Pengaruh Kecerdasan Intelektual dan Kecerdasan Emosional terhadap Tingkat Pemahamn Akuntansi dengan Minat Sebagai Variabel Moderating Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1
Kuesioner Penelitian
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penelitian saya untuk skripsi yang berjudul “ Pengaruh Kecerdasan Intelektual dan Kecerdasan Emosional terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi dengan Minat sebagai variabel moderating Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Angkatan Tahun 2012 – 2013 di Universitas Sumatera Utara’’, dengan ini saya mengajukan sejumlah kuesioner penelitian.
Saya memohon kesediaan anda untuk meluangkan waktu sejenak mengisi kuesioner ini. Saya berharap anda menjawab dengan leluasa, sesuai dengan yang anda rasakan, lakukan dan alami. Anda diharapkan menjawab dengan jujur dan terbuka, sebab tidak ada jawaban yang benar atau salah. Sesuai dengan kode etik penelitian, saya menjamin kerahasiaan semua data. Kesediaan Anda mengisi angket ini adalah bantuan yang tak ternilai bagi saya.
Demikian surat peermohonan saya, atas perhatian dan partisipasi Saudara/i dalam membantu kelancaran peneliti ini, saya sampaikan terima kasih.
Peneliti
(2)
DAFTAR PERTANYAAN
Identitas Responden
Nama : ……… ( boleh tidak diisi)
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan ⃰
Angkatan :
Jumlah sks yang ditempuh :………
⃰
Coret yang tidak perlu
Petunjuk Pengisian:
Sesuai dengan yang saudara/i ketahui, berilah penilaian terhadap diri anda sendiri dengan jujur dan apa adanya berdasarkan pertanyaan dibawah ini dengan cara memberi tanda checklist (√) salah satu dari lima kolom, dengan keterangan sebagai berikut:
SS S RR TS STS
Sangat Setuju
Setuju Ragu – Ragu
TidakSetuju SangatTidakSetuju
1. KecerdasanIntelektual (X1)
No. Pernyataan SS S RR TS STS
KemampuanMemecahkanMasalah 1. Saya memiliki kemampuan untuk mengenali,
menyambung, dan merangkai kata-kata
2. Saya selalu berpikir secara analitis dan kritis Dalam setiap pengambilan keputusan.
(3)
Berpikir untuk menemukan fakta yang akurat serta memprediksi resiko yang ada.
4. Ketika diberi suatu pertanyaan dalam suatu masalah, saya bisa langsung menjawab dengan cepat dan sigap.
Intelegensi Verbal
1. Saya mempunyai kemampuan membaca, menulis, berbicara, serta menyampaikan pendapat dengan baik.
2. Saya sangat penasaran jika suatu pekerjaan yang rumit atau soal yang berhubungan
dengan angka belum diketahui hasil yangbenar.
3. Saya ingin lebih mengetahui hal-hal yang Belum saya ketahui
Intelegensi Praktis
1. Saya memiliki kemampuan berkomunikasi Secaraurut, runtun, tertata, tepat, sistematis, Dalam penempatan posisi diri.
2. Saya selalu melihat konsekuensi dari setiap keputusan yang saya ambil.
3. Saya menunjukkan kemampuan nonformal Atau minat saya kepada lingkungan sekitar.
2. Kecerdasan Emosional (X2)
No Pernyataan SS S RR TS STS
Pengenalan Diri
1. Saya dapat mengetahui emosi serta
Kelebihan dan kekurangan yang saya miliki.
(4)
hidup saya
PengendalianDiri
1. Saya mampu menanggapi kritik dan saran Secara efektif
2. Saya dapat mengelola dan mengendalikan emosi diri dalam situasi apapun.
3. Saya merasa sulit mengembangkan topik pembicaraan dengan orang lain
Motivasi
1. Saya mampu memotivasi dan memberikan Dorongan untuk selalu maju kepada diri saya sendiri.
2. Saya mudah menyerah pada saat menjalakan tugas yang sulit.
3. Saya malas mencoba lagi jika pernah gagal pada pekerjaan yang sama.
Empati
1. Dalam suatu pertemuan, apa yang saya
Sampaikan selalu menarik perhatian orang lain.
2. Saya bisa merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain,seperti kesedihan dan kebahagiaan.
3. Ketika teman-teman saya memiliki masalah, Mereka meminta nasihat kepada saya.
Keterampilan Sosial
1. Saya mampu memberi suasana yang hidup Dalam berdiskusi
2. Saya mempunyai cara yang meyakinkan agar ide-ide saya dapat diterima orang lain.
(5)
3. Pemahaman Akuntansi (Y)
No. Pernyataaan SS S RR TS STS
1. Saya merasa matakuliah akuntansi suli tuntuk dimengerti
2. Saya merasa akuntansi tidak perlu untuk dipelajari dengan serius karena kurang menarik
3. Dosen mengajari akuntansi sangat membosankan sehingga saya tidak mengerti, sementara saya menyukai matakuliah akuntansi
4. Saya merasa sulit mengembangkan topik pembicaraan dengan orang lain, jika topik itu berkaitan dengan matakuliah
5. Saya mudah memahami akuntansi jika saya belajar dengan baik
4. Minat (X3)
No. Pernyataan S SS RR TS STS
1. Saya masuk ke Perguruan tinggi Karena mengikuti keinginan orang tua.
2. Saya masuk jurusan akuntansi karena saya ingin memperdalam akuntansi.
3. Saya merasa jurusan akuntansi yang diambil maka akan mempermudah saya untuk memperoleh pekerjaan.
4. Cita – cita yang tinggi harus ditanamkan.
5. saya pikir jurusan akuntansi adalah jurusan yang fleksibel untuk memasuki dunia kerja
(6)
Lampiran 2
Hasil Jawaban Responden
Responden Pemahaman Akuntansi (Y) Kecerdasan Intelektual (X1) Kecerdasan Emosional (X2) Minat (Z) Total
1 13 40 48 19 120
2 13 45 51 21 130
3 13 46 52 25 136
4 12 39 48 19 118
5 17 37 47 24 125
6 12 43 44 22 121
7 13 43 47 20 123
8 14 39 48 18 119
9 19 39 39 20 117
10 14 37 52 23 126
11 14 46 50 18 128
12 16 42 40 20 118
13 16 43 54 20 133
14 14 42 47 21 124
15 15 36 40 20 111
16 13 38 52 21 124
17 15 40 51 20 126
18 15 35 37 17 104
19 15 40 53 18 126
20 14 43 50 21 128
21 10 43 49 18 120
22 13 38 51 12 114
23 15 30 39 15 99
24 18 41 52 20 131
25 15 39 35 22 111
26 17 36 47 21 121
27 13 41 42 18 114
28 18 29 42 18 107
29 14 42 42 19 117
30 14 42 41 19 116
31 20 43 54 23 140
32 17 39 47 17 120
33 13 41 50 21 125
(7)
36 14 42 47 22 125
37 16 38 48 21 123
38 17 36 46 19 118
39 18 45 51 20 134
40 22 50 56 19 147
41 19 36 42 17 114
42 14 41 46 19 120
43 20 37 52 23 132
44 14 46 50 18 128
45 16 42 40 20 118
46 16 43 54 20 133
47 22 42 47 21 132
48 25 50 40 20 135
49 18 49 52 21 140
50 23 40 51 20 134
51 20 48 52 22 142
52 23 40 53 18 134
53 18 43 50 21 132
54 18 40 48 19 125
55 23 45 51 21 140
56 25 46 52 25 148
57 22 49 48 19 138
58 20 47 47 24 138
59 18 43 44 22 127
60 22 45 47 20 134
61 18 40 48 18 124
62 25 50 49 20 144
63 23 50 52 23 148
64 25 49 49 18 141
65 22 49 51 22 144
66 23 48 48 23 142
67 24 42 52 25 143
68 20 44 50 22 136
69 25 49 52 21 147
70 25 48 49 18 140
71 18 49 42 18 127
72 25 50 42 19 136
73 22 50 41 19 132
74 23 50 50 25 148
75 25 50 47 25 147
76 25 48 48 21 142
77 23 47 46 22 138
(8)
Lampiran 3
Hasil Uji Validitas
Correlations
Y X1 X2 Z Total
Y Pearson Correlation 1 .548** .112 .287* .722**
Sig. (2-tailed) .000 .330 .011 .000
N 78 78 78 78 78
X1 Pearson Correlation .548** 1 .272* .321** .824**
Sig. (2-tailed) .000 .016 .004 .000
N 78 78 78 78 78
X2 Pearson Correlation .112 .272* 1 .246* .618**
Sig. (2-tailed) .330 .016 .030 .000
N 78 78 78 78 78
Z Pearson Correlation .287* .321** .246* 1 .555**
Sig. (2-tailed) .011 .004 .030 .000
N 78 78 78 78 78
Total Pearson Correlation .722** .824** .618** .555** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 78 78 78 78 78
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lampiran 4
Hasil Uji Realibilitas
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 78 100.0
Excludeda 0 .0
Total 78 100.0
(9)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.610 4
Lampiran 7
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Y 78 10 25 18.19 4.267
X1 78 29 50 42.85 4.894
X2 78 35 56 47.59 4.605
Z 78 12 25 20.23 2.341
Sebelum Transformasi Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 78
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 3.52433948
Most Extreme Differences Absolute .060
Positive .052
Negative -.060
Test Statistic .060
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
(10)
(11)
Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardiz ed Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) 60.220 42.221 1.426 .158
X1 -.092 .670 -.108 -.137 .891 .015 67.756
X2 -.896 .903 -.967 -.992 .324 .010 103.641
Z -3.010 2.165 -1.651 -1.390 .169 .006 153.912
X1.Z .028 .033 1.057 .839 .404 .006 173.205
X2.Z .043 .045 1.616 .939 .351 .003 323.513
a. Dependent Variable: Tingkat Pemahaman Akuntansi
(12)
Setelah Transformasi Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 78
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 3.52433948
Most Extreme Differences Absolute .060
Positive .052
Negative -.060
Test Statistic .060
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
(13)
Uji Multikolonieritas Hipotesis H3 dan H4
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.742 .743 -.999 .321
LnX1 .963 .198 .488 4.871 .000 1.000 1.000
2 (Constant) -.438 1.041 -.420 .675
LnX1 .989 .208 .501 4.755 .000 .914 1.094
LnX2 -.104 .247 -.044 -.419 .677 .914 1.094
3 (Constant) -.785 1.069 -.734 .465
LnX1 .904 .217 .458 4.175 .000 .835 1.198
LnX2 -.151 .249 -.064 -.608 .545 .895 1.117
LnZ .283 .213 .143 1.328 .188 .865 1.156
(14)
Uji Heteroskedastisitas
Excluded Variablesa
Model Beta In t Sig.
Partial Correlation
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Minimum Tolerance
1 LnX2 -.044b -.419 .677 -.048 .914 1.094 .914
LnZ .134b 1.259 .212 .144 .883 1.132 .883
LnX1.Z .219b 1.259 .212 .144 .329 3.041 .329
LnX2.Z .070b .633 .529 .073 .835 1.197 .835
a. Dependent Variable: LnY
(15)
Hipotesis 1 dan 2
Model Summary
Model R
R Square
Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .490a .240 .219 .20991
a. Predictors: (Constant), LnX2, LnX1
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1.042 2 .521 11.822 .000b
Residual 3.305 75 .044
Total 4.346 77
a. Dependent Variable: LnY
b. Predictors: (Constant), LnX2, LnX1
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.438 1.041 -.420 .675
LnX1 .989 .208 .501 4.755 .000
LnX2 -.104 .247 -.044 -.419 .677
(16)
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad dan Asrori Mohammad. 2004. Psikologi Remaja
Perkembangan Peserta Didik, Cetakan Pertama, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.
Agustian, Ary Ginanjar. 2003. Emotional Quatlity Management, Penerbit Arga. Jakarta
Azwar, Saifuddin, 2004. Pengantar Psikologi Intelegensi, Cetakan Keempat, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Erlina, 2011. Metodologi Penelitian, USU Press, Medan.
Ghozali, Imam, 2006.Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Lubis, Ade Fatma, Arifin Akhmad, dan Firman Syarif, 2007.Aplikasi SPSS(Statistical Product And Service Solutions) untuk Penyusunan Skripsi dan Tesis , USU Press, Medan.
Mifayetty, Sri, Anita Yus, Nuraini, Rahmulyani, Edidio Hutasuhut, dan Zulhaini, 2015. Psikologi Pendidikan, Pascasarjana Unimed, Medan.
Mubayidh, Makmun, 2006. Kecerdasan & Kesehatan Emosional Anak ( Referensi Penting bagi Para Pendidik& orangtua, Penerbit Pustaka Al- Kautsar, Jakarta.
Napitupulu, Ilham, 2009. “Pengaruh kecerdasan Intelektual dan Kecerdasan Emosional Terhadap Pemahaman Pelajaran Akuntansi dengan Minat sebagai Variabel Moderating (Studi Pada Siswa SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Sibolga Kelas XII Jurusan Akuntansi)”, Tesis, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan.
Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan, Cetakan Pertama, Penerbit Prenada Media, Jakarta
Halim, Abdul dan Muhammad Syam Kusuf, 2012. Akuntansi Sektor Publik, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Priyatno, Duwi, 2009. SPSS untuk Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate, Gava Media, Yogyakarta.
Pura, Rahman, 2012. Pengantar Akuntansi 1 Pendekatan Siklus Akuntansi, Penerbit Erlangga, Jakarta.
(17)
Rachmi, Filia. 2010. ”Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, dan Perilaku Belajar Terhadap Pemahaman Akuntansi”. Skripsi Universitas Diponegoro.
Sarwono, Sarliti W, 2009. Pengantar Psikologi Umum, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.
Shapiro, Lawrence E, 2003. Mengajarkan Emotinal Intelligence Pada Anak, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
Syarif, kemali. 2014. Perkembangan Peserta didik, Cetakan Kedua, Penerbit Unimed Press, Medan.
Yolla,Yorika, 2010.“Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual, dan Minat Membaca terhadap Pemahman Akuntansi”, Jurnal Akuntansi & Ekonomi,Universitas Riau.
Zakiah, Farah. 2013. “Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional
dan Kecerdasan Spiritual terhadap Pemahaman Akuntansi”. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jember.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, “Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Ujian
(18)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian
Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah jenis data kualitatif. Data Kualitatif (adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek penelitian atau responden. Sedangkan, untuk sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu sumber data yang diperoleh langsung dari kuesioner yang telah diisi oleh responden yaitu mahasiswa akuntansi Universitas Sumatera Utara. Penyebaran kuesioner dilakukan untuk memperoleh data diri responden dan penilaian kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, terhadap tingkat pemahaman akuntansi dengan minat sebagai variabel moderating.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengalisis pengaruh kecerdasan intelektual, dan kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi. Untuk menganalisis pengaruh tersebut data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil pengisian oleh mahasiswa akutansi Universitas Sumatera Utara.
Lokasi Penelitian ini yaitu pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Sumatera Utara yang beralamat di Jl. Prof TM. Hanafiah, SH – Kampus USU Medan. Adapun rencaana waktu penelitian yaitu Oktober 2015 S.d.
(19)
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Erlina (2011 :81) “ Populasi adalah sekelompok entitas yang
lengkap yang dapat berupa orang, kejadian, atau benda yang mempunyai karakteristik tertentu, yang berada dalam suatu wilayah dan memenuhi syarat – syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa yang masih aktif di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi di Universitas Sumatera. Jumlah Angkatan Tahun 2012 adalah 365 Orang . Oleh karena itu meneliti mengambil Sampel Mahasiswa Universitas sumatera Utara sebanyak 78 orang.
Jumlah sampel mahasiswa didapatkan dengan menggunakan rumus Slovin Sebagai berikut :
n = N 1 + N(e) 2 n = 365
1 + 365 ( 0,1) 2
= 365 = 78 orang. 4,65
Keterangan : n : ukuran sampel N : ukuran populasi
e : kemungkinan ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir (e = 10%).
(20)
Menurut Erlina (2011) “ Sampel adalah bagian populasi yang digunakan
Memperkirakan karakteristik populasi”. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu “teknik pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria yang digunakan sebagai pertimbangan tertentu. Adapun kriteria penentuan sampel adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa S1 jurusan akuntansi angkatan tahun 2012 yang masih aktif, karena mahasiswa angkatan tersebut sudah mengalami proses pembelajaran yang lama dan saat ini sedang melakukan tugas akhir menjelang kelulusan.
2. Telah menyelesaikan mata kuliah Pengantar Akuntansi, Akuntansi Keuangan Menengah 1, Akuntansi Keuangan Menengah 2, Akuntansi Keuangan Lanjutan 1, Akuntansi Keuangan Lanjutan 2, Auditing 1, Auditing 2, Auditing 3, dan Teori Akuntansi
`3. Telah menempuh 120 SKS Alasan dari pemilihan sampel ini, karena peneliti menganggap mahasiswa tersebut dianggap telah mendapatkan manfaat maksimal dari pengajaran akuntansi dan dapat memberikan umpan balik bagi perguruan tinggi untuk dapat menghasilkan para akuntan yang berkualitas.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer diperoleh dengan menggunakan metode Survey yaitu melalui kuesioner.
(21)
disebarkan dengan mendatangi satu per satu calon responden, menanyakan apakah calon memenuhi persyaratan sebagai calon responden untuk mengisi kuesioner.
3.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Penelitian ini melibatkan 4 variabel yang terdiri atas 1 variabel terikat (dependent variable), 1 variable moderating, dan 2 variabel bebas (independent variable). Variabel dependen tersebut adalah : Pemahaman akuntani. Variabel moderating tersebut adalah : Minat. Sedangkan variabel independennya adalah Kecerdasan Intelektual dan Kecerdasan Emosional
3.5.1. Variabel Independen 1. Kecerdasan Intelektual
Binet dan Simon (Azwar, 2006 : 5) mendefinisikan Kecerdasan Intelektual sebagai 1) kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau mengarahkan tindakan, 2) kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut telah dilaksanakan dan 3) kemampuan untuk mengeritik diri sendiri atau melakukan autocritism. Kecerdasan intelektual (Variabel Independen/ X1Pengukuran menggunakan skala Likert dari skor 1 s/d 5.
2. Kecerdasan Emosional
Kecerdasan Emosional (Variabel Independen/X2). Menurut Ginanjar (2005 : 23) Kecerdasan Emosional adalah kemampuan untuk mengetahui apa yang kita dan orang lain rasakan, termasuk tepat untuk menangani masalah. Menurut ( Mubayidh, 2006), kecerdasan Emosional
(22)
adalah “ kemampuan untuk menyikapi pengetahuan- pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, memahami, dan mengelolanya. Kecerdasan Emosional Variabel Independen/ X2Pengukuran menggunakan skala Likert dari skor 1 s/d 5.
3. Minat
Minat (Variabel Independen/ X3) adalah ketertarikan perasaan seseorang terhadap sesuatu objek. Minat adalah variabel penting yang berpengaruh terhadap tercapainya presatasi belajar karena minat dapat menjadi kekuatan motivasi. Minat mahasiswa adalah suatu keinginan yang tidak dapat dipaksakan oleh siapapun untuk melakukan apa yang disukainya.Minat disini adalah keinginan siswa yang benar – benar datang dari dasar hatinya untuk mempelajari akuntansi, tetapi terkadang minat itu diperkenalkan kepada mereka terlebih dahulu, sehingga mereka mengenalnya dan menyukainya.Pengukuran menggunakan skala Likert dari skor 1 s/d 5
3.5.2. Variabel ndependen 4. Pemahaman Akuntansi
Pemahaman akuntansi yaitu merupakan tingkat kemampuan seseorang untuk mengenal dan mengerti tentang akuntansi.Pengukuran menggunakan skala Likert dari skor 1 s/d 5
(23)
Tabel 3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Penelitian Definisi Operaisonal Skala
Pengukuran Variabel
Independen
Kecerdasan Intelektual (X1)
Intelegensi terbagi atas 3 komponen :
1) kemampuan untuk
mengarahkan pikiran atau mengarahkan tindakan, 2) kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut telah dilaksanakan dan 3) kemampuan untuk mengeritik diri sendiri atau
melakukan autocritism.
Skala Likert Variabel Independen Kecerdasan Emosional (X2) Indikator :
a. Pengenalan diri
b. Pengendalian diri
c. Motivasi
Kecerdasan Emosional adalah kemampuan untuk memahami perasaan orang lain dan untuk mengatur emosi, yang secara
bersama berperan dalam
peningkatan taraf hidup seseorang
- Kesadaran emosional - Penilaian diri yang kuat - Kepercayaan diri - Kontrol diri - Dapat dipercaya - Berhati-hati - Adaptabilitas - Inovasi
- Dorongan berprestasi - Komitmen - Inisiatif - Optimisme Skala Liket Skala Likert Skala Likert Skala Likert
(24)
2.6. Metode Analisis Data
2.5.1. Statistik Deskriptif
Menurut Erlina (2011) “Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah
dipahami dan diinterprestasikan”.
e. Keterampilan
- Mengembangkan orang lain - Orientasi pelayanan
- Pengaruh - Komunikasi
- Manajemen Konflik - Kepemimpinan
Skala Likert
Variabel Moderating
Minat (X3)
Rahardjo, ( 2013 : 25), Minat merupakan ketertarikan perasaan seseorang terhadap sesuatu objek. Minat merupakan aspek pribadi individu yang juga perlu dikenali dan dipahami oleh seorang mahasiswa. Sebat minat dapat menjadi kekuatan motivasi.
Skala Likert
Variabel Dependen
Pemahaman Akuntansi (Y)
Pemahaman akuntansi yaitu merupakan tingkat kemampuan seseorang untuk
mengenal dan mengerti tentang akuntansi.
(25)
2.7. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 2.7.1. Uji Validitas
Menurut Ghozali (2005) , uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut.
uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam statu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.untuk menghitung validitas suatu kuesioner dapat dilihat dari hasil output spss pada table yang berjudul item-total statistics (Fatma, 2007 : 53) .Validitas ditentukan dengan mengkorelasikan skor masing-masing item. Kriteria yang diterapkan untuk mengukur valid tidaknya suatu data adalah jika r-hitung (koefisien korelasi) lebih besar dari r-tabel (nilai kritis) maka dapat dikatakan valid. Selain itu jika nilai sig < 0,05 maka instrument dapat dikatakan valid.
3.7.2. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2005 :41), “uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau
konstruk”.Pengujian reliabilitas bertujuan untuk mengetahui konsistensi
hasil pengukuran variabel-variabel. Suatu kuesioner dikatakan handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu.
(26)
Dalam penelitian ini berarti reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran dilakukan beberapa kali. Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menghitung cronbach alpha masing-masing item dengan bantuan SPSS for windows. Suatu instrument dikatakan reliabel jika mempunyai nilai alpha positif dan lebih besar dari 0,6. Dimana semakin besar nilai alpha, maka alat pengukur yang digunakan semakin handal (reliable).
3.8. Uji Asumsi klasik
Sebelum melakukan regresi terdapat syarat yang harus dilalui yaitu melakukan uji asumsi klasik. Model regresi harus bebas dari asumsi klasik yaitu, uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedasitas (Ghozali, 2005).
3.8.1. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel peganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2006 : 110). Syarat dalam analisis parametik yaitu data harus normal (Priyatno, 2009 : 56).
(27)
3.8.2. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (indepemden) (Ghozali,2006:91). Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas yaitu jika nilai variance inflation factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas. VIF= 1/Tolerance, jika VIF = 0 maka 1/10 = 0.1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah tolerance. Jika nilai koefiseien kolerasi antara masing-masing vaiabel independen kurang dari 0,70, maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi klasik multikolinieritas. Jika lebih dari 0,70 maka diasumsikan terjadi kolerasi yang sangat kuat antar variabel independen sehingga terjadi multikolinieritas.
3.8.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan pengamatan lain jika variance dari residual satu pengamatan ke-pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas (Ghozali, 2006 :105). Dasar analisis :
1. Dengan melihat apakah titik-titik memiliki pola tertentu yang teratur seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit, jika terjadi makan mengindikasikan terdapat heterokedastisitas.
(28)
2. Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 10 pada sumbu Y maka mengindikasikan tidak terjadi heterokedastisitas.
3.9. Model Pengujian Hipotesis 1 dan 2
3.9.1. Model Regresi Linear Berganda
Model Regresi Linear Berganda (Multiple Regression Analysis) bertujuan untuk menguji pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lain. Regresi linear berganda melibatkan lebih dari satu variabel bebas (Independen). Dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas (Independen) dalam membuat persamaan regresi diharapkan mampu menerangkan lebih baik karakteristik dari variabel tak bebas (dependen) dan nilai koefisien determinasi diharapkan semakin besar dan nilai standar error semakin kecil sehingga persamaan regresi yang dihasilkn lebih baik. Model regresi linear berganda dikatakan model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik, baik multikolinieritas, dan heteroskedastisitas.
Maka, untuk pengujian hipotesis pertama dan kedua akan dipergunakan analisis regresi berganda, tujuannya adalah untuk melihat pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen, dengan rumusan sebagai berikut :
(29)
Y = a + b1.X1 + b2.X2 + e
Keterangan:
Y = Tingkat Pemahaman Akuntansi a = Konstanta
X1 = Kecerdasan Intelektual X2 = kecerdasan Emosioanal
b1 = Koefisien regresi Kecerdasan Emosional b2 = Koefisien regresi Kecerdasan Emosional e = error
3.9.2. Uji Signifikan Parsial (Uji-T)
Uji Signifikan Parsial (Uji-t) digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen,apakah pengaruhmya signifikan atau tidak. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah parameter (bi) sama dengan nol, atau Ho : bi = 0, artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis altenatif (Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau Ha : bi ≠ 0, artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan yaitu :
1. Jika nilai signifikan > a (0.05), Ho diterima
(30)
3.9.3. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Uji signifikan (Uji-F) pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Priyatno, 2009 : 48). Hipotesis nol (Ho) yang hendaknya diuji apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau : Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 =0, artinya apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatif (Ha) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6 ≠ 0, artinya semua variabel independen secara simultan merupakan penjelasan yang signifikan penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependen.
1. Jika nilai signifikan > a (0,05), Ho diterima 2. Jika nilai signifikan < a (0,05), Ho ditolak
3.9.4. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Koefisien determinasi terletak pada tabel summaryb dan tertulis R Square yang disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square yang disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square, karena disesuaikan dengan jumlah Square variabel independen yang digunakan dalam penelitian.
(31)
Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1.
3.10. Model Pengujian Hipotesis 3 dan 4 3.10.1. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated Regression Analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus regresi linear berganda dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen) (Ghozali, 2006: 164).
Pengujian hipotesis yang ketiga dan keempat yaitu, variabel independen, variabel dependen dan variabel moderating. Dalam penelitian ini pengujian regresi dengan variabel moderating dilakukan dengan metode Uji Interaksi, adapun rumus persamaan regresinya yaitu:
Y = a + b1.X1 + b2.X2 + b3.Z + b4.X1.Z + b5.X2.Z + e
Keterangan:
Y = Tingkat Pemahaman Akuntansi a = Konstanta
X1 = Kecerdasan Intelektual X2 = Kecerdasan Emosional
Z = Minat
b1 = Koefisien regresi Kecerdasan Intelektual b2 = Koefisien regresi Kecerdasan Emosional
(32)
b4 = Koefisien regresi Interaksi Kecerdasan Intelektual dan Minat
b5 = Koefisien regresi Kecerdasan Emosional dan Minat e = error
(33)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN
4.1. Gambaran Umum
Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara angkatan 2012. Peneliti menyebarkan kuesioner sebanyak 78 orang dari total keseluruhan kuesioner yang disebarkan. Berdasarkan 78 orang tersebut, kemudian dilakukan pengujian-pengujian yang meliputi, statistik deskriptif, uji validitas dan uji realibilitas, uji asumsi klasik, uji hipotesis penelitian dan uji interaksi untuk menguji variabel moderatingnya.
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1. Statistik Deskriptif
Menurut Erlina (2011) “Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah dipahami dan
diinterprestasikan”.
Dalam penelitian ini statistik deskriptif digunakan untuk melihat nilai mean,maximum,minimum dan standart deviasi dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, Tingkat pemahaman Akuntansi (Y) sebagai variabel dependen, Kecerdasan Intelektual (X1), Kecerdasan Emosional (X2) sebagai
variabel independen, dan Minat (Z) sebagai variabel moderating. Statistik deskriptif meliputi karakteristik responden dan deskriptif variabel penelitian.
(34)
4.2.1.1. Statistik Deskriptif Responden
Karakteristik responden digunakan oleh peneliti untuk memberikan informasi mengenai data demografi responden ( jumlah SKS yang telah ditempuh, jenis kelamin, dan tahun angkatan), sedangkan deskriptif variabel peneliti berguna untuk mendukung hasil analisis data yang menyajikan distribusihasil jawaban responden atas pertanyaan – pertanyaan kuesioner penelitian. Responden penelitian adalah mahasiswa jurusan akuntansi angkatan tahun 2012 pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Adapun jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 78 Mahasiswa. Berikut ini disajikan statistik demografi responden mahasiswa jurusan akuntansi angkatan tahun 2012 pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Sumatera Utara.
4.2.1.2. Statistik Deskriptif Penelitian
Deskripsi variabel penelitian berguna untuk mendukung hasil analisis data. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Minat dan Pemahaman Akuntansi. Berikut ini disajikan statistik deskriptif untuk masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
(35)
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Y 78 10 25 18.19 4.267
X1 78 29 50 42.85 4.894
X2 78 35 56 47.59 4.605
Z 78 12 25 20.23 2.341
Sumber : Data Olahan SPSS
Apabila penilaian terhadap jawaban responden pada masing-masing item dikategorikan dalam bentuk skor tertinggi sampai skor terendah. Formulasi yang digunakan adalah sebagai berikut :
Nilai Tertinggi − Nilai Terendah
Jumlah Kelas = Panjang kelas
Pengkategorian untuk analisis frekuensi dari masing-masing indikator adalah sebagai berikut:
1. Indikator Kecerdasan Intelektual terdiri dari 10 pernyataan. Skor tertinggi = 10 x 5 = 50
Skor terendah = 10 x 1 = 10
Panjang kelas = − = 8
Skor 10 –17 = masuk kategori sangat tidak baik
Skor 18 –25 = masuk kategori tidak baik
Skor 26 –33 = masuk kategori cukup baik
(36)
Skor 42 –50 = masuk kategori sangat baik.
2. Indikator Kecerdasan Emosional terdiri dari 13 pernyataan. Skor tertinggi = 13 x 5 = 65
Skor terendah = 13 x 1 = 13
Panjang kelas = − = ,4
Skor 13–22 = masuk kategori sangat tidak baik
Skor 23–32 = masuk kategori tidak baik
Skor 33–43 = masuk kategori cukup baik
Skor 45–55 = masuk kategori baik
Skor 56–65 = masuk kategori sangat baik.
3. Indikator terdiri Minat Mahasiswa dari 5 pernyataan. Skor tertinggi = 5 x 5 = 25
Skor terendah = 5 x 1 = 5
Panjang kelas = − = 4
Skor 5–8 = masuk kategori sangat tidak baik
Skor 9–12 = masuk kategori tidak baik
Skor 13–16 = masuk kategori cukup baik
Skor 17–20 = masuk kategori baik
Skor 21–25 = masuk kategori sangat baik.
4. Indikator terdiri Tingkat Pemahaman Akuntansi dari 5 pernyataan. Skor tertinggi = 5 x 5 = 25
(37)
Skor terendah = 5 x 1 = 5
Panjang kelas = − = 4
Skor 5 –8 = masuk kategori sangat tidak baik
Skor 9 –12 = masuk kategori tidak baik
Skor 13 –16 = masuk kategori cukup baik
Skor 17 –20 = masuk kategori baik
Skor 21 –25 = masuk kategori sangat baik.
Berikut ini adalah penjelasan dari tabel 4.1 yang telah diolah.
1. variabel Kecerdasan Intelektual mempunyai nilai skor minimum sebesar 29 dan nilai skor maksimum sebesar 50. Adapun nilai rata-ratanya sebesar 42,85 dan standar deviasi (Sebaran data) sebesar 4,267. Berdasarkan kategori dapat dinyatakan bahwa variabel Kecerdasan Intelektual berada pada rentang 34 – 41 atau dikategorikan baik.
2. variabel kecerdsan Emosional mempunyai nilai skor minimum sebesar 35 dan nilai skor maksimum sebesar 56. Adapun nilai rata – ratanya sebesar 47,59. dan standar deviasi (sebaran data ) sebesar 4,605. Kecerdasan Emosional berada pada rentang 45 – 55 atau dikategorikan baik.
3. variabel Minat mempunyai nilai skor minimum sebesar 12 dan nilai skor maksimum sebesar 25. Adapun nilai rata – ratanya sebesar 20,23.
(38)
dan standar deviasi (sebaran data) sebesar 2,341. Minat berada pada rentang 17 – 20 atau dikategorikan baik.
4. variabel Pemahaman Akuntansi mempunyai nilai skor minimum sebesar 10 dan nilai skor maksimum sebesar 25. Adapun nilai rata – ratanya sebesar 18,19. dan standar deviasi (sebaran data) sebesar 4,267. Pemahaman akuntansi berada pada rentang 17 - 20 atau dikategorikan baik.
4.2.2. Uji Validitas Data 4.2.2.1. Uji Validitas
Menurut Ghozali (2005) , uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut . Pada penelitian kali ini untuk mengukur validitas digunakan uji korelasi bivariateantara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. Dari hasilperhitungan SPSS diperoleh hasil validitas dari masing-masing variabel adalah:
Tabel 4.2 Uji Validitas
R hitung R tabel Keterangan
Kecerdasan Intelektual (X1)
.824 0.2227 Valid
Kecerdasan Emosional (X2)
(39)
Tingkat Pemahaman Akuntansi ( Y)
.722 0.2227 Valid
Minat (Z) .555 0.2227 Valid
Sumber : Data Olahan SPSS
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa masing-masing indikator yang digunakan baik dalam variabel independen, dependen maupun variabel moderating (Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Pemahaman Akuntansi dan Minat). Mempunyai nilai signifikan r- hitung lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti indikator-indikator yang digunakan dalam variabel penelitian ini layak atau valid digunakan sebagai pengumpul data.
4.2.2.2. Uji Reliabilitas
Pengujian ini dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu Hasil pengukuran relatif konsisten. Suatu pernyataan yang baik adalah pernyataan yang jelas mudah dipahami dan memiliki interpretasi yang sama meskipun disampaikan kepada responden yang berbeda dan waktu yang berlainan. Hasil pengujian realibiltas adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Hasil Uji Realibilitas
Cronbach's Alpha N of Items
.610 4
Sumber : Data Olahan SPSS
Berdasarkan ringkasan hasil uji reliabilitas seperti yang terangkum dalam Tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa nilai koefisien
(40)
disimpulkan semua butir pertanyaan dalam variabel penelitian ini adalah reliabel. Menurut kriteria Numally (Ghozali, 2005 : 46) hal tersebut dapat dikatakan Reliabel. Sehingga butir-butir pertanyaan dalam variabel penelitian dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
4.2.3. Uji Asumsi Klasik
4.2.3.1. Uji Normalitas sebelum Transformasi
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis maka terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas data untuk menguji apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Analisis normalitas menggunakan uji Kolmogorov_Smirnov dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%.
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 78
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 3.52433948
Most Extreme Differences Absolute .060
Positive .052
Negative -.060
Test statistic .060
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a.Test distribution is Normal. Sumber : Data Olahan SPSS
Berdasarkan dari analisis statistik Kolmogorov- Smirnov,pada tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa nilai memiliki p-value > 0,05 yaitu
(41)
signifikansi pada angka 0,200 yang mempunyai arti bahwa data variabel yang digunakan dalam penelitian ini telah terdistribusi normal.
Gambar 4.1. Uji Normalitas Histogram
Berdasarkan gambar yang ada dapat dikatakan bahwa data penelitian ini berdistribusi normal, dimana terlihat bahwa grafik histogram masih berada dalam garis lengkung, yang mempunyai sisi yang sama diantara titik nol, yang apabila dipotong secara vertikal kurva normal pada titik nol, maka kedua bagian itu akan menjadi pencerminan satu sama lain.
(42)
Gambar 4.2.
Uji Normalitas Grafik P-Plot
Pada gambar 4.2 P-P Plot terlihat bahwa nilai plot P-P terletak di sekitar garis diagonal. Plot tidak menyimpang jauh dari garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal, yang menunjukkan bahwa regresion residual model ini berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas dalam seluruh tahap, menyimpulkan arti bahwa semua Variabel dalam penelitian ini telah berdistribusi normal.
4.2.3.2. Uji Multikolinieritas sebelum Transformasi
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas yaitu jika nilai variance inflation factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari
(43)
= 0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah tolerance. Hasil pengujian untuk multikolinearitas dapat dilihat dalam tabel berikut.
Hasil olahan spss untuk uji multikolinieritas dapat di lihat pada tabel 4.5 sebagai berikut :
Tabel 4.5
Uji Multikolinieritas Sebelum Transformasi
Model Tolerance VIF Intreprestasi hasil
Kecerdasan Intelektual .015 67.756 Terjadi
multikolinearitas
Kecerdasan Emosional .010 103.641 Terjadi
multikolinearitas
Minat .006 153.912 Tidak terjadi
multikolinearitas
X1.Z .006 173.205 Tidak Terjadi
multikolinearitas
X2.Z .003 323.513 Terjadi
multikolinearitas Sumber : Data Olahan SPSS
Uji Multikolonieritas dilakukan dengan melihat nilai Collinearity statistic dan nilai koefisien korelasi di antara variabel bebas. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Multikolinieritas terjadi apabila nilai tolerance < 0,10 dan Variance Inflation Factor (VIF) > 10.Berdasarkan tabel 4.5menunjukkan masih ada variabel yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10. Demikian juga hasil perhitungan Variance Inflation Factor (VIF) masih ada variabel yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari model regresi yang digunakan terjadi multikolinieritas.
(44)
4.2.3.3. Uji Heteroskedastisitas sebelum Transformasi
Gambar 4.3.
Scatterplot Heteroskedastisitas sebelum Transformasi
Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu (bergelombang, melebar lalu menyempit) pada grafik Scatterplot antara prediksi nilai variabel terikat. Berdasarkan Gambar 4.3, terlihat bahwa titik-titik menyebar lebih meluas dan secara acak baik di atas maupun di bawah garis 0 pada sumbu Y dan Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.
4.2.3.4. Uji Normalitas setelah Transformasi
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis maka terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas data untuk menguji apakah data yang
(45)
menggunakan uji Kolmogorov_Smirnov dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%.
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 78
Normal Parametersa,b Mean
.0000000 Std. Deviation 3.52433948
Most Extreme Differences Absolute .060
Positive .052
Negative -.060
Test statistic .060
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a.Test distribution is Normal. Sumber data : diolah SPPS
Berdasarkan dari analisis statistik Kolmogorov- Smirnov,pada tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa nilai memiliki p-value > 0,05 yaitu signifikansi pada angka 0,200 yang mempunyai arti bahwa data variabel yang digunakan dalam penelitian ini telah terdistribusi normal.
(46)
Gambar 4.4. Uji Normalitas Histogram
Hasil perhitungan SPSS untuk uji normalitas data menggunakan Histogram Display Normal Curve pada gambar 4.4 variabel Pendapatan Asli Daerah Regresi Residual menunjukkan bahwa bentuk histogram mengikuti bentuk distribusi normal.
(47)
Pada gambar 4.5 P-P Plot terlihat bahwa nilai plot P-P terletak di sekitar garis diagonal. Plot tidak menyimpang jauh dari garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal, yang menunjukkan bahwa regresion residual model ini berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas dalam seluruh tahap, menyimpulkan arti bahwa semua Variabel dalam penelitian ini telah berdistribusi normal.
4.2.3.5. Uji Multikolinieritas Setelah Transformasi
Setelah dilakukan transformasi, diperoleh nilai korelasi yang lebih besar dari 0,10 dan Variance Inflation Factor (VIF) lebih kecil dari 10. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen dalam penelitian ini tidak saling berkolerasi atau tidak ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Multikolinieritas terjadi apabila nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10. Hasil pengujian terlihat pada Tabel 4.7 berikut :
Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolinieritas Setelah Transformasi
Model Tolerance VIF Intreprestasi hasil
LnX1 .835 1.198 Tidak terjadi
multikolinearitas
LnX2 .895 1.117 Tidak terjadi
multikolinearitas
LnX3 .865 1.156 Tidak terjadi
multikolinearitas
LnX1.Z .322 3.105 Tidak terjadi
multikolinearitas
LnX2.Z .413 2.422 Tidak terjadi
(48)
Berdasarkan Hasil uji multikolinearitas pada tabel 4.7, menunjukkan tidak ada variabel yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10. Demikian juga hasil perhitungan Variance Inflation Factor (VIF) tidak ada variabel yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari model regresi yang digunakan tidak terjadi multikolinieritas.
4.2.3.6. Uji Heteroskedasitas Setelah Transformasi
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Cara memprediksi heteroskedastisitas adalah.
1. jika pola gambar scatterplot model tersebut adalah titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0.
2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. 3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang,
melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
Hasil dari pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat dalam gambar berikut :
(49)
Gambar 4.6.
Scatterplot Heteroskedastisitas Setelah Transformasi
4.2.4. Model Pengujian Hipotesis 1 dan 2
4.2.4.1. Model Regresi Linier Berganda
Pengujian regresi berganda bertujuan untuk mengetahui koefisien setiap variabel independen. Sehingga mengetahui besarnya pengaruh setiap variabel independen secara simultan dan parsial. Persamaan regresi berganda yangdigunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = -0,438 + 0,989X1 – 0,104X2 + e
Dari persamaan diatas dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Konstanta (a) = – 0,438, menunjukkan nilai konstan, dimana jika nilai variabel independen sama dengan nol, maka variabel Tingkat Pemahaman Akuntansi (Y) sama dengan – 0,438.
(50)
2. Koefisien X1 (b1) = 0,989, menunjukkan bahwa Kecerdasan intelektual (X1) berpengaruh positif terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi (Y). Artinya jika variabel Kecerdasan Intelektual ditingkatkan maka akan meningkatkan Tingkat Pemahaman Akuntansi (Y) sebesar 0,989. 3. Koefisien X2 (b2) = –0,104, menunjukkan bahwa Kecerdasan
Emosional (X2) berpengaruh Negatif terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi (Y). Artinya jika variabel Kecerdasan Emosional ditingkatkan maka akan menurunkan Tingkat Pemahaman Akuntansi (Y) sebesar –0,104
4.2.4.2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah secara individu atau secara parsial variabel independen mempunyai pengaruh terhadap audit delay dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. Jika nilai signifikansi di tabel coefficients < 0,05 maka hipotesis diterima, namun bila nilai signifikansi > 0,05 maka hipotesis ditolak. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima sedangkan t hitung > t tabel maka Ho ditolak.
(51)
Tabel 4.8
Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) -.438 1.041 -.420 .675
LnX1 .989 .208 .501 4.755 .000
LnX2 -.104 .247 -.044 -.419 .677
a. Dependent Variable: LnY Sumber : Data Olahan SPSS
Berdasarkan tabel 4.8 dengan uji parsial (Uji-t) menunjukkan bahwa :
H1 : Kecerdasan Intelektual berpengaruh terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi
Dari tabel 4.8 dapat dilihat besarnya thitung untuk Variabel kecerdasan Intelektual sebesar 0,989 : t hitung = 4,755, t tabel = 1,993, dengan tingkat signifikan 0,000. Hasil ini menunjukan thitung > ttabel (4,755 >1,993) dan signifikansi penelitian ini menunjukkan angka yang lebih kecil dari 0,05 (0,000> 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima, yang artinya bahwa Variabel Kecerdasan Intelektual secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi.
H2 : Kecerdasan Emosional berpengaruh terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi
Variabel kecerdasan Emosionalsebesar 0,104 : t hitung = -0.419, t tabel = 1,993, dengan tingkat signifikan 0,677. Hasil ini
(52)
ini menunjukkan angka yang lebih besar dari 0,05 (0,677 > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa H2 ditolak, yang artinya bahwa Variabel Kecerdasan Emosionalsecara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi.
4.2.4.3. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Uji signifikansi simultan (uji F) dilakukan untuk menguji pengaruh yang ditimbulkan oleh keseluruhan variabel dependen yang ada dalam model terhadap variabel independennya. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis adalah didasarkan pada nilai Fhitung > F tabel dan probabilitas signifikansi. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka hipotesis diterima. Hal ini berarti model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel independen. Namun bila signifikansi > 0,05 maka hipotesis ditolak. Hasil pengujian koefisien regresi simultan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.9
Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 1.042 2 .521 11.822 .000b
Residual 3.305 75 .044
Total 4.346 77
a. Dependent Variable: LnY
b. Predictors: (Constant), LnX2, LnX1 Sumber : Data Olahan SPSS
(53)
(<0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Intelektual secara simultan bersama-sama berpengaruh terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi.
4.2.4.4. Uji Koefesien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi (R2) dilakukukan untuk menunjukkan seberapa variasi variabel independen yang digunalan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi (R2) terletak diantara nol dan satu. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.10
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R
R Square
Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .490a .240 .219 .20991
a. Predictors: (Constant), LnX2, LnX1 Sumber : Data Olahan SPSS
Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai adjusted R -Square sebesar 0,219. Nilai tersebut memiliki arti bahwa seluruh variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini (Kecerdasan Intelektual dan Kecerdasan Emosional) mampu menjelaskan pengaruh terhadap variabel dependen (Tingkat Pemahaman Akuntansi) sebesar 21,9% sedangkan sisanya sebesar 78,1% (100% - 21,9%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam model.
(54)
4.2.5. Model Pengujian Hipotesis 3 dan 4
4.2.5.1 Uji Interaksi
Pengujian interaksi bertujuan untuk mengetahui apakah variabel moderating dapat memperkuat atau memperlemah hubungan variabel independen terhadap variabel dependen.
Tabel 4.11
Uji Signifikan Parsial (Uji-t) Moderating
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.742 .743 -.999 .321
LnX1 .963 .198 .488 4.871 .000
2 (Constant) -.438 1.041 -.420 .675
LnX1 .989 .208 .501 4.755 .000
LnX2 -.104 .247 -.044 -.419 .677
3 (Constant) -.785 1.069 -.734 .465
LnX1 .904 .217 .458 4.175 .000
LnX2 -.151 .249 -.064 -.608 .545
LnZ .283 .213 .143 1.328 .188
a. Dependent Variable: LnY
Model Beta In T Sig.
Partial correlation
Collinearity statistics Minimum tolerance
LnX1.Z .219b 1.259 .212 .144 .329
LnX2.Z .70b .633 .529 .073 .835
a. Dependent Variable: LnY
b. Predictors in the Model: (Constant), LnX1 Sumber : Data Olahan SPSS
(55)
Persamaan regresi berganda yangdigunakan pada hipotesis ketiga dan keempat adalah sebagai berikut:
Y = – 0,785 + 0,904X1 - 0,151X2 + 0,283Z + 0,219X1.Z + 0,70X2.Z+ e
Dari persamaan diatas dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :
1. variabel Kecerdasan Intelektual yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi, karena t hitung > t tabel (4,755 > 1,993) dan nilai signifikan menunjukkan angka yang lebih kecil dari 0,05 (0,000 > 0,05). Dengan ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.
2. variabel Kecerdasan Emosional berpengaruh Negatif dan tidak signifikan terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi, karena t hitung < t tabel (-0,608 < 1,993) dan nilai signifikan menunjukkan angka yang lebih besar dari 0,05 (0,545 < 0,05). Dengan ini menunjukan H0 diterima dan Ha ditolak .
3. Variabel Minatberpengaruh Positif dan tidak signifikan terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi, karena t hitung < t tabel (1,328 < 1,993) dan nilai signifikan menunjukkan angka yang lebihbesar dari 0,05 (0,188 < 0,05). Dengan ini menunjukan H0 diterima dan Ha ditolak.
4. Variabel Moderating1 yang merupakan Interaksi dari kecerdasan Intelektual dengan Minat berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi, hal ini terlihat dari nilai
(56)
signifikan 0,212 lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung (1,259 < 1,993). Dengan ini menunjukan H0 diterima dan Ha ditolak.
5. Variabel Moderating2 yang merupakan Interaksi dari kecerdasan Emosional dengan Minat berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,529 lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung (0,633 < 1,993). Dengan ini menunjukan H0 diterima dan Ha ditolak.
4.3. Pembahasan
4.3.1. Pengaruh Kecerdasan Intelektual terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi
Hasil uji regresi menunjukkan variabel kecerdasan intelektual berpengaruh Secara positif dan signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi dengan koefisien 0,989 dan tingkat signifikan 0,000.Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Napitupulu (2009) dan Zakiah (2011) yang menyimpulkan IQ berpengaruh positif dan signifikan pada tingkat Pemahaman Akuntansi. Zakiah (2011) menyatakan kecerdasan intelektual merupakan kemampuan seseorang untuk memperoleh pengetahuan, menguasai dan menerapkannya dalam menghadapi masalahyang di alami pada mahasiswa. Dengan begitu faktor kecerdasan intelektual yang diukur melalui kemampuan memecahkan masalah, intelegensi verbal, dan intelegensi praktis merupakan suatu faktor yang akan mempengaruhi pemahaman akuntansi.Oleh karena itu, seorang mahasiswa akuntansi yang memiliki kecerdasan intelektual yang baik maka mampu
(57)
memahami akuntansi dan dapat membaca karena membaca dapat meningkatkan pemahaman dan memori, yang semula tidak mengerti menjadi lebih jelas setelah membaca serta menunjukkan keingintahuan terhadap akuntansi.
Menurut Weschler Dalam Milfayetty (2015 : 57) mendefenisikan intelegensi sebagai kumpulan atau totalitas kemampuan seseorang untuk bertindak dengan tujuan tertentu, berrpikir secara rasional, serta menghadapi lingkungan dengan efektif. Menurut Walters dan Gardner Dalam Milfayetty (2015:57) mendefenisikan intelegensi sebagai suatu kemampuan atau serangkaian kemampuan yang memungkinkan individu memecahkan masalah atau produk sebagai konsekuensi eksistensi suatu budaya tertentu.
Seorang mahasiswa tetap perlu memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi agar bisa seorang mahasiswa meraih gelar sarjana dan setelah itu mencari pekerjaan.Selama ini banyak orang menganggap bahwa jika seseorang memilikitingkat IQ yang tinggi, maka orang tersebut memiliki peluang untuk meraihkesuksesan yang lebih besar di banding orang lain.
4.3.2. Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi
Hasil uji regresi menunjukkan variabel kecerdasan Kecerdasan Emosional berpengaruh Secara Negatifdan tidak signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi dengan koefisien -0,104 dan tingkat signifikan 0,677. Penelitian Zakiah (2013)yang menyatakan, kecerdasan emosional ditandai
(58)
dan kemampuan sosial akan mempengaruhi perilaku belajar mahasiswa yang nantinya juga mempengaruhi seberapa besar mahasiswa dalam memahami akuntansi. Oleh karena itu, Kecerdasan emosional yang baik dapat dilihat dari kemampuan mengenal diri sendiri, mengendalikan diri, memotivasi diri, berempati, dan kemampuan sosial.
Seseorang yang memiliki kecerdasan emosional yang baik cenderung lebih kuat dalam menghadapi tantangan, berani menggali sesuatu yang baru dan berani mengambil resiko. Karena orang tersebut telah mampu mengendalikan diri memotivasi dirinya sendiri dan mengenal dirinya dengan baik. Seseorang dengan tingkat kecerdasan emosional yang tinggi akan dapat lebih mudah menerima dan memahami sesuatu yang baru yang ia pelajari dibandingkan dengan seseorang yang tingkat kecerdasan emosionalnya lebih rendah.
4.3.3. Pengaruh Kecerdasan Intelektual terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi yang dimoderasi oleh Minat
Berdasarkan pengujian secara parsial, diperoleh hasil dari variabel Kecerdasan Intelektual berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi setelah dimoderasi oleh Minat Pada Mahasiswa akuntansi. Hal ini terlihat dari signifikansinya 0,212 yang lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung < t tabel (1,259 < 1,993). Suatu variabel dianggap sebagai variabel moderating apabila nilai koefisien parameternya positif dan signifikan. Oleh karena itu minat mahasiswa tidak dianggap
(59)
Intelektual terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi di USU.
Minat merupakan hal yang penting dalam pengembangan kemampuan seseorang dalam suatu bidang. Minat perlu ditumbuhkan dan dikembangkan karena jika dalam diri individu tumbuh suatu minat terhadap suatu bidang, maka individu tersebut akan dengan mudah mempelajari bidang tersebut sehingga prestasi yang diharapkan dapat tercapai. Banyak mahasiswa yang mengatakan bahwa matakuliah akuntansi itu sulit tetapi banyak mahasiswa yang memilih jurusan akuntansi dikarenakan dapat mempermudah mereka memperoleh pekerjaan, jadi walaupun mereka mengatakan sulit untuk mempelajrai akuntansi, mereka mempunyai minat untuk mempelajarinya.
4.3.4. Pengaruh Kecerdasan Intelektual terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi yang dimoderasi oleh Minat
Berdasarkan pengujian secara parsial, diperoleh hasil dari variabel Kecerdasan Intelektual berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi setelah dimoderasi oleh MinatPada Mahasiswa akuntansi. Hal ini terlihat dari signifikansinya 0,529 yang lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung < t tabel (0,633 < 1,993). ). Suatu variabel dianggap sebagai variabel moderating apabila nilai koefisien parameternya positif dan signifikan. Oleh karena itu minat mahasiswa tidak dianggap sebagai variabel moderating yang memoderasi hubungan antara Kecerdasan
(60)
Intelektual terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi di USU.
Dalam kaitannya dengan Pemahaman Akuntansi apabila Seseorang dengan tingkat kecerdasan emosional yang tinggi namun ia tidak memiliki minat namun terhadap Akuntansi maka pengetahuannya mengenai Akuntansi tidak akan berkembangterhadap sesuatu hal dikarenakan ia tidak merasa tertarik dan tidak merasa senang ketika mempelajarinya. dibandingkan dengan seseorang yang tingkat kecerdasan emosionalnya lebih rendah. Minat seseorang tidak dapat dipasakan, minat datang dengan sendirinya walaupun awalnya minat itu diperlihatkan kepada dirinya.
(61)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian pada Bab IV maka dapat ditarik kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah dan model yang ditentukan dalam Hipotesis Penelitian yakni sebagai berikut:
1. Secara parsial dan simultan, Kecerdasan Intelektual berpengaruh Positif dan signifikan terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi. Hal ini berarti dengan semakin baiknya penerapan kecerdasan Intelektual maka Tingkat Pemahaman Akuntansi juga akan meningkat. Karena Kecerdasan Intelektual merupakan kemampuan seseorang untuk memperoleh pengetahuan, menguasai dan menerapkannya dalam menghadapi masalah yang di alami pada mahasiswa. Penelitian ini mendukung hasil Penelitian Napitupulu (2009) dan Penelitian Zakiah ( 2011).
2. Secara simultan Kecerdasan Emosional berpengaruh terhadap Tingkat Pemahaman akuntansi pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Dan scara Parsial kecerdasan Emosional berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi. PEnelitian ini mendukung hasil penelitian Napitupulu (2009) dan menolak hasil penelitian Zakiah (2011). 3. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa pengaruh Kecerdasan Intelektual
dan Kecerdasan Emosional terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi yang dimoderasi oleh Minat berpengaru positif dan tidak signifikan yang berarti
(62)
bahwa minat sebagai variabel moderatingtidak mampu memoderasihubungan Kecerdasan Intelektual terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi di USU.
5.2. Keterbatasan
1. Setelah melakukan analisis data dan interpretasi hasil, terdapat adanya keterbatasandalam penelitian ini yaitu hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasanintelektual, kecerdasan emosional, dan Minat hanya dapat menjelaskanpengaruhnya terhadap pemahaman akuntansi sebesar 24%. Sedangkan sisanyadipengaruhi oleh faktor lain. Sehingga perlu digunakan variabel lain yangmempengaruhi pemahaman akuntansi di luar model ini. 2. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling sehingga mahasiswa yang dijadikan sebagai sampel menjadi terbatas padakriteria-kriteria yang telah ditetapkan dan hanya meneliti 78 mahasiswa jurusanangakatan tahun 2012 di Universitas Sumatera Utara.
5.3. Saran
1. Peneliti mendatang juga diharapkan dapat menggunakan sampel yang lebih banyak dengan melihat pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual pada mahasiswa yang ada pada Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Universitas Negeri Medan, Universitas Islam Negeri (UIN) Medan.
2. Sebaiknya peneliti selanjutnya menambah tahun penelitian agar sesuai dengan keadaan masa sekarang agar mendapatkan hasil yang akurat.
(63)
3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti lebih dalam tidak terbatas pada variabel kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan Minat Sebagai Varibel Moderating dalam kaitannya dengan pemahaman akuntansi, melainkan perluadanya penambahan variabel lainnya serta diharapkan dapat menggunakan Variabel Intervening dan cakupan obyek penelitian yang lebih luas. Selain itu dalam penelitian lanjutandiharapkan dapat dikembangkan model analisis yang ada untuk mendapathasil yang lebih mendalam.
(64)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
Bab ini akan menguraikan pengertian Kecerdasan Intelektual, kecerdasan Emosional, Pemahaman Akuntansi dan Minat Mahasiswa. Menjabarkan teori yang melandasi penelitian ini dan beberapa penelitian terdahulu yang telah diperluas dengan referensi atau keterangan tambahan yang dikumpulkan selama pelaksanaan penelitian.
2.1.1. Teori kecerdasan
Menurut Jahja (2011 : 391), “ kecerdasan merupakan kemampuan untuk melihat suatu pola dan menggambarkan hubungan antara pola dimasa lalu dan pengetahuan di masa depan”. Kecerdasan yang sering diasah akan menjadikan seseorang semakin bertambah kecerdasannya.
Dengan demikian kecerdasan dapat diartikan sebagai kesempurnaan akal budi seseorang yang diwujudkan dalam suatu kemampuan untuk memperoleh kecakapan-kecakapan tertentu dan untuk memecahkan suatu persoalan atau masalah dalam kehidupan secara nyata dan tepat.
(65)
2.2. Kecerdasan Intelektual
2.2.1. Pengertian Kecerdasan Intelektual
Menurut Syarif (2014 : 48 ), “ Istilah Intelek yang berasal dari bahasa Inggris intelelect berarti antara lain, , 1) kekuatan mental dimana manusia dapat berpikir, 2) suatu rumpun nama untuk proses kognitif, terutama untuk aktifitas yang berkenaan dengan berpikir, ( misalnya untuk menghubungkan, menimbang dan memahami), dan 3) kecakapan, terutama kecakapan yang tinggi untuk berpikir.
Binet dan Simon Dalam Azwar, (2006 : 5) mendefinisikan Kecerdasan Intelektual sebagai 1) kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau mengarahkan tindakan, 2) kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut telah dilaksanakan dan 3) kemampuan untuk mengeritik diri sendiri atau melakukan autocritism.
Stoddard Dalam Azwar, (2006 : 6), mendefinisikan intelegensi sebagai bentuk kemampuan untuk memahami yang bercirikan : 1) mengandung kesukaran, 2) kompleks yaitu mengandung bermacam jenis tugas yang harus diatsi dengan baik dalam arti bahwa individu yang inteligen mampu menyerap kemampuan baru dan memadukannya dengan kemampuan yang sudah dimiliki untuk kemudian digunakan dalam menghadapi masalah, 3) abstrak, yaitu mengandung simbol – simbol yang memerlukan analisis dan interprestasi, 4) ekonomis, yaitu dapat diselesaikan dengan menggunakan proses mental yang efesien dari segi
(66)
tanpa maksud melainkan mengikuti suatu arah atau target yang jelas, 6) mempunyai nilai sosial yaitu cara dan hasil pemecahan masalah yang dapat diterima oleh nilai dan norma social dan 7) berasal dari sumber yaitu pola fikir yang membangkitkan kreativitas untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Menurut Weschler Dalam Milfayetty, (2015 : 57) mendefenisikan intelegensi sebagai kumpulan atau totalitas kemampuan seseorang untuk bertindak dengan tujuan tertentu, berrpikir secara rasional, serta menghadapi lingkungan dengan efektif.
Menurut Walters dan Gardner Dalam Milfayetty, (2015:57) mendefenisikan intelegensi sebagai suatu kemampuan atau serangkaian kemampuan yang memungkinkan individu memecahkan masalah atau produk sebagai konsekuensi eksistensi suatu budaya tertentu.
Thorndike ( Dalam Milfayetty , 2015 : 58), mendefenisikan bahwa intelegensi dapat diklasifikasikan pada tiga bentuk kemampuan : a) kemampuan abstraksi yaitu kemampuan untuk bekerja dengan menggunakan gagasan dan simbol – simbol , b) kemampuan mekanik yaitu suatu kemampuan untuk bekerja dengan menggunakan alat – alat mekanis dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang memerlukan aktivitas indra gerak ( sensory-motor) dan c) kemampuan social yaitu kemampuan untuk menghadapi orang lain disekitar diri sendiri dengan cara-cara yang efektif.
(67)
Menurut Sternbeg Dalam Azwar (2006) menemukan bahwa konsepsi orang awam mengenai intelegensi mencakup tiga faktor kemampuan utama, yaitu a) kemampuan memecahkan masalah-masalah praktis yang berciri utama adanya kemampuan berfikir logis, b) kemampuan verbal (lisan) yang berciri utama adanya kecakapan berbicara dengan jelas dan lancar, dan c) kompetensi sosial yang berciri utama adanya kemampuan untuk menerima orang lain sebagaimana adanya.
Menurut Syarif (2014 : 70), Tanpa mempertentangkan kedua kelompok tersebut, pekembangan intelektual sebenarnya dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu hereditas, dan lingkungan. Jadi, pengaruh faktor kedua tersebut terhadap perkembangan Intelektual dapat dijelaskan sebagai berikut ini :
1. Faktor Keturunan /Hereditas
Berdasarkan teori Nativisme dari Schopenhauer & Limbrosso mengatakan bahwa, perkembangan Individu ini tergantung sepenuh – penuhnya pasa faktor hereditas. makdudnya hereditas adalah proses -penurunan sifat - sifat atau ciri – ciri dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui plasma benih. Semenjak dalam kandungan, anak telah memiliki sifat – sifat yang menentukan daya kerja intelektualnya. Secara potensial anak telah membawa kemungkinan, apakah akan menjadi kemampuan berpikir setaraf normal, diatas normal, atau dibawah normal. Namun, potensi ini tidak akan berkembang atau terwujud secara optimal apabila lingkungan tidak memberikan kesempatan untuk berkembang.
(1)
Akselaku Dosen Penguji serta Ibu Dra. Nurzaimah, MM, Akselaku Dosen
Pembanding yang telah memberikan arahan, kritik, dan saran yang
membangun sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
5.
Kedua orang tua penulis yaitu ayahanda Yusman dan Ibunda Yuliani dan
Adek Irpan, Eka, Abang Syaman spesial serta keluarga besar. Terima kasih
atas segala curahan kasih sayang melalui perhatian, doa, dukungan, dan
pengorbanan yang selama ini telah diberikan, motivasi utama penulis untuk
terus berprestasi dan berusaha menjadi yang terbaik.
6.
Kepada yang telah membantu dan memberikan dukungan, doa, arahan, kritik,
serta saran kepada penulis selama proses skripsi. Kepada sahabat terbaik saya
Ratika Putri ilyas, Uba Khoiriyah Lubis, Siti Chairuna Sarah, Afifah,
Rahimi, Nisa, Nina dan Sitiyang telah memberikan dukungan dan saran
kepada penulis selama proses skripsi, serta semua teman-teman FEB USU
yang selalu memberikan dorongan agar saya tetap semangat dan berjuang
untuk menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.
Penulis skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan masih perlu banyak
perbaikan atas segala kekurangan. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pembacanya.
Medan, Maret 2015
Penulis
Lili Gusmayani
NIM. 120503084
(2)
vi
Daftar Isi
Halaman
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
Daftar Isi ...vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 5
1.3. Tujuan Penelitian ... 6
1.4. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1. Landasan Teori ... 8
2.1.1. Teori kecerdasan ... 8
2.2. Kecerdasan Intelektual ... 9
2.2.1. Pengertian Kecerdasan Intelektual ... 9
2.2.2. Komponen kecerdasan Intelektual ... 13
2.3. Kecerdasan Emosional ... 14
2.3.1. Pengertian kecerdasan Emosional ... 14
2.3.2. Komponen Kecerdasan Emosional ... 15
2.4. Minat Mahasiswa ... 18
2.3.1. Pengertian Minat Mahasiswa ... 18
2.5. Tingkat Pemahaman Akuntansi ... 20
2.5.1. Pengertian Pemahaman ... 20
2.5.2. Pengertian Akuntansi ... 21
2.5.3. Pengertian Pemahaman Akuntansi ... 22
2.6. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 23
2.7. Kerangka Konseptual ... 26
2.8. Hipotesis Penelitian ... 28
2.8.1. Hubungan Kecerdasan Intelektual terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi ... 28
(3)
2.8.2. Hubungan Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman
Akuntansi ... 29
2.8.3. Hubungan Minat Terhadap Kecerdasan Intelektual dan Tingkat Pemahaman Akuntansi ... 31
2.8.4. Hubungan Minat Terhadap Kecerdasan Emosional dan Tingkat Pemahaman Akuntansi ... 32
BAB III METODE PENELITIAN ... 34
3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ... 34
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 35
3.4. Metode Pengumpulan Data ... 36
3.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 37
3.5.1. Variabel Independen ... 37
3.5.2. Variabel ndependen ... 38
2.6. Metode Analisis Data ... 40
2.6.1. Statistik Deskriptif ... 40
2.7. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 41
2.7.1. Uji Validitas ... 41
3.7.2. Uji Reliabilitas ... 41
3.8. Uji Asumsi klasik ... 42
3.8.1. Uji Normalitas ... 42
3.8.2. Uji Multikolinieritas ... 43
3.8.3. Uji Heteroskedastisitas ... 43
3.9. Model Pengujian Hipotesis 1 dan 2 ... 44
3.9.1. Model Regresi Linear Berganda ... 44
3.9.2. Uji Signifikan Parsial (Uji-T) ... 45
3.9.3. Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 46
3.9.4. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 46
3.10. Model Pengujian Hipotesis 3 dan 4 ... 47
3.10.1. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN ... 49
4.1. Gambaran Umum ... 49
4.2. Hasil Penelitian ... 49
4.2.1. Statistik Deskriptif ... 49
(4)
viii
4.2.1.2. Statistik Deskriptif Penelitian ... 50
4.2.2. Uji Validitas Data ... 54
4.2.2.1. Uji Validitas ... 54
4.2.2.2. Uji Reliabilitas ... 55
4.2.3. Uji Asumsi Klasik ... 56
4.2.3.1. Uji Normalitas sebelum Transformasi ... 56
4.2.3.2. Uji Multikolinieritas Sebelum Transformasi ... 59
4.2.3.3. Uji Heteroskedastisitas sebelum Transformasi ... 60
4.2.3.4. Uji Normalitas setelah Transformasi ... 60
4.2.3.5. Uji Multikolinieritas Setelah Transformasi ... 63
4.2.3.6. Uji Heteroskedasitas Setelah Transformasi ... 64
4.2.4. Model Pengujian Hipotesis 1 dan 2 ... 65
4.2.4.1. Model Regresi Linier Berganda ... 65
4.2.4.2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 66
4.2.4.3. Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 68
4.2.4.4. Uji Koefesien Determinasi (R2) ... 69
4.2.5. Model Pengujian Hipotesis 3 dan 4 ... 70
4.2.5.1 Uji Interaksi ... 70
4.3. Pembahasan ... 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 77
5.1. Kesimpulan ... 77
5.2. Keterbatasan ... 78
5.3. Saran ... 78
DAFTAR PUSTAKA ... 80
(5)
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
2.1
Konsepsi Awam dan Konsepsi Ahli ... 13
2.6.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu ...
33
3.1
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
………..
39
4.1
Hasil Uji Statistik Deskriptif ...
44
4.2
Hasil Uji Validitas ...
54
4.3
Hasil Uji Realibilitas………
55
4.4
Hasil Uji Normalitas
Kolmogorov-Smirnov Test
...
56
4.5
Hasil Uji Multikolinieritas sebelum Transformasi ...
59
4.6
Hasil Uji Normalitas
Kolmogorov-Smirnov Test
...
63
4.7
Hasil Uji Multikolinieritas setelah Transformasi ...
65
4.8
Hasil Uji Signifikan Parsial (uji-t) ...
67
4.9
Hasil Uji Signifikan Simultan (uji-F) ...
68
4.10
Uji Koefisien determinas (R
2) ...
69
(6)
x