28
dipisahkan. Hasil perusahaan milik daerah merupakan pendapatan daerah dari
keuntungan bersih perusahaan daerah yang berupa dana pembangunan daerah dan bagian untuk anggaran belanja daerah yang disetor ke kas daerah, baik perusahaan
daerah yang dipisahkan,sesuai dengan motif pendirian dan pengelolaan, maka sifat perusahaan dareah adalah suatu kesatuan produksi yang bersifat menambah
pendapatan daerah, memberi jasa, menyelenggarakan kemamfaatan umum, dan memperkembangkan perekonomian daerah.
4. Lain-lain PAD yang disahkan
“Penerimaan lain - lain, dilain pihak adalah penerimaan pemerintah daerah diluar penerimaan – penerimaan dinas, pajak, retribusi dan bagian laba
perusahaan daerah. Penerimaan ini antara lain berasal dari sewa rumah dinas milik daerah, hasil penjualan barang – barang bekas milik daerah, penerimaan
sewa kios milik daerah dan penerimaan uang langganan majalah daerah Hirawan, 1987: 204”.
Penerimaan lain – lain membuka kemungkinan bagi pemerintah daerah untuk melakukan berbagai kegiatan yang menghasilkan baik yang berupa materi
dalam hal kegiatan bersifat bisnis, maupun non materi dalam hal kegiatan tersebut untuk menyediakan, melapangkan atau memantapkan suatu kebijakan
pemerintah daerah dalam suatu bidang tertentu.
2.1.4 Belanja Modal
Belanja modal adalah belanja yang digunakan dalam rangka pengadaan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 duabelas bulan
Universitas Sumatera Utara
29
untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan. Dalam Erlina, dan Rasdianto 2013, nilai aset tetap dalam belanja modal yaitu sebesar harga belibangun aset
ditambah seluruh belanja yang terkait dengan pengadaanpembangunan aset sampai aset tersebut siap digunakan.
Syaiful 2006 menjelaskan bahwa belanja modal dapat dikategorikan menjadi 5 lima kategori utama, yaitu:
a. Belanja tanah
Belanja tanah adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untuk pengadaanpembeliaanpembebasan penyelesaian, balik nama dan sewa tanah,
pengosongan, pengurugan, perataan, pematangan tanah, pembuatan sertifikat, dan pengeluaran lainnya sehubungan dengan perolehan hak atas tanah dan sampai
tanah dimaksud dalam kondisi siap pakai.
b. Belanja peralatan dan mesin
Belanja peralatan dan mesin adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untuk pengadaanpenambahanpenggantian, dan peningkatan kapasitas peralatan
dan mesin serta inventaris kantor yang memberikan manfaat lebih dari 12 dua belas bulan dan sampai peralatan dan mesin dimaksud dalam kondisi siap pakai.
c. Belanja gedung dan bangunan
Belanja gedung dan bangunan adalah pengeluaran biaya yang digunakan untuk pengadaanpenambahanpenggantian, dan termasuk pengeluaran untuk
perencanaan, pengawasan dan pengelolaan pembangunan gedung dan bangunan yang menambah kapasitas sampai gedung dan bangunan dimaksud dalam kondisi
siap pakai.
d. Belanja jalan, irigasi, dan jaringan
Belanja jalan, irigasi dan jaringan adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untuk pengadaanpenambahanpenggantianpeningkatan pembangunanpembuatan
serta perawatan, dan termasuk pengeluaran untuk perencanaan, pengawasan dan pengelolaan jalan irigasi dan jaringan yang menambah kapasitas sampai jalan
irigasi dan jaringan dimaksud dalam kondisi siap pakai.
e. Belanja fisik lainnya
Belanja Fisik Lainnya adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untukpengadaanpenambahanpenggantianpeningkatan pembangunanpembuatan
serta perawatan terhadap Fisik lainnya yang tidak dapat dikategorikan kedalam kriteria belanja modal tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, dan
jalan irigasi dan jaringan.
Universitas Sumatera Utara
30
2.2 Penelitian Terdahulu