Kesimpulan Pelaksanaan Pengamanan Kargo Dan Pos Yang Diangkut Melalui Pesawat Udara Dikaitkan Dengan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. KP. 152 Tahun 2012

82 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Dalam menerapkan dan melaksanakan pengamanan kargo dan pos yang diangkut melalui pesawat udara PT.Garuda Indonesia Persero, Tbk dikaitkan dengan Peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara No. KP. 152 Tahun 2012, PT. Garuda Indonesia telah melakukan pelaksanaan dan penerapan kebijakan dengan baik dan mengutamakan pengamanan dalam pengiriman kargo dan pos, di dalam pelaksanaan pengamanan PT. Garuda Indonesia memiliki 4 konsep pengamanan yaitu: 1 Screening oleh pegawai PT.Garuda Indonesia Persero, Tbk 2 Ground Handeling oleh Avsec PT.Garuda Indonesia Persero, Tbk 3 X-ray Bandara Angkasa Pura 4 Security Avsec Angkasa Pura Dengan berpatokan pada prosedur keamanan kargo dan pos sebagaiman diatur pada Pasal 11 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No.KP. 152 Tahun 2012 yang terdiri dari: 1 Penerimaan kargo dan pos 2 Pemeriksaan 3 Penumpukan storage 4 Pengepakan build up 5 Pengangkutan muat ke pesawat udara 6 Penempatan di pesawat udara, dan 7 Pengangkutan dengan pesawat udara. 2. Hambatan yang dialami oleh PT. Garuda Indonesia Persero, Tbk terkait adanya Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. Kp. 152 Tahun 2012dalam pelaksanaan pengamanan kargo dan pos yang diangkut melalui pesawat udara ialah proses pengiriman kargo menjadi lebih lama karena adanya daerah keamanan terbatas dan daerah terbatas yang lebih dikenal dengan lini satu dan lini dua pada bandar udara yang menyebabkan pola diperpanjang dan memakan waktu lebih lama dari biasanya. Dengan adanya penambahan lini PT. Garuda Indonesia juga harus membagi petugas acceptance mereka untuk ditempatkan pada lini satu dan lini dua. PT. Garuda Indonesia juga harus mengubah closing timeyang tadinya 2 jam menjadi 4 jam. Belum berlakunya konsep Regulated Agent pada bandar udara Kuala Namu. 3. Dalam menyelesaikan permasalahan pelaksanaan pengangkutan kargo dan pos yang diangkut melalui pesawat udara terkait adanya Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. Kp. 152 Tahun 2012, PT. Garuda Indonesia Persero, Tbk melakukan perubahan perjanjian dengan Ground Handeling untuk menambah SDM dan fasilitas agar proses lebih cepat. PT. Garuda Indonesia Persero, Tbk., melakukan Sosialisasi kepada agen- agen melalui Garuda Indonesia GA Info, contohnya perubahan closing time yang tadinya 2 jam menjadi 4 jam guna mengantisipasi kebijakan tersebut. Meminta operator di lini dua untuk penambahan kendaraanangkutan dari lini dua ke lini satu dan meminta operator yang ada pada lini dua mengangkut barang ke lini satu tidak lebih dari 1 jam.

B. Saran