commit to user 99
1. Kematian Salah Satu Pasangan Hidup
Peristiwa kematian tidaklah dapat ditolak oleh setiap insan manusia, tidak terkecuali oleh keluarga single parent dimana mereka memperoleh status tersebut
karena salah satu pasangan hidupnya meninggal terlebih dahulu yang bisa dikarenakan oleh penyakit ataupun kecelakaan. Putusnya perkawinan karena
kematian atau yang lazim disebut dengan Cerai Mati ini terjadi apabila mereka yang suamiistrinya telah meninggal dunia dan belum menikah lagi. Dimana
untuk perempuan yang ditinggalkan suaminya meninggal seperti yang diungkapkan Ibu Wiyati Nur Rahayu :
“Awalnya Bapaknya itu memang punya darah tinggi. Tapi selama ini beliau tidak pernah mengeluh merasakan sakit apa-apa. Jadinya pada
saat Bapaknya meninggal dunia, saya sangat kaget karena waktu meninggal dalam posisi tidur. Sebelumnya Bapak cuma bilang ingin
istirahat sehabis pulang dari keluar kota, Bapak tidur dikamar, pada saat saya bangunkan untuk makan ternyata sudah tidak ada jawaban, pada
saat itu sempat saya panggilkan dokter untuk memeriksanya dirumah dan dokter menyatakan Bapak sudah tidak ada karena terkena jantung“.
Hasil wawancara pada tanggal 22 Mei 2010
Dari pernyataan diatas terlihat bahwa faktor kesehatan dimana salah satu pasangan hidupnya sakit menjadi faktor utama seorang istri ataupun suami
menjadi single parent. Keluarga yang ditinggalkan dengan tiba-tiba oleh pasangan hidupnya karena kematian sangat berat menghadapi kenyataan bahwa mereka
harus seorang diri membesarkan dan meneruskan kelangsungan keluarga. Seperti yang diungkapkan pula oleh Bapak Budi Raharjo :
“Kira-kira tahun 2003 istri saya sakit karena adanya infeksi di rahimnya yang ternyata menyebabkan penyakit kanker rahim. Segala upaya
pengobatan dari pengobatan tradisional maupun medis hingga operasi pengangkatan rahim sudah istri saya dilakukan, tetapi sepertinya Tuhan
berkehendak lain, pada tahun 2005 istri saya meninggal dunia di Rumah Sakit Yarsis“.
commit to user 100
Hasil wawancara pada tanggal 12 Juni 2010 Dari penjelasan diatas, diketahui bahwa kematian salah satu pasangan hidup baik
suami atau istri yang melatarbelakangi seseorang menjadi single parent. Peristiwa kematian salah satu pasangan baik itu kematian istri maupun suami dimana salah
satu yang ditinggalkan mempunyai tambahan peran yang harus disandangnya demi kelangsungan keluarga intinya. Kadang kala seorang istri maupun suami
yang kehilangan patner hidupnya mengalami konflik peran dimana peran tersebut dikerjakan secara bersama dan dalam waktu yang bersamaan pula. Beban ganda
yang dirasakan single parent menambah beban dalam dirinya yang kadang menimbulkan konflik dalam diri mereka sendiri, karena timbul dalam dirinya
untuk menjadi orangtua yang baik untuk anak-anaknya dan juga bekerja menghidupi keluarga. Beban ganda single parent ini juga akan menimbulkan
masalah jika anggota keluarga lain tidak mampu memahami peran ganda sebagai konsekuensi dari peran baru yang disandangnya.
2. Perceraian