Karakteristik Limbah Cair Industri Tepung Tapioka

penyediaan bahan bakar non migas yang terbarukan yaitu BB bahan bakar nabati sebagai pengganti bensin. d. Sebagai karbon aktif

2.2.2 Karakteristik Limbah Cair Industri Tepung Tapioka

Dalam prosesnya, industri tepung tapioka mengeluarkan tiga macam limbah yaitu limbah padat, gas dan limbah cair . Proses pengolahan singkong menjadi tepung tapioka akan menghasilkan limbah 23 sampai 34 dari bahan mentahnya. Limbah padat berasal dari proses pengupasan kayu dan proses pemerasan serta penyaringan ampas dan onggok. Limbah cair berasal dari pencucian ubi terutama terdiri atas polutan organik, kulit ubi, tanah atau pasir serta proses suspensi tepung. Limbah gas dari persenyawaan organik dan anorganik yang mengandung nitrogen, sulfur dan fosfor yang berasal dari pembusukan protein Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, 1996 Parameter penting yang menentukan kualitas limbah cair industri tepung tapioka adalah : a. Kekeruhan Kekeruhan terjadi karena adanya zat organik sisa pati yang terurai, mikroorganisme dan koloid lainnya yang tidak dapat mengendap segera. Kekeruhan ini merupakan sifat fisik yang mudah dilihat untuk menilai kualitas air limbah tepung tapioka. b. Warna Air limbah industri tapioka yang masih baru berwarna putih kekuning-kuningan, sedangkan air limbah yang basi atau busuk berwarna abu-abu gelap Ciptadi, 1985. Universitas Sumatera Utara c. Bau Bau busuk dapat menunjukkan apabila air limbah tersebut masih baru atau telah membusuk. Air limbah tepung tapioka yang masih baru berbau khas ubi. Bau tersebut akan berubah menjadi asam setelah 1 sampai 2 hari, kemudian air tersebut akan menjadi busuk dan mengeluarkan bau khas yang tidak sedap. Salah satu zat yang dihasilkan dari proses penguraian senyawa-senyawa organik adalah asam sulfida, posfor dan amoniak yang menyebabkan air jadi busuk dan berbau amat menusuk yang tercium pada jarak sampai 5 kilometer Abbas, 1985. d. Padatan tersuspensi Padatan tersuspensi mempengaruhi kekeruhan dan warna air limbah. Apabila terjadi pengendapan dan pembusukan zat-zat tersebut di badan air penerima air buangan. Sehingga akan mengurangi nilai guna perairan tersebut. e. pH Keasaman Konsentrasi ion hydrogen adalah ukuran kualitas air maupun dari air limbah. Perubahan pH pada air limbah industri tepung tapioka menandakan bahwa sudah terjadi aktivitas mikroorganisme yang merubah bahan-bahan organik yang mudah terurai menjadi asam. Limbah cair yang nasih segar 6-6,5 akan turun menjadi pH kira-kira 4,0 Departemen Perindustrian, 1986. f. Biochemical Oxigen Demand BOD Merupakan parameter yang umum dipakai dalam menentukan pencemaran oleh bahan-bahan organic biodegradable pada air limbah. g. Sianida CN Universitas Sumatera Utara Komponen kimia lainnya yang terdapat pada limbah industri tepung tapioka adalah asam sianida. Asam sianida disebut juga asam biru, mudah sekali menguap. Asam ini sering digunakan untuk fumigasi tikus dan untuk sintesis bahan kimia. Senyawa ini sangat beracun dan apabila terminum dalam jumlah yang melampaui batas yang ditetapkan maka akan mengganggu rantai pernafasan sel. Kadar sianida dalam air minum tidak boleh lebih besar dari 0,05 ppml Winarno, 1985. Sedangkan berdasarkan KEPMEN LH No.51 1995, kadar sianida dalam air limbah tapioka maksimum 0,5 mgl

2.2.3 Dampak Air Limbah Pabrik Tepung Tapioka

Dokumen yang terkait

Analisis Total Zat Padat Terlarut (Total Dissolved Solid) Dan Total Zat Padat Trsuspensi (Total Suspended Solid) Pada Air Badan Air Khususnya Air Sungai

6 85 39

Efektifitas Karbon Aktif Dalam Menurunkan Kadar Bilangan Peroksida Dan Penjernihan Warna Pada Minyak Goreng Bekas

8 69 80

Efektifitas Limbah Padat Tepung Tapioka Sebagai Karbon Aktif pada Saringan dalam Menurunkan Kadar Kadmium (Cd) pada Air Sumur Gali Masyarakat Desa Namo Bintang Tahun 2012

23 125 104

Analisis Total Zat Padat Terlarut (Total Dissolved Solid) Dan Total Zat Padat Tersuspensi (Total Suspended Solid) Pada Air Limbah Industri

6 61 40

Penentuan Total Suspended Solid ( TSS ) Di Laboratorium Balai Riset Standardisasi Industri Medan

0 51 52

Penentuan Total Suspended Solid (TSS) Limbah Cair Pulp Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Dengan Metode Gravimetri Sosor Ladang – Porsea

6 65 41

Penentuan Total Suspended Solid (TSS) Dalam Air Sungai Deli Dan Pengaruhnya Terhadap Waktu Penyimpanan

4 64 54

Analisis Kandungan Aluminium (Al), Sulfida, Bod, Cod, Total Padatan Tersuspensi (TSS) Dan pH Dari Air Sungai Kapal Keruk Di Desa Karang Anyer Kec. Secanggang Kab. Langkat

5 63 102

PROTOTYPE UNIT PENGOLAHAN LIMBAH (ACTIVATED SLUDGE BIOSAND FILTER REACTOR) UNTUK MENURUNKAN KADAR CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD), BIOLOGICAL OXYGEN DEMAND (BOD) DAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) PADA LIMBAH CAIR TAHU

4 23 108

PERBEDAAN EFEKTIVITAS FILTER ZEOLIT DAN KARBON AKTIF DALAM PENURUNAN KADAR TSS (TOTAL SUSPENDED SOLID) LIMBAH Perbedaan Efektivitas Filter Zeolit Dan Karbon Aktif Dalam Penurunan Kadar TSS (Total Suspended Solid) Limbah Cair Tahu Industri Rumah Tangga.

5 7 17