22
2.5 Stock Split 2.5.1 Pengertian Stock Split
Menurut Baridwan 2004: 241, Stock split adalah usaha perusahaan untuk memperbanyak jumlah saham yang beredar dengan mengurangi nilai nominal
saham. Selanjutnya menurut Halim 2005: 97 menyatakan bahwa stock split adalah pemecahan jumlah lembar saham menjadi jumlah lembar yang lebih
banyak dengan menggunakan nilai nominal yang lebih rendah per lembar sahamnya secara proporsional.
Secara teoritis stock split tidak memiliki nilai ekonomis karena stock split hanya mengganti saham yang beredar dengan cara menurunkan nilai pari saham,
sedangkan saldo modal saham dan laba yang ditahan tetap sama. Banyak peristiwa stock split dipasar modal memberikan indikasi bawah stock split
merupakan alat yang penting dalam praktik pasar modal karena stock split menjadi salah satu alat manajemen untuk membentuk harga pasar perusahaan, dan
dalam praktik dipasar modal apabila perusahaan terseut mempunyai kinerja yang bagus maka harga akan meningkat lebih cepat.
Salah satu faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran saham adalah tingkat harga saham tersebut. Semakin tinggi nilai pasar sebuah saham,
semakin kecil saham itu dapat dibeli oleh banyak orang. Manajemen perusahaan menginginkan sahamnya dimiliki secara luas untuk menjaga hubungan dengan
masyarakat yang lebih baik. Karenya mereka mengharapkan nilai pasar yang cukup rendah sehingga termasuk dalam batas kemampuan potensial para investor.
Universitas Sumatera Utara
23 Dengan adanya stock split, saham emiten dipasar akan lebih murah dan
jumlahnya pun akan lebih banyak. Dengan kondisi seperti ini, maka perdagangan saham pelaku stock split diharapkan bisa lebih likuid dan kemampuannya
menggalang dana untuk perusahaan akan semakin baik, dan kesempatan masyarakat luas memiliki saham semakin tinggi.
2.5.2 Jenis-Jenis Stock Split
Pada dasarnya stock split sapat dilakukan dengan dua cara Husnan, 2005: 169, yaitu:
1. Pemecahan Naik Split Up
Pemecahan naik merupakan penurunan nilai nominal per lembar saham yang mengakibatkan bertambahnya jumlah lembar saham yang beredar. Misalnya
dengan faktor pemecahan 2:1. 2.
Pemecahan Turun Split DownReserve Split Pemecahan turun adalah peningkatan nilai nominal lembar per saham dan
mengurangi jumlah saham yang beredar. Misalnya dengan faktor pemecah 1:2.
2.5.3 Tujuan dan Manfaat Stock Split
Secara teoritis, motivasi yang mendasari perusahaan melakukan stock split serta dampak yang ditimbulkannya tertuang dalam teori trading range theory dan
signaling theory Hanafi dan Halim, 2007: 16 yaitu: 1.
Trading Range Theory. Teori ini menyatakan bahwa alasan manajemen melakukan stock split
didorong oleh perilaku pasar yang konsisten dengan anggapan bahwa dengan
Universitas Sumatera Utara
24 melakukan stock split, maka dapat menjaga harga saham agar tidak terlalu mahal.
Dengan adanya stock split, nilai nominal saham dipecah sehingga meningkatkan daya beli investor, dengan tujuan agar akan tetap banyak pelaku pasar modal yang
mau memperjualbelikan saham bersangkutan. Melalui stock split, harga saham menjadi tidak terlalu tinggi sehingga akan semakin banyak investor yang mampu
bertransaksi. Stock split mengakibatkan terjadinya penataan kembali harga saham pada rentang yang lebih rendah.
2. Signaling Theory.
Teori ini menyatakan bahwa stock split memberikan signal yang positif karena manajemen akan menginformasikan prospek masa depan yang baik dari
perusahaan kepada publik yang belum mengetahuinya. Alasan ini didukung dengan adanya kenyataan bahwa perusahaan yang melakukan stock split adalah
perusahaan yang mempunyai kondisi kinerja keuangan yang baik. Pengumuman stock split juga merupakan signal bahwa earning dan cash dividend akan
meningkat. Peningkatan earning dan cash dividend merupakan salah satu gambaran prospek perusahaan yang positif. Tidak semua perusahaan dapat
melakukan stock split. Hanya perusahaan yang sesuai dengan kondisi yang disinyalkan yang akan bereaksi positif. Perusahaan yang memberikan sinyal yang
tidak valid akan mendapat dampak negatif. Stock split yang dilakukan emiten memerlukan biaya yang harus ditanggung dan hanya perusahaan yang mempunyai
prospek yang baik yang dapat menanggung biaya tersebut.
Universitas Sumatera Utara
25 Stock split dilakukan oleh perusahaan dengan harapan dapat memberi
manfaat sebagai berikut Hanafi dan Halim, 2007: 96: 1.
Menurunkan harga saham, membuat saham lebih likuid untuk diperdagangkan, menimbulkan marketability dan efisiensi pasar.
2. Mengubah investor odd lot membeli saham dibawah 500 lembar menjadi
round lot membeli saham minimal 500 lembar. 3.
Memanfaatkan psikologi investor tentang tingkat keuntungan yang lebih tinggi karena basis harga yang lebih harga.
4. Meningkatkan daya tarik masyarakat untuk berinvestasi
5. Mensinyalkan kondisi perusahaan yang bagus.
Selanjutnya menurut Fahmi dan Hadi 2011: 107 menyatakan bahwa terdapat beberapa tujuan perusahaan melakukan stock split diantaranya adalah
untuk menghindari harga saham yang terlalu tinggi sehingga memberatkan publik untuk membeli saham tersebut, menambah jumlah saham beredar dan
memperkecil risiko saham. Selanjutnya menurut Baker dan Gallagher dalam Chandra, 2003 stock split bertujuan untuk mengidentifikasi bahwa pemecahan
dilakukan agar tingkat perdagangan berada dalam kondisi yang lebih baik, sehingga likuiditas perdagangan meningkat dengan cara menarik minat investor
baru.
2.6 Penelitian Terdahulu