commit to user 90
dirasakan oleh para keluarga single parent ini, timbul karena keinginan dalam dirinya untuk menjadi sosok orangtua yang baik dalam mendidik dan mengasuh
anak serta berkewajiban untuk bekerja menafkahi keluarga. Meskipun demikian proses pengasuhan, pendidikan, dan tumbuh kembang anak yang ditanggung oleh
seorang saja tetap dapat berlangsung walaupun dalam prosesnya timbul pertentangan dan konflik.
A. PROFIL KELUARGA INFORMAN
1. Keluarga Bapak Budi Raharja Bapak Budi berusia 55 tahun. Pekerjaan sehari-harinya saat ini adalah
pensiunan pegawai BUMN. Pendidikan terakhir Bapak Budi adalah Sarjana. Bapak Budi menikah dengan Ibu Emi Suseni pada tahun 1984. Sedangkan
pekerjaan Ibu Emi adalah sebagai ibu rumah tangga. Bapak Budi dan Ibu Emi dikaruniai tiga 3 orang anak, yang terdiri dari dua 2 orang anak laki-laki
dan seorang anak perempuan. Mereka adalah Dita Kurniawan yang berusia 26 tahun, Ema berusia 23 tahun dan Yanuar berusia 16 tahun. Anak Bapak Budi
yang tertua sudah menikah. Pada tahun 2003 Ibu Emi terkena penyakit kanker segala upaya pengobatan telah dilakukan baik tradisional maupun medis
hingga operasi tetapi Tuhan berkehendak lain, pada tahun 2005 Ibu Emi meninggal dunia. Bapak Budi adalah orang yang tegar dan kuat, beliau
mampu membesarkan anak-anak seorang diri sepeninggal Ibu Emi. Bapak Budi berniat untuk menikah lagi tetapi beliau menyerahkan semua keputusan
kepada anak-anak tentang calon ibu tirinya. Dulu pada tahun pertama sepeninggal isterinya, Bapak Budi masih canggung akan keadaannya sebagai
commit to user 91
single parent, masih kaku dengan pekerjaan mengasuh dan mendidik anak yang sebelumnya dikerjakan oleh isterinya. Namun, semakin lama semakin
terbiasa dengan keadaan tersebut sehingga kehidupan Bapak Budi sudah kembali normal dan sudah dapat menerima kesendiriaannya menjadi seorang
single parent. 2. Keluarga Ibu Wiyati Nur Rahayu
Ibu Wiyati berusia 46 Tahun. Pendidikan terakhir Ibu Wiyati adalah tamat Sarjana Muda. Pekerjaan Ibu Wiyati adalah Sekretaris Desa atau yang sering
disebut dengan Carik Desa. Ibu Wiyati dahulu menikah dengan Bapak Nur Setiyanto, yang kemudian pada 10 Febuari 2010 dipanggil Yang Maha Esa
dikarenakan sakit jantung. Bapak Nur Setiyanto meninggalkan seorang istri dan dua orang putra yang bernama Tegar berumur 22 tahun dan Nurwin yang
berusia 15 tahun yang sekarang duduk kelas 1 STM. Ibu Wiyati bekerja sebagai perangkat desa sejak tahun 1990 sampai sekarang. Ibu Wiyati bekerja
dari pukul 08.00 hingga pukul 15.00 siang. Sejak Bapak Nur Setiyanto meninggal hingga saat ini Ibu Wiyati masih menjanda, belum menikah lagi
karena anak-anaknya belum mau mempunyai bapak tiri. 3. Keluarga Bapak Heri Agus Susilo
Bapak Heri berusia 40 tahun. Pendidikan terakhir Bapak Heri adalah lulus SMA. Bapak Heri menikah dengan Ibu Heni Kurintowati pada tahun 1997.
Pada tahun 1998 Bapak Heri dikaruniai seorang anak perempuan yang diberi nama Alvira Putri Herawati dan pada tahun 2000 dikaruniai seorang anak
perempuan yang diberi nama Febriana Kusuma Wardani. 8 tahun kemudian,
commit to user 92
tepatnya pada tahun 2008 Ibu Heni menggugat cerai Bapak Heri karena perbedaan prinsip agama yang dianut Ibu Heni yang berujung adanya pihak
ketiga dari Ibu Heni yang mengharuskan mereka berpisah. Pada awal pernikahan perbedaan keyakinan mereka tidak dipermasalahkan oleh kedua
belah pihak, tetapi setelah berjalan 10 tahun pernikahan mereka, Ibu Heni sudah tidak dapat diatur lagi, beliau suka membantah perintah suaminya
terlebih lagi Ibu Heni sering mencurigai Bapak Heri mempunyai hubungan spesial dengan teman perempuannya di kantor. Ibu Heni memutuskan pisah
ranjang dan meninggalkan rumah dan kembali kepada orangtuanya. Segala upaya Bapak Heri lakukan untuk membujuk Ibu Heni pulang tetapi malah
disambut dengan gugatan cerai dimana Ibu Heni mengatakan bahwa dia sudah dijodohkan dengan lelaki pilihan orangtuanya yang seagama. Dengan
berat hati Bapak Heri mengabulkan permintaan Ibu Heni untuk berpisah tetapi dengan hak asuh anak pertama diasuh oleh Ibu Heni dan anak kedua
mereka diasuh dengan Bapak Heri. Sehingga mulai tahun 2009 awal setelah proses perceraian tersebut, Bapak Heri resmi menjadi seorang single parent
yang mengasuh dan mendidik anak keduanya yang bernama Febri seorang diri dan menjadi ayah dan ibu serta kepala keluarga bagi keluarga kecilnya
yang baru. Keseharian Bapak Heri bekerja di sebuah PT. Carefour yang berada di Pabelan. Bapak Heri dalam bekerja terbagi dalam 2 shift yaitu, pagi
mulai pukul 07.00 – 15.00 WIB atau siang mulai pukul 15.00 – 22.00 WIB. Bapak Heri bekerja disana selama 8 jam, dimana shift kerjanya dilakukan
secara bergantian. Karena telah 2 tahun menjadi seorang single parent, Bapak
commit to user 93
Heri sudah tidak canggung lagi dalam mengasuh, mendidik dan menjadi seorang ayah sekaligus ibu bagi anak semata wayangnya Febri. Tetapi Bapak
Heri tidak menutup kemungkinan untuk menikah kembali apabila telah menemukan calon pendamping yang pas buat dirinya terutama untuk anak
semata wayangnya. 4. Keluarga Ibu Afiefah Sulistyowati
Ibu Afiefah berusia 30 tahun. Pendidikan terakhir Ibu Afiefah adalah S2 Ekonomi. Ibu Afiefah menikah dengan Bapak Sutadi Heri Setyawan pada
bulan April 1998. Pada tahun 2000 Ibu Afiefah dikaruniani seorang anak perempuan bernama Salsabila Zahra Aldifa yang sekarang berusia 9 tahun
atau kelas 4 SD. Tepatnya pada tahun 2004 Ibu Afiefah menggugat cerai Bapak Sutadi dikarenakan Beliau tidak memiliki tanggung jawab dalam
keluarga untuk mencari nafkah dimana di dalam keluarga tersebut Ibu Afiefah lah yang membanting tulang bekerja keras sedang Bapak Sutadi
hanya menjaga anak semata wayang mereka dirumah. Perbedaan prinsip dalam etos kerjalah yang menjadi dasar perbedaan antara kedua belah pihak.
Hingga saat ini Ibu Afiefah masih menjadi single parent untuk anak semata wayangnya. Keseharian Ibu Afiefah bekerja sebagai manager di sebuah
perusahaan asing yang kantornya berada di Jl. Slamet Riyadi Solo. Ibu Afiefah bekerja dari pukul 08.00 - 18.00 WIB. Ibu Afiefah baru kurang lebih
3 tahun bekerja di perusahaan asing tersebut, yang sebelumnya menjadi dosen disebuah universitas swasta di Solo. Karena sudah cukup lama hidup sebagai
janda, maka Ibu Afiefah sudah terbiasa dengan mendidik dan mengasuh anak
commit to user 94
seorang diri, terlebih lagi Ibu Afiefah memiliki kesibukan yang cukup padat sebagai seorang manager. Hal itulah yang membuat Ibu Afiefah lupa akan
kesedihan dan kesendiriannya sebagai single parent walaupun beliau tidak menutup kemungkinan untuk berkeluarga kembali.
5. Keluarga Ibu Pariyati Ibu Pariyati berusia 33 tahun. Pendidikan terakhir Ibu Pariyati adalah tamat
SMP. Ibu Pariyati menikah dengan Bapak Sutopo pada tahun 1998. Pekerjaan Bapak Sutopo adalah buruh bangunan sedangkan Ibu Pariyati bekerja sebagai
pedagang sayur keliling. Pada tahun 2000 Ibu Pariyati dikaruniai seorang anak perempuan yang diberi nama Cindi berusia 10 tahun atau kelas 4 SD,
dan lima 5 tahun kemudian dikaruniai anak yang kedua berjenis kelamin laki-laki bernama Ferdi berusia 5 tahun yang baru duduk di Taman Kanak-
kanak. Setahun kemudian tepatnya tahun 2006 Ibu Pariyati menggugat cerai Bapak Sutopo dikarenakan seringnya terjadi perselisihan yang diikuti dengan
tindakan kekerasan yang sering dilakukan oleh Bapak Sutopo. Hingga saat ini status Ibu Pariyati masih menjanda tetapi tidak menutup kemungkinan Ibu
Pariyati berniat untuk menikah kembali karena beliau dan anak-anaknya masih membutuhkan sosok ayah dan pendamping.
6. Keluarga Ibu Mujiyanti Ibu Mujiyanti berusia 32 Tahun. Pekerjaan sehari-harinya adalah pegawai
toko di Toserba Mitra Kartasura. Pendidikan terakhir Ibu Mujiyanti adalah lulus SMA. Ibu Mujiyanti menikah dengan Bapak Rudi Cahyono pada 7 Juli
2001. Ibu Mujiyanti dan Bapak Rudi dikaruniai seorang anak perempuan
commit to user 95
yang bernama Ayustika Raffi Rasyid pada tahun 2003 yang sekarang berumur 7 tahun atau yang sekarang duduk kelas 2 SD. Pada tahun 2003 Ibu
Mujiyanti mengugat cerai Bapak Rudi dikarenakan adannya perselingkuhan yang dilakukan Bapak Rudi dengan mantan pacarnya terdahulu, dimana Ibu
Mujiyanti dipoligami oleh Bapak Rudi yang akhirnya beliau memutuskan untuk berpisah dengan Bapak Rudi dan mengasuh anak semata wayangnya
seorang diri hingga saat ini sekaligus menjadi kepala keluarga untuk keluarga kecilnya. Hingga saat ini Ibu Mujiyanti masih berstatus single parent
walaupun tidak menutup kemungkinan untuk berkeluarga kembali, tetapi beliau semakin selektif mencari pasangan hidupnya karena beliau trauma
dengan pernikahan terdahulunya tidak lupa beliau meminta persetujuan dengan anak semata wayangnya.
MATRIK 1 Karakteristik Profil Keluarga Informan Di Desa Pabelan
No Nama
Umur Pendidikan
Pekerjaan Penghasilan
bulan Jumlah
Anak 1.
Ibu Wiyati Nur 46 Thn
Sarjana Muda PNS Rp 2.000.000
2 orang 2.
Bapak Budi Raharjo
55 Thn Sarjana
Pensiunan BUMN
Rp 1.500.000 3 orang
3. Bapak Heri Agus
40 Thn SMA
Karyawan Swasta
Rp 1.500.000 2 orang
4. Ibu Afiefah
30 Thn Magister
Manager Rp 10.000.000
1 orang 5.
Ibu Pariyati 33 Thn
SMP Pedagang Sayur
Rp 600.000 2 orang
6. Ibu Mujiyanti
32 Thn SMA
Pegawai Toko Rp 800.000
1 orang
commit to user 96
B. LATAR BELAKANG TERJADINYA KELUARGA SINGLE