28
2.8. Hipotesis Penelitian
Hipotesis menurut Erlina 2011 adalah preposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris. Preposisi merupakan ungkapan satu
pernyataan yang dipercaya, disangkal, atau diuji kebenarannya menegnai konsep atau konstruk yang menejelaskn atau mempredisksi fenomena-fenomena. Hipotesi
merupakan penjelasan sementara tentang prilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi.
2.8.1. Hubungan Kecerdasan Intelektual terhadap Tingkat Pemahaman akuntansi
Weschler Dalam Milfayetty, 2015 : 57 mendefenisikan intelegensi sebagai kumpulan atau totalitas kemampuan seseorang
untuk bertindak dengan tujuan tertentu, berrpikir secara rasional, serta menghadapi lingkungan dengan efektif.
Para psikolog menyusun berbagai tes untuk mengukur kecerdasan intelektual, dan tes ini menjadi alat memilah manusia
ke dalam berbagai tingkatan kecerdasan, yang kemudian lebih dikenal dengan istilah IQ Intellegence Quotient, yang katanya
dapat menunjukkan kemampuan mereka.Kecerdasan Intelektual yang tinggi diatas 120 mahasiswa dianggap punya potensi yang
lebih besar untuk berhasil dalam pelajaran dan karena punya masa depan yang lebih baik. Oleh karena itu,seorang mahasiswa
akuntansi yang memiliki kecerdasan intelektual yang baik maka mampu memahami akuntansi dan dapat membaca karena membaca
Universitas Sumatera Utara
29
dapat meningkatkan pemahaman dan memori, yang semula tidak mengerti menjadi lebih jelas setelah membaca serta menunjukkan
keingintahuan terhadap akuntansi. Pada Penelitian Napitupulu 2009, yang meneliti hubungan
Kecerdasan Intelektual terhadap pemahaman akuntansi. Hasil penelitian menunjukan secara parsial dan simultan, Kecerdasasn
Intelektual mempunyai pengaruh terhadap pemahaman Pelajaran akuntansi Pada Siswa SMK di Kota Sibolga. Jadi hubungan antara
Kecerdasan Intelektual dan Pemahaman Pelajaran Akuntansi sangat signifikan dalam meningkatkan Pemahaman Pelajaran Akuntansi.
Atas dasar uraian tersebut, maka penelitian ini mengajukan hipotesis pertama sebagai berikut:
H1 : Kecerdasan Intelektual berpengaruh terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi
2.8.2. Hubungan Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi
Menurut Meyer 1990, Kecerdasan Emosional adalah kemampuan untuk memahami perasaan orang lain dan untuk
mengatur emosi, yang secara bersama berperan dalam peningkatan taraf hidup seseorang. Menurut Ginanjar 2005:23 Kecerdasan
Emosional adalah kemampuan untuk mengetahui apa yang kita dan orang lain rasakan, termasuk tepat untuk menangani masalah.
Universitas Sumatera Utara
30
Penelitian Zakiah 2013 yang menyatakan, kecerdasan emosional ditandai oleh kemampuan pengenalan diri, pengendalian
diri, motivasi diri, empati, dan kemampuan sosial akan mempengaruhi perilaku belajar mahasiswa yang nantinya juga
mempengaruhi seberapa besar mahasiswa dalam memahami akuntansi. Oleh karena itu, Kecerdasan emosional yang baik dapat
dilihat dari kemampuan mengenal diri sendiri, mengendalikan diri, memotivasi diri, berempati, dan kemampuan sosial.
Seseorang yang memiliki kecerdasan emosional yang baik cenderung lebih kuat dalam menghadapi tantangan, berani
menggali sesuatu yang baru dan berani mengambil resiko. Karena orang tersebut telah mampu mengendalikan diri memotivasi dirinya
sendiri dan mengenal dirinya dengan baik. Seseorang dengan tingkat kecerdasan emosional yang tinggi akan dapat lebih mudah
menerima dan memahami sesuatu yang baru yang ia pelajari dibandingkan dengan seseorang
yang tingkat kecerdasan
emosionalnya lebih rendah. Penelitian lain juga dilakukan oleh Napitupulu 2009, yang
meneliti hubungan Kecerdasan Emosional terhadap pemahaman akuntansi. Hasil penelitian menunjukan secara parsial, Kecerdasasn
Emosional tidak mempunyai pengaruh terhadap pemahaman Pelajaran akuntansi, Sedangkan Secara simultan mempunyai
pengaruh terhadap pemahaman pelajaran akuntansi pada Siswa
Universitas Sumatera Utara
31
SMK di Kota Sibolga. Dengan demikian Kecerdasan Emosional tidak dapat berdiri sendiri dalam mempengaruhi Pemahaman
Pelajaran Akuntansi, namun dapat mempengaruhi Pemahaman Pelajaran Akuntansi secara simultan. Atas dasar uraian tersebut,
maka penelitian ini mengajukan hipotesis kedua sebagai berikut:
H2 : Kercedasan Emosional berpengaruh terhadap pemahan akuntansi
2.8.3. Hubungan Minat Terhadap Kecerdasan Intelektual dan Tingkat Pemahaman Akuntansi