Pihak Yang Terlibat Konflik Latar Belakang Terjadinya Konflik

commit to user 13 4. Terjadinya kesepakatan yang bersifat integratif yang menguntungkan kedua belah pihak dan memberikan manfaat kolektif yang lebih besar bagi para anggotanya. 5. Dan tidak kalah pentingnya konflik dapat berfungsi mempererat persatuan kelompok. Tanpa adanya kapasitas perubahan sosial atau rekonsiliasi atas kepentingan individual yang berbeda, maka solidaritas kelompok tampaknya akan merosot dengan membawa serta efektivitas kelompok dan kenikmatan pengalaman berkelompok Coser, 1956. Tanpa adanya konflik, kelompok gagal mengenali dan menghadapi masalah-masalah yang dijumpainya dalam kehidupan bermasyarakat.

1.3 Pihak Yang Terlibat Konflik

Di dalam penciptaannya, konflik memiliki dua pangkal faktor esensial dalam menciptakan konflik diantara pihak-pihak yang terlibat di dalamnya, yaitu : a. Seorang antagonis b. Satu pokok permasalahan yang mengikat dua pihak yang saling bertentangan dalam konflik. Konflik terjadi terhadap siapa saja, dengan siapa saja dan terjadi kapan saja. Konflik selalu terjadi antar orang, baik seorang terhadap seorang lainnya maupun kelompok terhadap kelompok lainnya. Konflik nyaris tidak terpisahkan dari kehidupan manusia sehingga sulitlah membayangkan ada orang yang tidak pernah terlibat dalam konflik apa pun dan dimana pun ia berada. Dalam permasalahan ini pihak lain yang ikut terlibat di dalam konflik keluarga dibedakan menjadi dua yaitu : commit to user 14 a. Pihak yang terlibat langsung dalam konflik ; dalam keluarga pihak yang langsung terlibat adalah anak-anak mereka. b. Pihak yang tidak terlibat secara langsung dalam konflik ; dalam keluarga pihak yang secara tidak langsung dapat terlibat di dalamnya adalah anggota keluarga lain yang satu atap dengan keluarga single parent. Orangtua single parent Nenek dan Kakek maupun anggota keluarga lain seperti keluarga Pakde, Bude dan keponakan dari single parent atau dapat dikatakan keluarga yang diperluas yang tinggal bersama dengan mereka.

1.4 Latar Belakang Terjadinya Konflik

Dalam suatu masyarakat akan terjadi interaksi antar kelompok. Dari sinilah memunculkan berbagai permasalahan yang dapat menimbulkan konflik. Mengingat watak agresif atau animal power yang ada pada manusia, sehingga seseorang atau sekelompok orang akan begitu saja mengambil milik atau hasil usaha orang lain secara tidak sah. Bagi seseorang yang menghadapi kondisi demikian, dimana hak miliknya dirampas tentu saja akan melakukan perlawanan untuk menghalangi tindakan tersebut. Secara ringkas, konflik terjadi ketika tidak terlihat adanya alternatif yang dapat memuaskan aspirasi kedua belah pihak. Konflik dapat terjadi hanya karena salah satu pihak memiliki aspirasi tinggi atau karena alternatif yang bersifat integratif dinilai sulit didapat. Dari penjelasan diatas, terindikasikan isu-isu mendasar terjadinya konflik, yaitu : a. Tujuan ; kapan saja dua orang atau lebih, atau dua kelompok atau lebih, yang tujuan-tujuannya serta keyakinan-keyakinannya berbeda berinteraksi, hampir dapat dipastikan bahwa konflik akan muncul, apapun bentuknya. commit to user 15 b. Ideologi ; adalah suatu sistem-sistem nilai yang dibangun secara sadar atau tidak sadar untuk mengiringi, menyatukan dan membenarkan seperangkat sasaran yang terkait. Ideologi merupakan kumpulan perasaan, kebiasaan, tata cara dan petuah-petuah dari orang-orang yang merasa ikut memiliki tujuan. c. Wilayah : Wilayah dapat menjadi sumber persaingan dan kadang kala juga sumber konflik karena penghargaannya yang tinggi dan sifatnya yang terbatas. Mereka yang memiliki wilayah tersebut dapat menjadi marah dan bersikap agresif bila wilayahnya terusik. Konflik muncul ketika wilayah, apapun bentuknya dilanggar baik secara tidak sengaja maupun sengaja oleh pihak lain karena dua wilayah pada dasarnya saling tumpang tidih atau mungkin kepemilikan satu wilayah dipertengkarkan dan diperebutkan untuk mendapatkannya. Konflik dapat terjadi ketika 1 salah satu pihak benar-benar merasa puas dengan posisinya dan menganggap pihak lain mengancam posisinya tersebut. 2 apabila sesuatu tidak ditempatkan pada posisinya. 3 ketika suatu keputusan mengenai masa depan harus diambil dan pihaknya maupun pihak lain mengambil posisi yang berbeda mengenai arah yang harus diambil. Konflik dirasakan oleh pribadi maupun kelompok yang menyadari akan adanya perbedaan misal, ciri badaniah, emosi, unsur-unsur kebudayaan, perbedaan kepentingan atau perubahan sosial, pola-pola perilaku dan sebagainya dengan pihak lain Soekanto, 2000: 108. commit to user 16

1.5 Faktor-Faktor Penyebab Konflik