Pengertian Penilaian Prestasi Kerja

Menurut Rivai 2005 menyatakan bahwa “Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral atau etika”. Pengertian prestasi kerja diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya prestasi kerja merupakan prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya sesuai dengan standard and criteria yang ditetapkan untuk pekerjaan itu.

II.4.2. Pengertian Penilaian Prestasi Kerja

Menurut Hasibuan 2002, penilaian prestasi adalah kegiatan manejer untruk mengevaluasi prestasi kerja karyawan serta menetapkan kebijaksanaan selanjutnya. Penilaian prestasi kerja juga merupakan prosedur yang formal dilakukan di dalam organisasi untuk mengevaluasi pegawai dan sumbangan serta kepentingan bagi pegawai. Menurut Soeprianto 2001, penilaian prestasi kerja adalah suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seorang karyawan telah melaksanakan pekerjaanya masing-masing secara keseluruhan. Selanjutnya, menurut Panggabean 2002 penilaian prestasi kerja adalah suatu proses yang bertujuan untuk mengetahui atau memahami tingkat kinerja karyawan dibandingkan dengan tingkat kinerja karyawan lainya atau dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan: Menurut Sulistiyani dan Rosida 2003, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan yaitu : Pengetahuan, yaitu kemampuan yang dimiliki karyawan yang lebih Universitas Sumatera Utara berorientasi pada intelenjensi dan daya pikir serta penguasaan ilmu yang lebih luas yang dimiliki karyawan. Selain itu menurut Martoyo 2000 salah sati faktor yang mempengaruhi prestasi kerja antara lain motivasi, kepuasan kerja, tingkat stress, kondisi fisik pekerjaan dan kemampuan pekerjaan karyawan. Keterampilan, kemampuan dan penguasaan teknis operasional yang dibidang tertentu yang dimiliki karyawan. Abilities, yaitu kemampuan yang terbentuk dari sejumlah kopentensi yang dimiliki seorang karyawan. Attitude, yaitu suatu kebiasaan yang terpolakan, Behavior, yaitu perilaku kerja seorang karyawan dalam melaksanakan berbagai kegiatan atau aktivitas kerja kesempatan, yaitu kesempatan untuk bekerja. Ruki 2001 menyatakan bahwa indikator prestasi kerja adalah sebagai berikut: a. Kualitas kerja Kualitas kerja dilihat dari pemahaman tentang lingkup pekerjaan, uraian pekerjaan, tanggung jawab serta wewenang yang diemban. b. Kuantitas kerja Kuantitas karja ditunjukan melalui hasil dan kecepatan dalam melaksanakan pekerjaan c. Konsistensi Konsistensi dilihat dari usaha untuk selalu mengembangkan kemampuan dan aktualisasi diri, memahami dan mengikuti intruksi yang diberikan, mempunyai inisiatif, kejujuran, kecerdasan dan kehati-hatian dalam bekerja. Universitas Sumatera Utara Tujuan dan kegunaan penilaian prestasi kerja karyawan. Penilaian prestasi karyawan berguna untuk perusahaan serta harus bermanfaat bagi karyawan. Menurut Hasibuan 2002, tujuan dan kegunaan penilaian prestasi karyawan sebagai berikut: sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk promosi, demosi, pemberhentian, dan penetapan besarnya balas jasa. untuk mengukur prestasi kerja yaitu sejauh mana karyawan bisa sukses dalam pekerjaannya. Sebagai dasar untuk mengevaluasi efektivitas seluruh kegiatan didalam perusahaan. Sebagai dasar untuk mengevaluasi program latihan dan keefektifan jadwal kerja, metode karja, struktur organisasi gaya pengawasan, kondisi kerja, dan peralatan kerja. Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan akan latihan bagi karyawan yang berada didalam organisasi. Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga dicapai tujuan untuk mendapatkan performance kerja yang lebih baik, Sebagai alat untuk mendorong atau membiasakan para atasan supervisor, managers, administrator untuk mengobservasi prilaku bawahan subordinate supaya diketahui minta dan kebutuhan-kebutuhan bawahannya. Sebagai alat untuk bias melihat kekurangan atau kelemahan-kelemahan dimasa lampau dan meningkatkan kemampuan karyawan selanjutnya Sebagai kriteria didalam menentukan seleksi dan penempatan karyawan. Sebagai alat untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan personal dan dengan demikian bisa sebagai bahan pertimbangan agar bisa diikutsertakan dalam program latihan kerja tambahan, sebagai alat untuk memperbaiki atau Universitas Sumatera Utara mengembangkan kecakapan karyawan sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengembangkan uraian pekerjaan jobdeskription. Sedangkan menurut Mangkunegara 2007, secara lebih spesifik, tujuan dari penilaian prestasi kerja adalah sebagai berikut: Meningkatkan saling pengertian antara karyawan tentang persyaratan prestasi. Mencatat dan mengakui hasil kerja seseorang karyawan, sehingga mereka termotivasi untuk berbuat yang lebih baik, atau sekurang-kurangnya berprestasi sama dengan prestasi yang terdahulu. Memberikan peluang kepada karyawan untuk mendiskusikan keinginan dan aspirasinya dan meningkatkan kepedulian terhadap karir atau terhadap pekerjaan yang diembannya sekarang. Mendefinisikan atau merumuskan kembali sasaran masa depan, sehingga karyawan termotivasi untuk berprestasi sesuai dengan potensinya. Memeriksa rencana pelaksanaan dan pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan pelatihan, khususnya rencana diklat, dan kemudian menyetujui rencana itu jika tidak ada hal-hal yang perlu diubah. Sedangkan menurut Prawirosentono, 1999 dikutip Sengkey, 2003: tujuan dan kegunaan penilaian prestasi karyawan adalah : Mengetahui keadaan keterampilan dan kemampuan setiap karyawan secara rutin, Digunakan sebagai dasar perencanaan bidang personalia khususnya penyempurnaan kondisi peningkatan mutu dan hasil kerja. Dapat digunakan sebagai dasar pengembangan dan pendayagunaan karyawan secara optimal mendorong terciptanya hubungan timbal balik yang sehat antara atasan dan bawahan mengetahui kondisi perusahaan secara keseluruhan dari bidang personalia, khususnya prestasi karyawan dalam bekerja, secara pribadi bagi karyawan dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan masing-masing sehingga memacu Universitas Sumatera Utara perkembangannya. Sebaliknya bagi atasan akan lebih memperhatikan dan mengenal karyawannya atau bawahanya sehingga dapat membantu dalam memotivasi karyawan dalam bekerja. Hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan dapat bermanfaat bagi penelitian dan pengembangan dibidang personalia secara keseluruhan.

II.4.3. Syarat-syarat Penilaian Pretasi Kerja