dengan menggunakan karbon aktif kulit singkong sebanyak 2 gram untuk setiap 20 ml air limbah.
Berdasarkan penelitian Alfi 2006, konsentrasi karbon aktif dari Acacia mangium yang paling efektif menurunkan kadar TSS air limbah adalah 1 gr dan 2 gr
untuk setiap 100 ml sampel dengan penurunan sebesar 97,71. Selain dapat meningkatkan nilai ekonomis kulit singkong, pembuatan karbon aktif dari kulit
singkong lebih ramah lingkungan. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa tertarik untuk mencoba
membuat suatu alternatif pengolahan limbah cair tepung tapioka dengan menggunakan limbah padatnya berupa kulit singkong yang mudah didapat dengan
terlebih dahulu menjadikannya sebagai karbon aktif. Kulit singkong yang awalnya kurang dimanfaatkan oleh pihak industri tapioka atau malah membuangnya, ternyata
dapat dijadikan sebagai pengolah limbah cairnya. Hal ini tentunya akan sangat menguntungkan perusahaan khususnya dan masyarakat umumnya karena lingkungan
di sekitar terutama sungai akan terhindar dari pencemaran limbah cair tapioka.
1.2 Rumusan Masalah
Industri tepung tapioka di Sumatera Utara saat ini sudah banyak terdapat di beberapa daerah mulai dari industri yang berskala besar maupun berskala kecil
industri rumah tangga. Masalah pencemaran lingkungan akibat buangan limbah cair pabrik tepung tapioka merupakan masalah yang serius untuk ditangani. Sehingga
perlu dilakukan pengolahan limbah cair pabrik tepung tapioka sebelum di buang ke lingkungan. Kulit singkong yang merupakan limbah padat pabrik tepung tapioka
Universitas Sumatera Utara
belum begitu dimanfaatkan di masyarakat mempunyai potensi untuk dijadikan sebagai karbon aktif yang berguna untuk bahan penyerap, terutama bahan-bahan
organik, warna dan bau. Oleh karena itu, dapat dirumuskan masalah apakah karbon aktif yang terbuat dari kulit singkong efektif untuk menurunkan BOD dan TSS air
limbah tapioka?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui efektifitas karbon aktif kulit singkong dalam menurunkan kadar BOD dan TSS air limbah pabrik tepung tapioka.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui kadar BOD dan TSS sebelum penambahan karbon aktif kulit singkong
b. Untuk mengetahui kadar BOD dan TSS air limbah tapioka dengan penambahan karbon aktif kulit singkong 1 gr, 2 gr, dan 3 gr untuk setiap 200 ml air limbah.
c. Untuk mengetahui konsentrasi karbon aktif yang paling efektif untuk menurunkan kadar BOD dan TSS air limbah tapioka sehingga sesuai dengan
baku mutu KepMenLH No.51 Tahun 1995.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Manfaat Penelitian
a. Sebagai masukan kepada pengusaha yang dapat digunakan sebagai modifikasi teknologi pengolahan limbah cair pabrik tepung tapioka.
b. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa kulit singkong dapat dijadikan sebagai karbon aktif yang bernilai ekonomis dan bermanfaat untuk
penyaringan air limbah. c. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya sehingga penelitian ini dapat
digunakan untuk berbagai keperluan dan dapat bermanfaat
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Air Limbah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001, limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya atau
beracun yang karena sifat atau konsentrasinya dan jumlahnya baik secara langsung atau tidak langsung akan dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta mahluk lain. Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu
tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi Purba, 2009. Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
51 Tahun 1995 tentang baku mutu limbah cair bagi kegiatan industri yang dimaksud dengan limbah cair adalah limbah dalam wujud cair yang dihasilkan oleh kegiatan
industri yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan.
Jumlah aliran air limbah yang berasal dari industri sangat bervariasi, hal ini tergantung dari jenis industri dan besar kecilnya industri, pengawasan pada proses
industri, derajat penggunaan air, dan derajat pengolahan air limbah. Dari defenisi di atas maka secara umum dapat disimpulkan bahwa air limbah
adalah sisa suatu usaha atau kegiatan berupa cairan yang berasal dari rumah tangga, industri, atau tempat-tempat umum lainnya yang biasanya mengandung zat-zat yang
membahayakan kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan hidup. 6
Universitas Sumatera Utara