Uji Normalitas Uji Asumsi Klasik

55

4.2.2.1 Uji Normalitas

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal Ghozali, 2013: 163. Hasil dari uji normalitas data dapat dilihat dari grafik pada gambar 4.1. Gambar 4.1. Grafik Normal P-Plot Sumber : Pengolahan data SPSS Gambar 4.1 menunjukkan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal grafik P-Plot, pola ini menunjukkan bahwa masing-masing variabel berdistribusi secara normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.Pola normalitas juga dapat dilihat pada grafik histogram pada gambar 4.2 yang menunjukkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal tidak melenceng ke kiri maupun ke kanan. Universitas Sumatera Utara 56 Gambar 4.2 Grafik Histogram Sumber : Pengolahan data SPSS Menurut Ghozali 2013:163 dasar pengambilan keputusan normalitas adalah jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, makamodel regresi memenuhi asumsi normalitas dan jika data menyebar jauh dari digonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak memenuhi pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, pada hal secara statistik bisa sebaliknya Ghozali, 2013:163.Oleh karena itu selain melihat grafik, peneliti menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S yang dapat dilihat pada tabel 4.2. Universitas Sumatera Utara 57 Tabel 4.2 Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Uji Normalitas Sumber : Pengolahan data SPSS Hasil uji statistik dengan menggunakan uji non parametrik Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa variabel diuji secara keseluruhan dengan nilai Kolmogrov-Smirnov adalah 0.477 dan signifikansinya pada 0.977 dan nilainya jauh diatas 0.05, berarti nilai residual variabel tersebut berdistribusi secara normal.

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

7 91 72

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah di Provinsi Aceh

1 50 99

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 39 85

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Belanja Modal sebagai variabel intervening studi empiris di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

7 101 90

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Daerah pada Pemda di Provinsi Sumatera Utara

1 43 73

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Belanja Modal terhadap Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten dan Kota di Propinsi Sumatera Utara

0 14 103

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Daerah pada Pulau Sumatera (Periode 2011- 2013)

1 62 98

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

0 2 11

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

0 1 12