Yang artinya setiap negara peserta juga harus menjamin bahwa kargo dan pos telah mengalami kontrol keamanan yang sesuai sebelum untuk dimuat di
pesawat terbang yang bergerak di operasi transportasi udara dari wilayahnya.
B. Jenis-jenis Kargo Dalam Angkutan Udara
Barang muatan terdiri atas berbagai jenis menurut keperluannya, yaitu:
57
a. Barang sandang
Misalnya : tekstil, kain, baju b.
Barang pangan Misalnya : beras, gula, buar-buahan
c. Barang rumah tangga
Misalnya : mebel, lemari, alat dapur d.
Barang pendidikan Misalnya : buku, alat peraga, computer
e. Barang pembangunan
Misalnya : kayu, besi, semen f.
Hewan perdagangan Misalnya : sapi potong, ikan hias, burung piaraan
Secara fisik barang muatan dapat dibagi menjadi enam yaitu:
58
a. Barang berbahaya
Misalnya : racun, carbide, binatang buas b.
Barang tidak berbahaya
57
Abdulkadir Muhammad, Op. Cit, hal. 116.
58
Loc. Cit
Misalnya : besi, kayu, tekstil c.
Barang cair Misalnya : minyak tanah, minyak sawit, bensin
d. Barang berharga
Misalnya : emas, perak, mutiara e.
Barang curah Misalnya : kacang, minyak tanah
f. Barang khusus
Misalnya : ikan dingin, tembakau, obat-obatan. Dilihat dari sifat alamiah, barang muatan juga dapat dibagi menjadi empat
golongan yaitu:
59
1. Barang padat
Misalnya : besi, kayu balok, suku cadang 2.
Barang cair Misalnya : minyak tanah, bensin, air mineral
3. Barang gas
Misalnya : LNG, LPG, amoniak 4.
Barang rongga Misalnya : mobil, boneka, televisi, cabinet.
59
Ibid.
Dari jenisnya barang dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu: 1.
General cargo Barang yang dimuat dengan cara membungkus dan mengepak dalam bentuk
unit-unit kecil. 2.
Bulk cargo Barang dengan jumlah basar yangdimuat dengan cara mencurahkan ke dalam
kapal atau tangki. 3.
Homogenus cargo Barang dalam jumlah besar yang dimuat dengan cara membungkus.
Sedangkan Macam-macam Cargo Udara terbagi atas:
60
a. General Cargo
Yang umumnya mempunyai sifat yang tidak membahayakan, tidak mudah busuk, tidak mudah mati.
Contoh: tas, mobil, motor b.
Special Cargo Cargo yang memerlukan perhatian khusus dalam pengiriman, penyimpanan,
dan pengangkutan, Contoh:
1. Live animal
1.1 Keadaan binatang hidup harus sehat.
60
http:khoirulf.blogspot.com201007pengantar-pengetahuan-cargo.html
1.2 Yang diperlukan adalah surat karantina airport setempat.
1.3 Apabila untuk eksport harus ada ijin dari Dinas Peternakan.
1.4 Untuk pengiriman binatang yang dilindungi harus ada izin dari Dinas
Perlindungan dan Pelestarian AlamDinas Kehutanan. 1.5
Kandang tempat membawa binatang ataupun kontainer harus kuat untuk mencegah terlepasnya binatang yang akan dikirim.
1.6 Pengiriman
tersebut harus memnuhi syarat Dinas Penerbangan Internasional IATAICAO.
1.7 Minuman
dan makanan binatang tersebut harus tersedia selama pengiriman.
1.8 Pengirim
harus menandatangani surat berisi pembebasan tanggung jawab.
2. Human remains
2.1 Uncremated in coffin
adalah masih berupa jasad dan pengangkutannya memakai peti yang dilapisi seng untuk mencegah kebocoran dan mencegah bau dari
jenazah. a.
Ukuran peti harus sesuai dengan ukuran pintu pesawat. b.
Jenazah tidak dapat diangkut apabila penyebab kematian disebabkan oleh penyakit menular.
Surat yang diperlukan dalam pengangkutan jenazah adalah: 1.
Surat keterangan sebab kematian
2. Keterangan kematianakte kematian
3. Surat izin keluar untuk membawa jenazah
4. Bila WNA harus ada ijin dari kedutaan setempat
5. Surat dalam jawatan kesehatan yang menyatakan bahwa peti
jenazah telah memenuhi persyaratan 6.
Surat jaminan dari si pengirim bahwa jenazah akan dijemput ditempat tujuan, kecuali ada pengantar.
Note : Selainpersyaratan di atas, jenazah sudah disuntik decay injection dan di balsem.
2.2 Cremated in coffin
adalah jenazah yang sudah berupa abuashes, biasanya berupa gucikotak.
3. Perishable
Goods Barang yang mudah busuk. Contoh: buah-buahan, sayur, ikan, seafood.
a. Pengiriman perishable goods memerlukan perhatian khusus dalam
penerimaan dan pengiriman sehingga tiba di tempat tujuan keadaannya tidak rusak dan masih segar.
b. Penerima barang perishable, diinformasikan oleh airlines ditempat
keberangkatan ke airport tujuan dengan mengunakan telex ataupun telepon.
4. Valuable goods
Barang-barang berharga dan mengandung unsur kimia lainnya di dalamnya.
Contoh: logam mulia, perhiasan, kertasdokumen berharga
.
5. Strongly smelling goods
Pengiriman barang seperti ini memerlukan packing yang baik sehingga baunya tidak tercium.
6. Dangerous goods
Barang yang termasuk dangerous goods adalah:
61
a. Kelas 1 : bahanbarang yang mudah meledak explosivematerials.
b. Kelas 2 : bahanbarangterbakarjikaditekancompresseddeeply
refrigerated c.
Kelas 3 : bahanbarang cairan yang mudah terbakar jikaterkena gesekanterkena api flammable liquid, tinner, alcohol
d. Kelas 4 : bahanbarang serbuk yang mudah terbakarterkena air
carbon dioxide, carbide e.
Kelas 5 : bahanbarang yang mudah menguap yang apabilaterhirup oleh manusiabinatang akanmengantukpingsan.
f. Kelas 6 : bahanbarang mengandung racun yang sangatberbahaya
bila terkena makanan pestisida, pupuk g.
Kelas 7 : bahanbarang yang mengandung radioaktifzathelium dan mercury.
61
Loc. Cit
h. Kelas 8 : bahanbarang yang mengandung karatgaram
i. Kelas 9 : bahanbarang yang dapat menimbulkan magnetyang akan
mempengaruhi kompas pesawat jikacara pemuatannya salah besi berbentuk silinder berukuran besar
Pemuatan barang berbahaya perlu dilakukan dengan teliti, hati-hati, dan tidak dicampur dengan barang-barang pangan. Sifat berbahaya itu harus
diberitahukan dengan terperinci kepada pengangkut, sebab pengangkut tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul akibat kelalaian pengirim.
Pengangkutan barang berbahaya mengandung resiko besar karena ada kemungkinan menimbulkan kerugian. Oleh karena itu, pengangkut perlu
memastikan keterangan lengkap mengenai sifat berbahaya sehingga pengangkutan akan berusaha sedapat mungkin menghindari terjadinya peristiwa yang
merugikan.
62
Mengenai Dangerous Good DG, perlu diketahui bahwa PT. Garuda Indonesia merupakan satu-satunya maskapai di Indonesia yang dapat mengangkut
Dangerous Good DG, yang mempunyai penanganan khusus oleh pegawai pada PT. Garuda Indonesia, Tbk. Maupun pada Ground Handeling gapura yang
memiliki Dangerous Good Licence lisensi DG bersertifikat resmi yang dikeluarkan oleh departemen perhubungan , di Medan sendiri sudah ada 7 tujuh
dan di gapura PT. Garuda Indonesia memiliki 5 lima pegawai yang berlisensi Dangerous Good DG dengan kegunaan apabila ada barang yang tiba-tiba
62
Abdulkadir Muhammad, Op.Cit, hal.117.
dikirim termasuk Dangerous Good sudah di verifikasi terlebih dahulu oleh petugas yang mempunyai lisensi Dangerous Good DG untuk dilihat apakah
barang tersebut akan diterima atau ditolak, apabila bisa diterima maka barang itu dikirim,proses penanganannya sama tetap lewat x-ray juga namun ada dokumen
tambahan terkait Dangerous Good.
63
C. Prosedur Pengamanan Kargo pada PT.Garuda Indonesia Persero, Tbk.