23 •
busi terlalu panas •
pendinginan terlalu miskin •
terbakarnya sisa pembakaran sebelumnya •
bentuk ruang bakar yang tidak sesuai Gangguan-gangguan pada pembakaran ini akan sangat merugikan efektivitas
mesin maka mendapatkan untuk pembakaran yang baik maka diperlukan syarat- syarat sebagai berikut
: •
jumlah udara yang sesuai •
temperatur yang sesuai dengan penyalaan bahan bakar •
waktu pembakaran yang cukup •
kerapatan yang cukup untuk merambatkan api dalam silinder.
2.5 Komponen-Komponen Pembakaran Pada Motor Bakar Bensin
Pada proses pembakaran bahan bakar pada motor bakar bensin terdapat beberapa komponen yang berperan penting agar proses pembakaran berjalan dengan
baik. Komponen-komponen tersebut antara lain adalah karburator, katup valve dan busi.
2.5.1 Karburator
Karbuaror memproses bahan bakar cair menjadi partikel kecil dan dicampur dengan udara sehingga memudahkan penguapan. Prosesnya serupa dengan
penyemburan spray. Pada gambar 2.4 dibawah ini diterangkan prisip dari penyemburan. Sebagai akibat dari derasnya tiupan angin di a, suatu kondisi vacum
tekanan dibawah atmosfer terjadi di b. Perbedaan tekanan antara vacum dan atmosfir udara di c menghasilkan
semburan terjadi pada gasoline b. Berdasarkan proses ini, maka semakin cepat aliran udara a mengakibatkan semakin besar vacum yang terjadi pada b dan
semakin banyak gasoline yang disemprotkandisemburkan.
Universitas Sumatera Utara
24 Gambar 2.4 Prinsip kerja karburator
Bahan bakar dan udara dibutuhkan motor bensin untuk berjalan. Bahan bakar berupa bensin dicampur dengan udara oleh karburator supaya mudah
terbakar dan di alirkan keruang bakar. Dengan kata lain, karburator bekerja sesuai aturan sebagai berikut :
• Volume campuran udara dan bahan bakar sesuai kebutuhan mesin.
• Menciptakan campuran udara dan bahan bakar sedemikian rupa tepat sesuai
kecepatan mesin. •
Merubah bensin menjadi partikel-partikel bercampur dengan udara sehingga mudah disemburkan atau dikabutkan.
2.5.2 Katup
Valve
Pada motor bakar bensin empat langkah poros nok camshaft akan berputar setengah dari putaran poros engkol, sehingga masing-masing katup
bekerja membuka dan menutup selama dua kali poros engkol. Angka-angka derajat katup masuk sebelum torak mencapai TMA dan akan menutup sesudah
torak melewati TMB. Demikian juga beberapa derajat posisi torak setelah melewati TMA katup buang menutup.
gasoline
Universitas Sumatera Utara
25
Gambar 2.5 Diagram kerja katup
Keterangan : M.B = Katup masuk terbuka
B.B = Katup buang terbuka M.T = Katup masuk tertutup
B.T = Katup buang tertutup
Pada diagram di atas terlihat katup masuk membuka 12° sebelum torak mencapai TMA dan akan menutup setelah torak melewati TMB 40°, maka katup
masuk terbuka selama 12° + 180° + 40° = 232°. Dilanjutkan dengan langkah kompresi sejak katup masuk sehingga terjadi lentikan api listrik tegangan tinggi
dari busi. Misalkan 12° sebelum torak mencapai TMA, maka diperoleh total derajat = 90° - 40° + 90° - 15° = 50° + 75° = 125°. Setelah langkah kompresi,
yang kemudian dilanjutkan dengan langkah usaha yang berlangsung sejak api listrik tegangan tinggi terlentikan dari busi hingga katup buang mulai membuka,
yaitu 15° + 90° + 90° - 47° = 148°. Proses pembuangan gas bekas pembakaran dari dalam silinder saat katup
buang mulai terbuka hingga katup buang tertutup, yaitu 47° + 180° +21° + 248°. Kemudian pada akhir langkah pembuangan, katup masuk yang masih terbuka dan
baru akan menutup setelah torak melewati TMA 21°. Kejadian ini dikenal dengan
Universitas Sumatera Utara
26
sebutan overlap, yaitu dimana katup masuk dan katup buang yang sama-sama terbuka. Adapun tujuan overlap tersebut adalah pembilasan sisa gas bekas yang
masih terdapat di dalam ruang bakar dengan bantuan dari gas baru yang masuk dengan cara mendorong gas bekas yang masih tersisa di ruang bakar.
2.5.3 Busi