongan sosial di kota, telah memunculkan terjadinya berbagai strategi adaptasi. Pemahaman terhadap strategi adaptasi yang diterapkan mencerminkan bentuk kognitif yang dipelajari melalui sosialisasi dari pendukung suatu budaya, yang kemudian diharapkan mampu memberikan penjelasan terhadap fenomena sosial yang dihadapi. Kapasitas manusia untuk dapat beradaptasi ditunjukkan dengan usahanya untuk mencoba mengelola dan bertahan dalam kondisi lingkungannya. Kemampuan suatu individu untuk beradaptasi mempunyai nilai bagi kelangsungan hidupnya. Makin besar kemampuan adaptasi suatu makhluk hidup, makin besar pula kemungkinan kelangsungan hidup makhluk tersebut 36 1. Pertentangan Doktrin Saksi-Saksi Yehuwa Dengan Ajaran Kristen Pada Umumnya .  Perbedaan kepercayaan terhadap doktrin Kristen Saksi-Saksi Yehuwa mengajarkan bahwa setelah kematian rasul yang terakhir, Gereja perlahan-lahan menyimpang, dalam suatu Kemurtadan Besar 2 Tesalonika 2:6-12, dari ajaran-ajaran asli Yesus dalam beberapa pokok yang penting. Jadi kebanyakan doktrin of Saksi-Saksi Yehuwa berbeda dari Kekristenan arus utama, dan dianggap sebagai ajaran sesat oleh kebanyakan pakar Kristen arus utama. Barangkali, perbedaan- perbedaan doktriner yang paling kontroversial berkaitan dengan hakikat Allah dan Yesus, khususnya penolakan terhadap Tritunggal. Berlawanan 36 Otto Soemarwoto. 2008:45. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Cetakan Kesebelas. Penerbit Djambatan. Jakarta. Universitas Sumatera Utara dengan doktrin Tritunggal, mereka percaya bahwa Yesus bukanlah Allah yang mengenakan tubuh manusia, melainkan ia diciptakan oleh Allah. Keyakinan-keyakinan para Saksi Yehuwa tentang neraka, keabadian jiwa, kehadiran Yesus kembali ke bumi, dan keselamatan juga kontroversi. Berikut merupakan perbadaan doktriner antara Kristen dengan Saksi Yehuwa. Tabel Perbedaan Doktriner Antara Ajaran Kristen dengan Ajaran Saksi Yehuwa Ajaran Kristen Arus utama Gereja Katolik Roma, Ortodoks Timur dan Protestan Ajaran Saksi-Saksi Yehuwa yang sebanding Hakikat Allah Allah telah menyatakan diri-Nya sebagai Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Ketiganya adalah Allah yang esa. Tritunggal Hanya Bapa Yehuwa sajalah yang Allah. Yesus Anak adalah Allah yang menjelma menjadi manusia. Pada masa hidupnya di muka bumi ia sepenuhnya Allah dan sepenuhnya manusia. Ia kekal dan setara kekuasaannya dengan Allah. Yesus adalah Putra Allah ciptaan Allah yang paling pertama, yang telah ada sebelum Adam, tetapi bukan Allah. Universitas Sumatera Utara Roh Kudus adalah salah satu pribadi dari Tritunggal. Roh Kudus itu kekal dan setara kekuasaannya dengan Allah. Roh kudus adalah tenaga aktif Allah. Yesus Yesus adalah Anak Allah. Ia adalah Allah yang menjelma menjadi manusia. Yesus adalah Putra Allah, dan suatu makhluk roh; tetapi bukan Allah sendiri. Yesus juga adalah Mikhael, sang penghulu malaikat dalam keberadaannya sebelum menjadi manusia. Ia juga adalah ApolionAbadon, yang disebutkan dalam Wahyu 9:11. Yesus disalibkan. Yesus dipakukan pada sebuah tiang siksaan. Kedatangan Kristus kembali ke muka bumi akan terjadi secara fisik, dan hal ini belum terjadi. Kedatangan Kristus kembali terjadi tanpa terlihat pada 1914. KematianKehidupan setelah mati Jiwa manusia itu kekal dan tidak hilang keberadaannya kapanpun juga. Jiwa berhenti berada ketika seseorang meninggal; dibutuhkan kebangkitan kembali agar manusia dapat hidup kembali. Segera setelah kematian, ada Segera setelah kematian tidak ada Universitas Sumatera Utara kehidupan kembali bagi semua orang, di surga, neraka atau bagi umat Katolik Roma api penyucian. kehidupan rohani, kecuali untuk ke- 144.000 orang, yang langsung diangkat ke surga. Api penyucian tidak ada. Orang jahat akan disiksa untuk selama-lamanya di neraka. Akan ada kematian kekal setelah penghakiman terakhir untuk orang-orang fasik. Mereka yang pernah melakukan dosa yang tidak terampuni seperti misalnya Yudas mengalami Gehena kehancuran atau kelenyapan kekal pada saat kematian Penghakiman dan Keselamatan Semua orang yang diselamatkan lahir baru akan hidup kekal di surga bersama Allah. Hanya 144.000 orang yang akan hidup kekal di surga lalu memerintah atas Bumi bersama Yesus Kristus. Kecuali mereka yang telah mengalami Gehena, semua yang telah mati orang yang benar akan dibangkitkan dengan kemungkinan untuk hidup selama-lamanya di sebuah Firdaus di muka bumi. Untuk memperoleh keselamatan, orang harus bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus demi keselamatan mereka. Untuk dapat dibenarkan, orang harus menaati perintah-perintah Allah yang tidakdiajarkan melalui Yesus Kristus, menyerahkan dirinya kepada Yehuwa, dan melayani Allah. Universitas Sumatera Utara Keyakinan-keyakinan Saksi-Saksi Yehuwa ini dianggap oleh kebanyakan orang Kristen menghujat atau sesat. Karena alasan ini, banyak denominasi Kristen menganggap bahwa keyakinan-keyakinan ini menempatkan Saksi-Saksi Yehuwa di luar Kekristenan yang sejati, dan seringkali mengecap mereka sebagai sebuah kultus dalam pengertian sebuah agama non-Kristen.  Alkitab Sejumlah pakar telah mengkritik Terjemahan Dunia Baru, terjemahan Alkitab yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa, dan menyatakan bahwa kelompok ini telah mengubah Alkitab untuk dicocokkan dengan doktrin mereka dan bahwa terjemahan tersebut mengandung sejumlah kesalahan dan ketidakakuratan. [3] Meskipun kalau diperhatikan lebih dalam Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru menerjemahkan ungkapan Lord Jesus sebagai Tuan Yesus bukan sebagai Tuhan Yesus sebagaimana dilakukan oleh Alkitab Terjemahan Baru dari Lembaga Alkitab Indonesia.  Kepercayaan tentang darah Bagi Saksi-Saksi Yehuwa darah sebagai cairan per se bukanlah persoalan yang sebenarnya. Yang menjadi soal adalah apa yang dilambangkan oleh darah. Mereka mengatakan bahwa hal yang penting ialah bahwa penghargaan telah diperlihatkan terhadap kesucian darah, penghormatan telah diperlihatkan terhadap prinsip kesucian hidup yang diwakili oleh darah.Darah sama sekali ditolak untuk penggunaan apa pun, kecuali dipersembahkan.Saksi yehuwa mengupayakan perawatan medis terbaik untuk mereka sendiri dan keluarga mereka. Ketika mengalami problem kesehatan, mereka pergi ke dokter yang punya keahlian untuk Universitas Sumatera Utara menyediakan pengobatan dan pembedahan tanpa darah. Saksi Yehuwa menghargai kemajuan yang telah dibuat dalam bidang medis. Malah, perawatan nondarah yang dikembangkan untuk menolong pasien Saksi kini digunakan untuk manfaat seluruh masyarakat. Di banyak negeri, pasien mana pun sekarang bisa memilih untuk menghindari risiko transfusi darah, seperti penyakit yang menular lewat darah, reaksi sistem kekebalan tubuh, dan kekeliruan manusia. Saksi Yehuawa tidak mempraktekkan penyembuhan iman. Perawatan medis yang tidak menggunakan transfusi darah lebih ekonomis. Pernyataan ini sama sekali tidak berdasar. Para dokter bedah sering melakukan prosedur rumit, seperti operasi jantung, pembedahan ortopedis, dan transplantasi organ, tanpa transfusi darah. para pasien, termasuk anak-anak, yang tidak menerima transfusi biasanya pemulihannya sama atau lebih baik daripada mereka yang menerimanya. Lagi pula, tidak ada yang bisa memastikan bahwa seorang pasien akan mati karena menolak darah atau akan tetap hidup karena menerimanya. Saksi yehuwa menolak transfusi darah karena ada alasan pertimbangan berikut seperti yang dituturkan oleh informan pak bintara:Ini soal kepercayaan agama, bukan soal medis. Perjanjian Lama dan Baru dengan jelas memerintahkan kita untuk tidak menggunakan darah. Kejadian 9:4; Imamat 17:10; Ulangan 12:23; Kisah 15:28, 29 Juga, bagi Allah, darah melambangkan kehidupan. Imamat 17:14 Jadi, kami menghindari darah bukan hanya karena taat kepada Allah melainkan juga respek kami kepada-Nya sebagai Sang Pemberi kehidupan. Universitas Sumatera Utara Komunitas medis pernah memandang strategi untuk menghindari transfusi, juga disebut pengobatan nondarah, sebagai hal yang ekstrem, bahkan bunuh diri, tetapi ini telah berubah beberapa tahun belakangan. Misalnya, pada 2004, sebuah artikel yang diterbitkan di jurnal pendidikan medis menyatakan bahwa banyak dari teknik yang dikembangkan untuk digunakan pada pasien Saksi Yehuwa akan menjadi praktek standar beberapa tahun ke depan. Pada 2010, sebuah artikel di jurnal Heart, Lung and Circulation mengatakan bahwa ’pembedahan nondarah’ sebaiknya tidak hanya digunakan untuk Saksi-Saksi Yehuwa tetapi sebaiknya menjadi bagian yang tak terpisahkan dari praktek pembedahan sehari-hari. Ribuan dokter di seluruh dunia kini menggunakan teknik konservasi darah untuk melakukan pembedahan yang rumit tanpa transfusi. Alternatif transfusi darah seperti itu digunakan bahkan di negara-negara berkembang dan diminta banyak pasien yang merupakan non Saksi Umum. Universitas Sumatera Utara Contoh Gambar Pembedahan yang rumit bisa sukses tanpa transfusi darah  Pengurangan kebebasan pribadi jemaat Para pengritik juga telah berdebat bahwa berbagai kebijakan dan praktik Saksi-Saksi Yehuwa — termasuk terhadap perlakuan kepada anggota-anggota yang memisahkan diri mereka atau yang telah dikucilkan disfellowshipped oleh jemaat, sambil membatasi informasi eksternal tentang kelompok tersebut dari para bekas anggota, dan pengaturan terhadap kehidupan para anggota — membatasi kesanggupan anggota- anggotanya untuk melaksanakan hak kebebasan pribadinya [6] [7] . Saksi- Saksi Yehuwa mengajarkan bahwa kebebasan untuk mengambil Universitas Sumatera Utara keputusan harus dilakukan dalam batas-batas hukum-hukum dan prinsip- prinsip Allah. [8] dan bahwa “hanya Yehuwa sajalah yang bebas menetapkan tolok ukur tentang apa yang baik dan buruk.  Pelarangan penggunaan fasilitas umum untuk pertemuan di dunia Berapa negara seperti Uzbekistan, Belarus, Tajikistan dan kota Moskwa telah menentang gedung-gedung fasilitas seperti misalnya Balai Kerajaan dan penyelenggaraan pertemuan-pertemuan besar di wilayah mereka. Meskipun larangan seperti itu kadang-kadang secara spesifik ditujukan kepada kelompok keagamaan ini, pada waktu-waktu lain digunakan pula alasan-alasan lain yang lebih umum seperti misalnya kemacetan lalu lintas dan kebisingan. Dalam kasus-kasus hukum tertentu, seperti misalnya Congrégation des témoins de Jéhovah de St-Jérôme- Lafontaine v. Lafontaine Village, pertikaian-pertikaian yang muncul yang diajukan berdasarkan penggunaan lahan, tampaknya pada hakikatnya berakar pada bias keagamaan, demikian klaim Saksi-Saksi Yehuwa.

4.2 Strategi Adaptasi Saksi Yehuwa di Kota Medan