Hasil Pemeriksaan Kadar BOD dan TSS Air Limbah Setelah

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa kadar BOD dan TSS limbah cair tapioka sudah melebihi batas maksimum yang diperbolehkan berdasarkan KepMenLH No.51 Tahun 1995 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Tapioka. Setelah pemeriksaan awal dilakukan, maka dilanjutkan pada pemeriksaan air limbah yang telah mendapatkan perlakuan yakni dengan adanya penambahan karbon aktif dengan konsentrasi yang bervariasi mulai dari 1 gr, 2 gr, 3 gr ditambah dengan kontrol tanpa penambahan karbon aktif. Pemeriksaan dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan.

4.2 Hasil Pemeriksaan Kadar BOD dan TSS Air Limbah Setelah

Penambahan Karbon Aktif Kulit Singkong Adapun hasil pemeriksaan kadar BOD dan TSS air limbah setelah mendapat perlakuan adalah sebagai berikut : Tabel 4.2 Kadar BOD Air Limbah Setelah Penambahan Karbon Aktif Kulit Singkong NO Perlakuan Kadar BOD air limbah tapioka Rata- Rata mgl Penurunan Pengulangan 1 2 3 1 Kadar awal 1181 1181 2 Kontrol 0 gr 1017,6 1016,4 1005,6 1013,2 14,2 3 1 gr 157,2 156 136,8 150 87,3 4 2 gr 165,6 196,8 229,2 197,2 83,3 5 3 gr 332,4 470,4 486,6 429,8 63,6 Tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa kadar BOD tanpa penambahan karbon aktif dengan penambahan karbon aktif kulit singkong menunjukkan hasil yang berbeda secara signifikan. Berdasarkan tabel di atas, rata-rata kadar BOD awal limbah tapioka sangat tinggi yaitu 1181 mgl. Rata-rata kadar BOD pada kontrol Universitas Sumatera Utara tanpa penambahan karbon aktif yaitu 1013,2 mgl. Setelah penambahan 1 gr karbon aktif, rata-rata kadar BOD limbah tapioka menjadi turun yaitu sebesar 150 mgl. Namun, pada saat penambahan karbon aktif sebanyak 2 gr, rata-rata kadar BOD menjadi meningkat yaitu 197,2 mgl. Demikian juga dengan penambahan 3 gr karbon aktif, rata-rata kadar BOD juga semakin meningkat menjadi 429,8 mgl. Berdasarkan tabel di atas, kadar BOD pada kontrol tanpa penambahan karbon aktif mengalami penurunan sebesar 14,2 dari kadar BOD awal. Sedangkan pada konsentrasi 1 gr karbon aktif kadar BOD limbah mengalami penurunan sebesar 87,3. Pada konsentrasi 2 gr karbon aktif kadar BOD limbah mengalami penurunan sebesar 83,3. Pada konsentrasi 3 gr karbon aktif kadar BOD limbah mengalami penurunan sebesar 63,6. Tabel 4.3 Kadar Total Suspended Solid TSS Air Limbah Setelah Penambahan Karbon Aktif Kulit Singkong NO Perlakuan Kadar TSS air limbah tapioka Rata- Rata mgl Penurunan Pengulangan 1 2 3 1 Kadar awal 1723 1723 2 Kontrol 0gr 1722 1719 1725 1722 0,06 3 1 gr 54,8 55,5 59 56,4 96,7 4 2 gr 60,4 59,5 71 63,4 96,3 5 3 gr 67,2 76,5 65 69,6 95,9 Tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa kadar TSS tanpa penambahan karbon aktif dengan penambahan karbon aktif kulit singkong menunjukkan hasil yang berbeda secara signifikan. Berdasarkan tabel di atas, kadar TSS awal limbah tapioka sangat tinggi yaitu 1723 mgl. Rata-rata kadar TSS pada kontrol tanpa penambahan karbon aktif yaitu 1722 mgl. Setelah penambahan 1 gr karbon aktif, rata-rata kadar Universitas Sumatera Utara TSS limbah tapioka menjadi turun yaitu sebesar 56,4 mgl. Namun, pada saat penambahan karbon aktif sebanyak 2 gr, rata-rata kadar TSS menjadi meningkat yaitu 63,4 mgl. Demikian juga dengan penambahan 3 gr karbon aktif, rata-rata kadar TSS limbah juga semakin meningkat menjadi 69,6 mgl. Berdasarkan tabel di atas, kadar TSS pada kontrol tanpa penambahan karbon aktif mengalami penurunan sebesar 0,06 dari kadar TSS awal. Sedangkan pada konsentrasi 1 gr karbon aktif kadar TSS limbah mengalami penurunan sebesar 96,7. Pada konsentrasi 2 gr karbon aktif kadar TSS limbah mengalami penurunan sebesar 96,3. Pada konsentrasi 3 gr karbon aktif kadar TSS limbah mengalami penurunan sebesar 95,6. Berdasarkan kondisi fisik, air limbah yang telah mendapatkan perlakuan dengan karbon aktif kulit singkong mengalami perubahan seperti warna air limbah menjadi lebih jernih dan tidak berbau lagi. 4.3 Analisa Statistik Pengaruh Penambahan Karbon Aktif Kulit Singkong terhadap Kadar BOD Air Limbah Tapioka Hasil penelitian terhadap BOD tersebut kemudian dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji Anova One Way. Uji ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaaan rata-rata kadar BOD air limbah pada berbagai kadar karbon aktif kulit singkong. Universitas Sumatera Utara Uji Anova One Way dapat dilakukan jika sudah diketahui bahwa keempat varians terbukti sama. Adapun hasil ujinya disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.4. Hasil Uji Anova Rata-rata Kadar BOD pada Berbagai Konsentrasi Karbon Aktif Kulit Singkong menurut RAL Sumber Keragaman Derajat bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah Signifikansi Perlakuan 3 1414680,330 471560,110 0,000 Galat 8 16075,920 2009,490 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai p 0,000 0,05, artinya Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan rata-rata yang bermakna pada berbagai kadar karbon aktif kulit singkong untuk menurunkan kadar BOD air limbah tapioka. 4.4 Hasil Uji Duncan Hasil perhitungan Koefisien Keragaman KK diperoleh nilai KK adalah sebesar 10,22 . Besar nilai KK ini untuk percobaan yang dilakukan di laboratorium atau ruang terkontrol lainnya tergolong besar minimal 10, oleh karena itu, uji lanjutannya akan menggunakan uji Duncan, karena uji ini dapat dikatakan yang paling teliti. Universitas Sumatera Utara Adapun hasil uji Duncan dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 4.5. Hasil Uji Duncan terhadap Rata-rata Kadar BOD pada Berbagai Konsentrasi Karbon Aktif Kulit Singkong Kelompok Perlakuan Beda Rata-rata I-J Signifikansi I J Konsentrasi 0 gr kontrol Konsentrasi 1 gr 863,2000 0,000 Konsentrasi 2 gr 816,0000 0,000 Konsentrasi 3 gr 583,4000 0,000 Konsentrasi 1 gr Konsentrasi 0 gr -863,2000 0,000 Konsentrasi 2 gr -47,2000 0,242 Konsentrasi 3 gr -279,8000 0,000 Konsentrasi 2 gr Konsentrasi 0 gr -816,0000 0,000 Konsentrasi 1 gr 47,2000 0,242 Konsentrasi 3 gr -232,6000 0,000 Konsentrasi 3 gr Konsentrasi 0 gr -583,4000 0,000 Konsentrasi 1 gr 279,8000 0,000 Konsentrasi 2 gr 232,6000 0,000 Keterangan : Tanda = Berbeda nyata p 0,05 Tabel 4.5 menunjukkan bahwa perlakuan dengan menggunakan karbon aktif kulit singkong pada keempat konsentrasi tersebut memiliki perbedaan rata-rata kadar BOD yang signifikan berbeda nyata dengan nilai p = 0,000 p 0,05, kecuali pada konsentrasi 1 gr dibandingkan dengan 2 gr kadar BOD tidak berbeda secara nyata. Tabel 4.6 Hasil Uji Duncan terhadap Rata-rata Kadar BOD pada Berbagai Konsentrasi Karbon Aktif Kulit Singkong dalam Subset Homogenitas Konsentrasi karbon aktif N Subset for α = 0,05 1 2 3 Kontrol 0 gr 3 1013.200 1 gr 3 150.000 2 gr 3 197.200 3 gr 3 429.800 Universitas Sumatera Utara Jika pada tabel sebelumnya menunjukkan pasangan konsentrasi mana saja yang memiliki perbedaan nyata, maka dalam subset homogenitas akan dilihat grup mana saja yang mempunyai rata-rata yang tidak berbeda secara signifikan dan juga untuk mempermudah dalam menentukan perlakuan terbaik dari percobaan. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pada subset 1 terlihat grup dengan konsentrasi 1 gr dan 2 gr. Dengan kata lain, bisa dikatakan konsentrasi 1 gr dan 2 gr tidak mempunyai perbedaan yang signifikan antara satu dengan yang lain. Pada subset 2 menunjukkan hanya terdapat konsentrasi 3 gr saja, yang berarti bahwa konsentrasi 3 gr berbeda nyata dengan konsentrasi lainnya. Pada subset 3 menunjukkan hanya terdapat konsentrasi 0 gr kontrol saja, yang berarti konsentrasi 0 gr berbeda nyata dengan konsentrasi lainnya. 4.5 Analisa Statistik Pengaruh Penambahan Karbon Aktif Kulit Singkong terhadap Kadar TSS Air Limbah Tapioka Hasil penelitian terhadap TSS kemudian dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji Anova One Way. Uji ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaaan rata-rata kadar TSS air limbah pada berbagai kadar karbon aktif kulit singkong. Tabel 4.7 Hasil Uji Anova Rata-rata Kadar TSS pada Berbagai Konsentrasi Karbon Aktif Kulit Singkong menurut RAL Sumber Keragaman Derajat bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah Signifikansi Perlakuan 3 6191315,829 2063771,943 0,000 Galat 8 184,460 23,057 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai p 0,000 0,05, artinya Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan rata-rata yang bermakna pada berbagai konsentrasi karbon aktif kulit singkong untuk menurunkan kadar TSS air limbah tapioka.

4.6 Hasil Uji Beda Nyata Jujur BNJ

Dokumen yang terkait

Analisis Total Zat Padat Terlarut (Total Dissolved Solid) Dan Total Zat Padat Trsuspensi (Total Suspended Solid) Pada Air Badan Air Khususnya Air Sungai

6 85 39

Efektifitas Karbon Aktif Dalam Menurunkan Kadar Bilangan Peroksida Dan Penjernihan Warna Pada Minyak Goreng Bekas

8 69 80

Efektifitas Limbah Padat Tepung Tapioka Sebagai Karbon Aktif pada Saringan dalam Menurunkan Kadar Kadmium (Cd) pada Air Sumur Gali Masyarakat Desa Namo Bintang Tahun 2012

23 125 104

Analisis Total Zat Padat Terlarut (Total Dissolved Solid) Dan Total Zat Padat Tersuspensi (Total Suspended Solid) Pada Air Limbah Industri

6 61 40

Penentuan Total Suspended Solid ( TSS ) Di Laboratorium Balai Riset Standardisasi Industri Medan

0 51 52

Penentuan Total Suspended Solid (TSS) Limbah Cair Pulp Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Dengan Metode Gravimetri Sosor Ladang – Porsea

6 65 41

Penentuan Total Suspended Solid (TSS) Dalam Air Sungai Deli Dan Pengaruhnya Terhadap Waktu Penyimpanan

4 64 54

Analisis Kandungan Aluminium (Al), Sulfida, Bod, Cod, Total Padatan Tersuspensi (TSS) Dan pH Dari Air Sungai Kapal Keruk Di Desa Karang Anyer Kec. Secanggang Kab. Langkat

5 63 102

PROTOTYPE UNIT PENGOLAHAN LIMBAH (ACTIVATED SLUDGE BIOSAND FILTER REACTOR) UNTUK MENURUNKAN KADAR CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD), BIOLOGICAL OXYGEN DEMAND (BOD) DAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) PADA LIMBAH CAIR TAHU

4 23 108

PERBEDAAN EFEKTIVITAS FILTER ZEOLIT DAN KARBON AKTIF DALAM PENURUNAN KADAR TSS (TOTAL SUSPENDED SOLID) LIMBAH Perbedaan Efektivitas Filter Zeolit Dan Karbon Aktif Dalam Penurunan Kadar TSS (Total Suspended Solid) Limbah Cair Tahu Industri Rumah Tangga.

5 7 17