BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penyakit periodontal
Penyakit periodontal adalah inflamasi kronis yang terjadi pada jaringan lunak dan jaringan keras yang mendukung gigi di dalam soket.
2
Ada dua tipe penyakit periodontal yang biasa dijumpai yaitu gingivitis dan periodontitis. Gingivitis adalah
bentuk penyakit periodontal ringan yang ditandai dengan gingiva berwarna merah, bengkak, dan mudah berdarah.
2,3,10
Gingivitis yang tidak dirawat akan berkembang menjadi periodontitis sehingga menyebabkan terjadinya kerusakan ligamen
periodontal dan tulang alveolar.
3,11
Penyebab utama penyakit periodontal adalah plak dental.
11
Menurut World Health Organization WHO pada tahun 1978, plak dental dapat didefinisikan sebagai
hasil dari kolonisasi dan pertumbuhan mikroorganisme di permukaan gigi yang terdiri dari berbagai macam spesies mikroba dan bahan lainnya yang terdapat dalam matriks
ekstra selular. Plak dental adalah deposit lunak yang membentuk biofilm yang menempel pada permukaan gigi atau permukaan keras lainnya di rongga mulut
seperti restorasi lepasan dan cekat.
12
Selain plak dental sebagai penyebab utama penyakit periodontal, ada beberapa faktor yang menjadi faktor risiko penyakit periodontal. Faktor ini dapat berada di
dalam mulut atau sebagai faktor sistemik terhadap host. Secara umum faktor risiko penyakit periodontal adalah kebersihan rongga mulut, merokok, penyakit sistemik,
umur, obesitas, dan jenis kelamin.
8
Penyakit periodontal mempunyai ciri-ciri klinis yaitu inflamasi pada gingiva yang ditandai dengan perdarahan pada saat probing, kehilangan perlekatan
≥ 3mm dan kedalaman poket
≥ 4mm minimal pada dua gigi.
10
2.1.1 Poket
Secara umum poket diartikan sebagai sulkus gingiva yang bertambah kedalamannya secara patologis. Bertambahnya kedalaman sulkus gingiva dapat
Universitas Sumatera Utara
disebabkan oleh: 1 bergeraknya tepi gingiva ke arah koronal akibat adanya pertambahan besar gingiva; 2 bergeraknya perlekatan epitel penyatu ke arah
apikal; atau 3 kombinasi antara keduanya. Poket dapat diklasifikasikan atas: 1 Poket gingiva, yaitu pembesaran gingiva tanpa terjadi kerusakan jaringan periodontal.
Kedalaman poket tergantung pada pembesaran gingiva. 2 Poket periodontal, yaitu poket yang terjadi akibat kerusakan jaringan pendukung periodontal sehingga dapat
menyebabkan kehilangan gigi. Berdasarkan lokasi dasar poket dapat diklasifikasikan
atas: 1 poket supraboni, yaitu tipe poket periodontal dimana dasar sakunya berada koronal dari tulang alveolar dan 2 poket infraboni, yaitu tipe poket dimana dasar
sakunya berada apikal dari level tulang alveolar yang berbatasan, dengan kata lain dinding lateral poket berada antara permukaan gigi dengan tulang alveolar Gambar
1.
13
Kedalaman poket diukur dari jarak margin gingiva ke dasar poket
14
. Pada keadaan normal kedalaman poket adalah 1-3 mm, bila kedalaman poket sudah 4 mm
atau lebih menandakan adanya keadaan patologis.
15
Gambar 1.
Jenis-jenis poket. A Poket gingiva, belum ada kerusakan pada jaringan periodontal pendukung. B
Poket supraboni, dasar poket berada koronal dari level tulang alveolar. C Poket infraboni, dasar poket berada
apikal dari level tulang alveolar
13
2.1.2 Kehilangan Perlekatan
Kehilangan perlekatan adalah jarak dari cemento enamel jungtional CEJ ke dasar poket. Penyebab kehilangan perlekatan dapat dibagi atas diinduksi plak dan
Universitas Sumatera Utara
tidak diinduksi plak. Kehilangan perlekatan juga dikaitkan dengan adanya kebiasaan buruk seperti merokok, teknik menyikat gigi yang salah, dan penyebab iatrogenik
lainnya.
16
Kehilangan perlekatan pada penderita periodontitis mempunyai ciri-ciri antara lain: 1 Perpindahan posisi epitel jungsional ke arah akar gigi, 2 rusaknya
serat gingiva, 3 rusaknya serat ligamen periodontal, dan 4 kehilangan dukungan tulang alveolar di sekitar gigi.
17
Keparahan kehilangan perlekatan dapat diukur dan dikategorikan Tabel 1.
33
Tabel 1. Kriteria Kehilangan Perlekatan
33
Kriteria kehilangan level perlekatan Skor
Kehilangan perlekatan ringan 1-2 mm
Kehilangan perlekatan sedang 3-4 mm
Kehilangan perlekatan parah ˃ 5 mm
2.1.3 Perdarahan saat Probing