Faktor-faktor risiko hipertensi Hipertensi

2.3.3 Faktor-faktor risiko hipertensi

Berikut ini adalah faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan hipertensi : 1. Umur Umur memengaruhi terjadinya hipertensi. Bertambahnya umur menjadikan risiko terkena hipertensi lebih besar sehingga prevalensi hipertensi di kalangan usia lanjut cukup tinggi, yaitu sekitar 40 dengan kematian diatas 65 tahun. 21,25 2. Jenis kelamin Faktor jenis kelamin berpengaruh terhadap terjadinya hipertensi, dimana pria lebih banyak yang menderita hipertensi dibandingkan dengan wanita, dengan rasio sekitar 2,29 untuk peningkatan tekanan darah sistolik. Pria diduga memiliki gaya hidup yang cenderung dapat meningkatkan tekanan darah dibandingkan dengan perempuan. Namun, setelah memasuki menopause, prevalensi hipertensi pada wanita meningkat. Bahkan setelah usia 65 tahun terjadinya hipertensi pada perempuan lebih tinggi. 21,25 3. Faktor genetik Riwayat keluarga yang menderita hipertensi juga meningkatkan risiko terkena hipertensi, terutama pada hipertensi primer esensial. Tentunya faktor genetik juga dipengaruhi oleh faktor lain yang kemudian menyebabkan seseorang menderita hipertensi. Menurut Davidson bila kedua orang tuanya menderita hipertensi maka sekitar 45 akan turun ke anak-anaknya dan bila salah satu orang tuanya menderita hipertensi maka sekitar 30 akan turun ke anak-anaknya. 25 4. Penyakit sistemik Penyakit sistemik seperti diabetes melitus juga merupakan salah satu penyebab terjadinya hipertensi, terutama bila kadar gula darah dalam tubuh tidak terkendali dengan baik. Bila kadar gula darah tidak normal, maka akan mengakibatkan penurunan volume plasma darah sehingga konsentrasi hemoglobin atau sel darah merah meningkat dan cairan darah menjadi lebih pekat. 25 5. Merokok Zat-zat kimia beracun seperti nikotin dan karbon monoksida yang dihisap melalui rokok yang masuk ke dalam aliran darah dapat merusak lapisan endotel Universitas Sumatera Utara pembuluh darah arteri dan mengakibatkan proses arterosklerosis dan tekanan darah tinggi. Merokok juga meningkatkan denyut jantung dan kebutuhan oksigen untuk disuplai ke otot-otot jantung. Merokok pada penderita tekanan darah tinggi semakin meningkatkan risiko kerusakan pembuluh darah arteri. 25 6. Asupan garam yang tinggi Garam menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh karena menarik cairan di luar sel agar tidak dikeluarkan, sehingga akan meningkatkan volume dan tekanan darah. Pada sekitar 60 kasus hipertensi primer terjadi respon penurunan tekanan darah dengan mengurangi asupan garam. 25 7. Kegemukan obesitas Kegemukan obesitas adalah presentase abnormalitas lemak yang dinyatakan dalam Indeks Masa Tubuh Body Mass Index yaitu perbandingan antara berat badan dengan tinggi badan kuadrat dalam meter. Kaitan erat antara kelebihan berat badan dan kenaikan tekanan darah telah dilaporkan oleh beberapa penelitian. Berat badan dan indeks masa tubuh IMT berkorelasi lansung dengan tekanan darah, terutama tekanan darah sistolik. Obesitas bukanlah penyebab hipertensi namun prevalensi hipertensi pada obesitas jauh lebih besar. Risiko relatif untuk menderita hipertensi pada orang-orang gemuk 5 kali lebih besar dibandingkan dengan seorang yang berat badannya normal. Pada penderita hipertensi ditemukan sekitar 20-30 memiliki berat badan lebih overweight. 25 8. Alkohol Pengaruh alkohol terhadap kenaikan tekanan darah telah dibuktikan. Mekanisme peningkatan tekanan darah akibat alkohol masih belum jelas. Namun, diduga peningkatan kadar kortisol dan peningkatan volume sel darah merah serta kekentalan darah berperan dalam menaikkan tekanan darah. Beberapa penelitian menunjukkan hubungan langsung antara tekanan darah dan asupan alkohol, diantaranya melaporkan bahwa efek terhadap tekanan darah baru nampak apabila mengkonsumsi sekitar 2-3 gelas ukuran standar setiap harinya. 25 9. Olahraga Universitas Sumatera Utara Olahraga yang teratur dapat membantu menurunkan tekanan darah dan bermanfaat bagi penderita hipertensi ringan. Pada orang normotensi dan kurang gerak mempunyai risiko 20-50 lebih besar untuk terkena hipertensi selama masa hidupnya jika dibandingkan dengan orang yang lebih aktif. Pada orang tertentu dengan melakukan olahraga aerobik yang teratur dapat menurunkan tekanan dan menjaga tekanan darah tetap normal tanpa perlu sampai berat badan turun. 25 10. Faktor lingkungan Adanya polusi udara, polusi suara, dan air yang tercemar ternyata telah diindikasikan sebagai faktor penyebab darah tinggi. Meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini. Melindungi diri dari polusi termasuk skala prioritas dengan alasan bahwa selain mempengaruhi kesehatan dengan banyak cara juga memiliki pengaruh terhadap terjadinya hipertensi. 25 11. Faktor psikososial dan stres Stres adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh adanya transaksi antara individu dengan lingkungannya yang mendorong seseorang untuk mempersepsikan adanya perbedaan antara tuntutan situasi dan sumber daya biologis, psikologis, dan sosial yang ada pada diri seseorang. Stres rasa tertekan, murung, marah, dendam, rasa takut, dan rasa bersalah dapat merangsang kelenjar anak ginjal melepaskan hormon adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat serta lebih kuat, sehingga tekanan darah meningkat. Jika stres berlangsung lama, tubuh akan berusaha mengadakan penyesuaian sehingga timbul kelainan organik atau perubahan patologis. 25 2.4 Hubungan Kondisi Klinis Periodontal dan Hipertensi Penyakit periodontal dihubungkan dengan adanya dental plak atau lapisan biofilm yang ada di permukaan gigi. 3 Lapisan biofilm terdiri lebih dari 700 spesies bakteri yang berada di rongga mulut dan didominasi oleh bakteri anaerob Gram negatif contohnya Porphyromonas gingivalis, Aggregatibacter actinomycetemcomitans, dan Treponema denticola. 1,3 Universitas Sumatera Utara Perkembangan penyakit periodontal tidak hanya disebabkan oleh adanya lapisan biofilm pada permukaan gigi, host yang rentan juga turut berperan dalam perkembangan penyakit periodontal. 3 Biofilm memproduksi berbagai macam produk biologis aktif seperti lipopolisakarida bakteri, peptida kemotaktik, racun protein, dan asam organik. 1,3,26 Adanya produksi dan keluarnya prostaglandin dan sitokin proinflamasi seperti interleukin-1 beta IL- 1β, interleukin-6 IL-6, interleukin-8 IL-8, dan tumor necrosis factor-alpha TNF- α dipicu karena adanya rangsangan dari biofilm gigi. 1,3 Produk aktif biologis dan host yang rentan menjadi penyebab kerusakan jaringan periodontal. Produk-produk aktif biologi tersebut juga menjadi jalur penyakit kardiovaskular dan peradangan pada mukosa. 3 Penyakit periodontal dan hipertensi dihubungkan oleh adanya inflamasi, infeksi oral, stres oksidatif, dan disfungsi endotelial.

2.4.1 Inflamasi