BAB V
5.1. Kesimpulan
Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh kalangan Saksi Yehuwa dalam mempertahankan keberadaannya di masyarakat dapat dikatakan sebagai sebuah
cerminan masih adanya anggapan serta pemahaman yang menyimpang terhadap kelompok agama tertentu di negeri ini. Strategi mereka dalam beradaptasi di
tengah-tengah masyarakat yang heterogen adalah upaya untuk menepis stigma negatif yang telah terbentuk selama tahun-tahun belakangan ini. Stigma negatif
semakin berkembang semenjak adanya pelarangan dari pemerintah melalui Surat Keputusan Jaksa Agung No. 129 Tahun 1976, dan dengan melalui SK tersebut
telah jelas melarang berbagai kegiatan Saksi Yehuwa atau Siswa Alkitab di seluruh wilayah Indonesia. Sebab, Saksi Yehuwa memuat hal-hal yang
bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku seperti penolakan salut bendera dan penolakan dalam berpolitik. Meski pada tahun 1994 SK tersebut telah
dicabut, namun bagi sebagian masyarakat terutama bagi kelompok agama tertentu sudah terlanjur ada pandangan negatif yang mendalam mengenai ajaran Saksi
Yehuwa. Pandangan masyarakat mengenai komunitas Saksi Yehuwa yang
menganggap mereka aliran sesat tidak semerta-merta membuat komunitas Saksi Yehuwa menutup dirinya . Bahkan yang terjadi adalah sebaliknya, Saksi Yehuwa
membuka diri mereka di tengah-tengah masyarakat dengan berupaya merangkul bsemua kalangan dengan berbagai ajaran mereka, sekalipun masih saja ada
masyarakat yang tidak mau menerimanya.
Universitas Sumatera Utara
Maka dengan begitu strategi Saksi Yehuwa agar mampu beradaptasi ditengah- tengah masyarakat dan juga upaya untuk melakukan penyebarannya seperti yang
telah didapat dari data lapangan yaitu sebagai berikut: 1.
Membawa bahan cetakan berupa majalah-majalah ataupun literatur Saksi Yehuwa untuk ditawarkan kerumah-rumah yang akan dikunjungi, dan
dengan hati yang terbuka menerima bagaimanapun bentuk respon dari orang yang dikunjungi tersebut.
2. Adanya tindak lanjutan jika majalah atau literatur-literatur yang mereka
sebarkan tadi diterima berupa diskusi atau sosialisasi mengenai apa yang ada di majalah tersebut.
3. Dengan banyaknya bertebaran didunia internet mengenai berbagai
pandangan negatif terhadap Saksi Yehuwa, komunitas Saksi Yehuwa membuat argumentasi positif dengan pendekatan atau gaya bahasa bersifat
diplomatis dan bersahabat lewat berbagai situs ataupun blog contohnya, www.jw.org.id., www.saksiyehuwa.org..
4. Dengan adanya pandangan masyarakat dari luar bahwa Saksi Yehuwa itu
sebagai kultus tidak semata-mata membuat Saksi Yehuwa menjadi sangat tertutup akan kegiatan-kegiatan mereka bahkan sebaliknya mereka
membuka diri untuk menunjukkan bahwa mereka bukan mengkultuskan ajaran alkitab melainkan pengagungan atas keimanan mereka terhadap
Allah. Contohnya pada upacara pembaptisan calon anggota baru Saksi Yehuwa, hal itu dilakukan agar calon saksi lebih menghayati bahwa dirinya
benar-benar disucikan.
Universitas Sumatera Utara
5. Melalui berbagai program penyiaran radio misalnya lewat siaran Radio
Peduli Kasih RPK yang mana juga dapat di akses lewat internet. Hal –hal yang diutarakan ataupun yang disosialisasikan yaitu berupa pemahaman
alkitabiah dengan adanya untuk tidak bersinggungan atau berselisih paham dengan ajaran Kristen.
5.2. Saran