Zat Aditif Secara Umum

42

2.10.2 Zat Aditif Secara Umum

Aditif mempunyai berbagai macam zat kimia yang terkandung di dalamnya dan mempunyai fungsi yang berbeda-beda, secara umum zat kimia tersebut adalah: 1. Tetraethyl Lead TEL Zat aditif Tetrathyl Lead akan meningkatkan bilangan oktan bensin. Mengandung senyawa timbal Pb. Lapisan tipis timbal terbentuk pada atmosfer dan membahayakan alam dan kesehatan makhluk hidup. 2. Senyawa Oksigenat Senyawa oksigenat adalah senyawa organik beroksigen oksigenat seperti alkohol methanol, ethanol, isopropil alkohol dan Eter Metil Tertier Butil EterMTBE, Etil Tertier Butil EterETBE dan Tersier Amil Metil EterTAME dan minyak Atsiri. Oksigenat cair yang dapat dicampur ke dalam bensin untuk menambah angka oktan dan kandungan oksigennya. Alkohol seperti etanol dapat diperoleh dari fermentasi tumbuh-tumbuhan sehingga termasuk dalam energi terbaharukan. Kadar CO 2 di atmosfer pun akan menurun seiring dengan budidaya tumbuhan yang dimanfaatkan untuk pembuatan ethanol.[10] 3. Naphtalene Naftalena adalah salah satu komponen senyawa yang dapat meningkatkan angka oktan. Proses pembakaran berjalan dengan baik dan tidak mudah menguap. Selain itu naftalena tidak meninggalkan getah padat pada bagian- bagian mesin. Penggunaan naftalena relatif aman untuk digunakan.[17] 4. Methylcyclopentadienyl Manganese Tricarbonyl MMT MMT atau Methylcyclopentadienyl Manganese Tricarbonyl adalah senyawa organik non logam yang digunakan sebagai pengganti bahan aditif TEL. 5. Benzene Benzena banyak digunakan sebagai zat aditif untuk meningkatkan angka oktan seiring dengan penghapusan pengunaan bensin yang mengandung timbal. Benzena dapat meningkatkan kualitas bahan bakar dan menurunkan ketukan pada mesin. Kontaminasi Benzena yang berlebihan mempunyai dampak negatif pada kesehatan. Environmental Protection Agency EPA membatasi Universitas Sumatera Utara 43 presentase benzene pada bahan bakar rata-rata sebesar 0,62 dengan nilai maksimum 1,3.[18] 2.11 Kapur Barus Kapur barus bukan lagi barang asing dalam kehidupan kita sehari-hari, karena kapur barus mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Kapur barus adalah zat padat berupa lilin berwarna putih dan agak transparan dengan aroma yang khas dan kuat. Zat ini adalah terpenoid dengan rumus kimia C 10 H 16 O. Kapur barus ini mengandung zat Naftalena yang merupakan salah satu senyawa aromatik. Dimana sebutir kapur barus biasanya mengandung 250-500 mg naphthalene . Kapur barus yang kini beredar dipasaran tidak lagi berupa padatan putih, bahkan sudah memiliki macam-macam warna. Karena baunya yang khas, kapur barus biasanya digunakan untuk mengusir bau tidak sedap bahkan mengusir tikus, serangga dan binatang lainnya. Karena mengalami proses sublimasi, biasanya kapur barus hanya bertahan kurang lebih 3 bulan tergantung ukuran.

2.11.1 Sejarah Kapur Barus

Dokumen yang terkait

Uji Eksperimental Perbandingan Performansi Mesin Otto Menggunakan Alat Catalytic Converter Dengan Bahan Bakar Pertalite dan Variasi Campuran Pertalite-Serbuk Kapur Barus

4 45 107

Uji Eksperimental Perbandingan Performansi Mesin Otto Menggunakan Alat Catalytic Converter Dengan Bahan Bakar Pertalite dan Variasi Campuran Pertalite-Serbuk Kapur Barus

0 0 2

Uji Eksperimental Perbandingan Performansi Mesin Otto Menggunakan Alat Catalytic Converter Dengan Bahan Bakar Pertalite dan Variasi Campuran Pertalite-Serbuk Kapur Barus

0 0 5

Uji Eksperimental Perbandingan Performansi Mesin Otto Menggunakan Alat Catalytic Converter Dengan Bahan Bakar Pertalite dan Variasi Campuran Pertalite-Serbuk Kapur Barus

0 1 32

Uji Eksperimental Perbandingan Performansi Mesin Otto Menggunakan Alat Catalytic Converter Dengan Bahan Bakar Pertalite dan Variasi Campuran Pertalite-Serbuk Kapur Barus

0 0 3

Pengujian Eksperimental Pengaruh Penambahan Kapur Barus Pada Pertalite Terhadap Performansi Mesin Otto Empat Langkah

0 2 13

Pengujian Eksperimental Pengaruh Penambahan Kapur Barus Pada Pertalite Terhadap Performansi Mesin Otto Empat Langkah

0 0 2

Pengujian Eksperimental Pengaruh Penambahan Kapur Barus Pada Pertalite Terhadap Performansi Mesin Otto Empat Langkah

0 0 4

Pengujian Eksperimental Pengaruh Penambahan Kapur Barus Pada Pertalite Terhadap Performansi Mesin Otto Empat Langkah

1 5 28

Pengujian Eksperimental Pengaruh Penambahan Kapur Barus Pada Pertalite Terhadap Performansi Mesin Otto Empat Langkah

0 0 2