PEMBAHASAN Total Dana yang Diperlukan

BAB 5 PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kondisi periodontal antara penderita hipertensi dan non penderita hipertensi di RSUP H. Adam Malik Medan. Kondisi periodontal ini khususnya ditinjau dari aspek kedalaman poket, kehilangan perlekatan, indeks perdarahan papila dimodifikasi, dan indeks higiene oral disederhanakan OHIS. Dari data riwayat dental subjek penelitian dapat dilihat bahwa frekuensi menyikat gigi pada kelompok penderita hipertensi maupun kelompok non penderita hipertensi adalah 2 kali sehari. Namun, ada sebagian dari kelompok tersebut dengan frekuensi menyikat gigi 1 kali sehari, 3 kali sehari, dan lebih dari 3 kali sehari. Frekuensi mengganti sikat gigi mayoritas pada kedua kelompok penelitian mengganti sikat gigi 1-2 bulan sekali dan ada beberapa orang dari tiap kelompok yang mengganti sikat gigi 3-4 bulan sekali, 5-6 bulan sekali, dan lebih dari 6 bulan sekali. Untuk penggunaan obat kumur baik kelompok penderita hipertensi maupun non penderita hipertensi mayoritas tidak menggunakan obat kumur tetapi ada sebagian dari tiap kelompok yang menggunakan obat kumur. Rata-rata kedalaman poket pada penderita hipertensi lebih tinggi dibandingkan non penderita hipertensi dan terdapat perbedaan yang signifikan setelah diuji secara statistik. Hasil ini sesuai dengan penelitian Holmlund, dkk yang menunjukkan adanya hubungan antara kedalaman poket dan hipertensi. 28 Penelitian yang dilakukan oleh Engstrom dkk, menunjukkan kedalaman poket 5 mm atau lebih berhubungan dengan prevalensi hipertensi. 31 Hasil yang sama juga terlihat pada penelitian Morita dkk, yang menunjukkan meningkatnya risiko menderita hipertensi dengan kedalaman poket 4 mm atau lebih. 35 Secara deskriptif terlihat rata-rata kehilangan perlekatan penderita hipertensi lebih tinggi dibandingkan dengan non penderita hipertensi, namun setelah pengujian secara statistik menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan diantara kedua kelompok. Hal ini mungkin terjadi karena ada banyak faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya kehilangan perlekatan seperti merokok, usia, cara menyikat gigi, dan faktor iatrogenik. 16 Pada penelitian ini mayoritas penderita hipertensi maupun non penderita hipertensi yang menjadi subjek penelitian tidak memiliki kebiasaan merokok dan dari data riwayat dental pasien terlihat gambaran frekuensi Universitas Sumatera Utara menyikat gigi, frekuensi mengganti sikat gigi dan pengunaan obat kumur yang hampir sama pada kedua kelompok subjek penelitian. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata indeks perdarahan papila dimodifikasi IPPD pada subjek penderita hipertensi lebih tinggi dibandingkan dengan subjek non penderita hipertensi. Hasil ini sesuai dengan penelitian Leye Mohamed, dkk yang menemukan inflamasi yang ditandai dengan adanya perdarahan pada gingiva lebih parah pada penderita hipertensi dibandingkan non penderita hipertensi. 10 Tsakos, dkk yang melakukan penelitian pada orang dewasa di Amerika Serikat menunjukkan hasil perdarahan pada gingiva mempunyai hubungan dengan hipertensi. 4 Peningkatan terjadinya perdarahan gingiva merupakan salah satu gambaran klinis pada penderita hipertensi. 32 Mailboridin dkk, mempelajari mikro limfosit hemosirkulasi dan mikro leukosit pada jaringan gingiva penderita periodontitis kronis dengan tekanan darah tinggi dan tekanan darah normal. Pada penderita hipertensi arteri mukosa gingiva mengalami pelebaran pembuluh darah limfatik dan ruang interstitial. Selain itu dalam kasus patologis inflamasi gingiva pada penderita hipertensi menunjukkan proses inflamasi yang lebih akut dan melibatkan jaringan lebih besar. 36 Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan baik pada penderita hipertensi dan non penderita hipertensi memiliki higiene oral sedang. Setelah dilakukan uji secara statistik terlihat ada perbedaan signifikan higiene oral pada penderita hipertensi dan non penderita. Rata-rata indeks OHIS penderita hipertensi lebih tinggi dibandingkan non penderita hipertensi. Hal ini sesuai dengan penelitian Leye Mohamed dkk, yang menunjukkan higiene oral pada penderita hipertensi lebih buruk dibandingkan non penderita hipertensi. Menurut Leye higiene oral yang buruk pada penderita hipertensi dapat diakibatkan oleh cara menyikat gigi yang tidak tepat. 10 Penelitan Hye Min, dkk menyimpulkan individu dengan higiene oral yang buruk memiliki kemungkinan lebih besar terkena hipertensi. Higiene oral dapat dianggap sebagai faktor risiko hipertensi dan menjaga higiene oral dapat membantu mencegah serta mengendalikan hipertensi. 37 Penelitian Paizan dkk, menyatakan pasien dengan tanda dan simtom higiene oral yang buruk direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan medis termasuk tekanan darah dan pemeriksaan periodontal. Evaluasi kondisi periodontal pada penderita hipertensi akan sangat berguna untuk melihat faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskular. 27 Adanya keterbatasan dalam penelitian ini adalah sedikitnya jumlah sampel dan tidak diambilnya data biomarker penderita hipertensi yang berupa hasil pemeriksaan Universitas Sumatera Utara laboratorium sehingga tidak ada parameter yang dapat menghubungkan antara kondisi periodontal dengan hipertensi. Ada perbedaan kondisi periodontal pada penderita hipertensi dengan non penderita hipertensi menunjukkan bahwa individu yang terkena hipertensi harus lebih memperhatikan kebersihan rongga mulutnya dan melakukan perawatan periodontal yang adekuat agar terhindar dari penyakit periodontal. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN