52
seluruh kabupaten kecuali kabupaten Kepulauan Mentawai dinamakan sebagai nagari.
Sumatera Barat terletak di pesisir barat bagian tengah pulau Sumatera yang terdiri dari daratan rendah di pantai barat dan dataran tinggi vulkanik yang
dibentuk oleh Bukit Barisan. Provinsi ini memiliki daratan seluas 42.297,30 ��
2
yang serta dengan 2,17 luas Indonesia. Dari luas tersebut, lebih dari 45,17 merupakan kawasan yang masih ditutupi hutan lindung. Garis pantai provinsi ini
seluruhnya bersentuhan dengan Samudera Hindia sepanjang 2.420.357 km dengan luas perairan laut 186.580
��
2
. Kepulauan Mentawai yang terletak di Samudera Hindia termasuk dalam provinsi ini.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KabupatenKota di Provinsi Sumatera Barat yang terdiri dari 12 kabupaten dan 7 kota. Setelah dilakukan
pemilihan sampel dengan kriteria yang telah ditetapkan, sampel dalam penelitian ini berjumlah 12 kabupaten dan 7 kota.
4.2 Hasil Penelitian
Setelah dilakukan penelitian dengan metode statistik, maka diperoleh hasil penelitian sebagai berikut.
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara menggambarkan sampel yang telah ada tanpa penarikan kesimpulan yang berlaku
umum atau generalisasi. Pengoperasian submenu statistik deskriptif pada SPSS for Windows 16.0 memberikan suatu gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat
Universitas Sumatera Utara
53
dari nilai minimum, maksimum, rata-rata mean, deviasi standar dari masing- masing variabel penelitian, sehingga menyajikan karakteristik tertentu dari suatu
data sampel. Dengan demikian, gambaran secara ringkas mengenai data penelitian dapat diketahui. Berdasarkan analisis statistik deskriptif diperoleh gambaran
sebagai berikut
t
Tabel 4.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Sumber : Pengolahan data SPSS •
Bahwa jumlah N sampel sebanyak 57. Nilai PDRB X
1
yang diterima pada kabupatenkota di Propinsi Sumatera Barat yang paling kecil adalah
yaitu sebesar 13.01, sedangkan nilai tertinggi PDRB sebesar 16.49, sedangkan nilai rata – rata daerah menerima PDRB sebesar 14.2668, dan
standar deviasi sebesar 0.84235. Kota Padang merupakan daerah yang memperoleh PDRB yang terbesar dan Kota Padang Panjang merupakan
daerah yang memperoleh PDRB yang terkecil bila dibandingkan dengan kabupatenkota lainnya.
• Nilai DAU X
2
yang diterima pada kabupatenkota di Provinsi Sumatera Barat yang paling kecil adalah yaitu sebesar 12.33, sedangkan nilai
tertinggi DAU sebesar 13.82, sedangkan nilai rata – rata sebesar
Universitas Sumatera Utara
54
12.9229dengan standar deviasi DAU sebesar 0.34729. Kota Padang juga merupakan daerah yang memperoleh DAU yang terbesar dan Kota
Sawahlunto daerah yang memperoleh DAU yang terkecil bila dibandingkan dengan kabupatenkota lainnya.
• Nilai PAD Y yang diterima pada kabupatenkota di Provinsi Sumatera
Barat yang paling kecil adalah yaitu sebesar 9.47, sedangkan nilai tertinggi PAD sebesar 12.36, sedangkan nilai rata – rata sebesar 10.4614 dengan
standar deviasi PAD sebesar 0.52682. Kota Padang juga merupakan daerah yang memperoleh PAD yang terbesar dan Kota Pariaman daerah
yang memperoleh PAD yang terkecil bila dibandingkan dengan kabupatenkota lainnya.
• Nilai Belanja Modal Z yang diterima pada kabupatenkota di Provinsi
Sumatera Barat yang paling kecil adalah yaitu sebesar 11.00, sedangkan nilai tertinggi Belanja Modal sebesar 12.66, sedangkan nilai rata – rata
sebesar 11.7346 dengan standar deviasi Belanja Modal sebesar 0.36246. Kota Padang juga merupakan daerah yang memperoleh Belanja Modal
yang terbesar dan Kota Payakumbuh daerah yang memperoleh Belanja Modal yang terkecil bila dibandingkan dengan kabupatenkota lainnya.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik