Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedestisitas

57 Tabel 4.2 Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Uji Normalitas Sumber : Pengolahan data SPSS Hasil uji statistik dengan menggunakan uji non parametrik Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa variabel diuji secara keseluruhan dengan nilai Kolmogrov-Smirnov adalah 0.477 dan signifikansinya pada 0.977 dan nilainya jauh diatas 0.05, berarti nilai residual variabel tersebut berdistribusi secara normal.

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Tujuan uji multikolonieritas menurut Ghozali 2013: 105 bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen. Pengujian multikolonieritas dilakukan dengan melihat nilai toleransi dan variance inflation factor VIP. Multikolonieritas terjadi apabila nilai tolerance 0,10 dan nilai VIP 10. Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas dimana nilai VIP untuk variabel PDRB, DAU 10 Universitas Sumatera Utara 58 sedangkan nilai tolerance lebih besar dari 0,10. Hal ini menunjukkan bahwa indikator variabel PDRB dan DAU dalam penelitian ini tidak saling berkolerasi. Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolonieritas Sumber : Pengolahan data SPSS

4.2.2.3 Uji Heteroskedestisitas

Pengujian heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Nugroho,2005. Jika variance dari residual satupengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas Ghozali,2013:139. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu bergelombang, melebar kemudian menyempit pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED.Berdasarkan gambar 4.3 terlihat bahwa titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu sehingga penelitian ini terbebas dari masalah heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 59 Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Heteroskedastisitas Sumber : Pengolahan data SPSS Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki variance residual suatu periode pengamatan dengan pengamatan yang lain. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari pola gambar scatter plot model tersebut dan melakukan uji Glesjer Nugroho,2005. Hasil Uji Glesjer terdapat pada tabel 4.4 sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 60 Tabel 4.4 Pengujian Heteroskedestisitas Sumber : Pengolahan data SPSS

4.2.2.4 Uji Auto Korelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

7 91 72

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah di Provinsi Aceh

1 50 99

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 39 85

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Belanja Modal sebagai variabel intervening studi empiris di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

7 101 90

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Daerah pada Pemda di Provinsi Sumatera Utara

1 43 73

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Belanja Modal terhadap Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten dan Kota di Propinsi Sumatera Utara

0 14 103

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Daerah pada Pulau Sumatera (Periode 2011- 2013)

1 62 98

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

0 2 11

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

0 1 12