Konflik Dalam Keluarga Single Parent

commit to user 44 3. Dukungan Komunitas. Bergabung dalam club sesama keluarga dengan orang tua tunggal dapat memberikan dukungan karena anak mempunyai banyak teman yang bernasib sama sehingga tidak merasa sendirian. Upaya Pencegahan Single Parent dan Pencegahan Dampak Negatif Single Parent 1. Pencegahan terjadinya kehamilan di luar nikah. 2. Pencegahan perceraian dengan mempersiapkan perkawinan dengan baik dalam segi psikologis , keuangan, spiritual. 3. Menjaga komunikasi dengan berbagai sarana teknologi informasi. 4. Menciptakan kebersamaan antar anggota keluarga. 5. Peningkatan spiritual dalam keluarga. Dari beberapa penjelasan diatas, keluarga single parent yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keluarga dengan orangtua tunggal, baik tanpa ibu maupun tanpa ayah yang disebabkan karena perceraian ataupun karena kematian pasangan hidupnya.

4. Konflik Dalam Keluarga Single Parent

Kejadian kehidupan yang berhadapan dengan keluarga, tidak bisa tidak pasti mempengaruhi berfungsinya peran mereka. Situasi ini sebenarnya merupakan kejadian yang penuh dengan stres, seperti bencana alam, pengangguran, istri-ibu yang kembali bekerja. Adanya nilai-nilai baru dalam masyarakat yang mengubah sistem keluarga biasanya akan membawa akibat meningkatnya kegagalan dalam melaksanakan peran. Bila salah satu pihak, menerima cara-cara baru sedangkan pihak lain belum bersedia menerima maka dapat terjadi ketidaksepahaman tentang kewajiban peran yang sebenarnya. Ini commit to user 45 dapat mengakibatkan adanya banyak orang yang dianggap gagal melaksanakan peranannya, berdasarkan patokan baru atau lama Sri Trenaningtyas dalam T.O Ihromi, 1999:168. Jadi banyak aspek yang berpengaruh dalam pembentukan konflik yang dialami oleh individu. Selain berbagai aspek tersebut konflik juga dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berbeda-beda antara satu individu dengan individu yang lain, diantaranya tuntutan waktu, tuntutan perilaku, pekerjaan yang mempengaruhi keluarga, atau keluarga berpengaruh terhadap pekerjaan. Ini dapat berupa dukungan keluarga atau adanya pembagian tugas dalam keluarga. Walau terjadi perubahan yang sangat mendasar dalam struktur pada keluarga, seperti status istri menjadi janda atau status suami menjadi duda, seorang ibu sekaligus seorang bapak, dengan segala perannya, begitu pula status, peran, dan fungsi anak-anak, dan yang terakhir pola interaksi yang terjadi antara orangtua dan anak-anaknya. Setiap individu memiliki kedudukan sendiri-sendiri, namun masing-masing individu akan tetap saling berkaitan, saling mengisi dan melengkapi dalam keseimbangan yang fungsional terhadap individu lain sehingga semua fungsi dalam keluarga akan tetap berjalan. Bentuk-bentuk konflik yang dialami oleh orangtua tunggal dapat berupa tekanan dalam menjalankan suatu peran, yang dapat berupa kekhawatiran akan keadaan rumah dan anak saat bekerja di luar rumah. Hal ini akan berpengaruh pula terhadap kehidupan rumah tangga seperti timbulnya masalah dengan anak dan keluarga. Karena konflik ini dialami oleh hampir single parent yang bekerja maka diperlukan cara-cara yang dapat memperkecil konflik yang dialami, dimana commit to user 46 masing-masing individu mempunyai cara yang berbeda dalam mengatasi masalah ini tergantung dari bentuk konflik dan penyebab dari konflik itu sendiri. Pada jurnal Ardesheer Talati - Weisman yang berjudul Remission Of Maternal Depression And Child Symptoms Among Single Mother, 2007 menjelaskan bahwa : “This paper explores offspring of depressed parents are at increased risk for depressive and other disorders. We recently found that when depressed mothers reached full remission over 3 months of treatment, a significant improvement in the children’s disorders occurred. Since only a third of the mothers remitted, factors related to maternal remission rates, and thereby child outcomes, were important. This report examined the relationship of the presence of a father in the household to maternal depression remission and child outcomes“ Paper ini meneliti tentang anak-anak hasil keturunan dari keluarga berorangtua tunggal dimana mereka lebih cepat berada pada situasi yang tertekan begitu pula dengan ibu orangtua tunggal. Keadaan ini membuat peningkatan akan risiko depresi dan gangguan lain menjadi tinggi dan hal ini dialami pada tiga bulan pertama ia menjadi orangtua tunggal. Begitu pula pada peningkatan pada gangguan anak-anak juga terjadi. Laporan ini meneliti tentang hubungan kehadiran ayah atau calon pendamping baru dalam rumah tangga yang dapat mempercepat penyembuhan depresi yang dialami ibu dan anak. Apabila tidak, angka penyembuhan depresi ibu tunggal dari peristiwa itu semakin kecil dan commit to user 47 kemungkinan dalam perawatan dapat berhasil karena memperoleh pengobatan dan dukungan yang kuat Sedangkan pada jurnal Sang Min Lee, Jason Kushner dan Seong Ho Cho yang berjudul Effects of Parent’s Gender, Child’s Gender, and Parental Involvement on the Academic Achievement of Adolescents in Single Parent Families, 2007 menjelaskan bahwa : “The present study aimed to examine the effects of parent’s gender, child’s gender, and parental involvement in school on the academic achievement of adolescents in single-parent families. We used a national database Educational Longitudinal Study to investigate the effects of parent’s gender, child’s gender, and parental involvement in school on the academic achievement of adolescents in single-parent families. A three way parent’s gender × child’s gender × parental involvement was conducted with four student academic achievement indicators as dependent variables and SES as a covariate. The results indicated that parent gender and child gender interact with parent involvement to affect adolescents’ academic achievement differentially. Specifically, daughters who lived with highly involved single- fathers performed better academically than the other groups did. These findings suggest that researchers who study single-parents’ involvement in their adolescents’ academic achievement need to pay more attention to gender-specific effects“ Penelitian ini ada ditujukan untuk menyelidiki pengaruh perbedaan gender orangtua, jenis kelamin anak, dan keterlibatan orang tua di sekolah pada commit to user 48 pencapaian akademik remaja dalam keluarga orang tua tunggal. Kami menggunakan database nasional Pendidikan longitudinal Study untuk menyelidiki pengaruh gender orangtua, jenis kelamin anak, dan keterlibatan orang tua di sekolah pada pencapaian akademik remaja dalam keluarga orang tua tunggal. Terdapat tiga variabel gender orangtua × orangtua anak × keterlibatan orang tua penelitian ini dilakukan pada empat siswa dengan indikator prestasi akademik sebagai variabel dependen dan SES sebagai kovariat sebuah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua dan jenis kelamin anak yang berinteraksi dengan keterlibatan orang tua sangat mempengaruhi prestasi akademik remaja. Secara khusus, anak perempuan yang tinggal dengan ayah tunggalnya dimana ia sangat terlibat secara akademis lebih baik daripada kelompok lain tidak terjadi demikian. Temuan ini menunjukkan bahwa peneliti yang mempelajari keterlibatan pada remaja dan orang tua tunggal sangat mempengaruhi prestasi akademik daripada sekedar memperhatikan efek gender secara spesifik Salah satu permasalahan yang muncul dengan bekerjanya orangtua tunggal ini adalah berkurangnya tingkat kehadiran orangtua dalam keluarga, yang berarti juga berdampak pada penyesuaian tugas-tugas dalam keluarga. Hal ini dapat menimbulkan konflik karena orangtua tunggal tidak dapat memenuhi sebagian fungsinya sebagai kepala rumah tangga. Jadi keluarga yang kurang serasi bukan saja semata-mata terjadi karena ayah dan ibunya berpisah akan tetapi justru menyakut keadaan dimana salah satu anggota keluarga tidak berfungsi, sehingga tidak memenuhi peran yang diharapkan darinya Soekanto, 1990:315. commit to user 49 Pergeseran status seorang istri atau suami menjadi seorang janda atau duda akan sangat berhubungan dengan peran baru yang harus dijalankan oleh seorang ibu atau ayah. Setelah menjadi orangtua tunggal, seorang ibu atau ayah juga harus menjalankan peran sebagai ibu dan ayah sekaligus sebagai kepala dalam keluarga. Tidak sedikit konsekuensi logis dan resiko yang harus dijalankan agar tetap survive, baik dalam hak sosial maupun ekonomi. Walau terjadi perubahan yang sangat mendasar dalam struktur pada keluarga, seperti status istri menjadi janda atau seorang suami menjadi duda, seorang ibu atau ayah sekaligus kepala rumah tangga, dengan segala perannya, begitu pula status, peran, dan fungsi anak-anak, dan yang terakhir pola interaksi yang terjadi antara orangtua dan anak-anaknya, membuat setiap elemen berangsur-angsur mengalami perubahan akan tetap memelihara keseimbangan. Setiap individu dalam keluarga memiliki status dan peran yang berbeda dan berubah setelah keluarganya hanya memiliki satu orangtua saja. Setiap individu memiliki kedudukan sendiri-sendiri, namun masing-masing individu akan tetap saling berkaitan, saling mengisi dan melengkapi, dan menyatu dalam keseimbangan dan fungsional terhadap individu lain sehingga semua fungsi dalam keluarga akan tetap berjalan.

F. LANDASAN TEORI

Selama ini konflik peran ganda lebih banyak dikaji dengan menggunakan pendekatan psikologi, namun disini peneliti akan mencoba mengkaji masalah ini dengan menggunakan pendekatan sosiologi. Pitirin A. Sorokin menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang :