Manfaat Karbon Aktif Kulit Singkong sebagai Karbon Aktif

2.5.2 Manfaat Karbon Aktif

Tabel.2 Aplikasi penggunaan karbon aktif dalam industri. No. Pemakai Kegunaan Jenis Mesh 1. Industri obat dan makanan Menyaring, penghilangan bau dan rasa 8×30, 325 2. Minuman keras dan ringan Penghilangan warna, bau pada minuman 4×8, 4×12 3. Kimia perminyakan Penyulingan bahan mentah 4×8, 4×12, 8×30 4. Pembersih air Penghilangan warna, bau penghilangan resin 5. Budi daya udang Pemurnian, penghilangan ammonia, nitrit, penol, dan logam berat 4×8, 4×12 6. Industri gula Penghilagan zat-zat warna, menyerap proses penyaringan menjadi lebih sempurna 4×8, 4×12 7. Pelarut yang digunakan kembali Penarikan kembali berbagai pelarut 4×8, 4×12, 8×30 8. Pemurnian gas Menghilangkan sulfur, gas beracun, bau busuk asap. 4×8, 4×12 9. Katalisator Reaksi katalisator pengangkut vinil khlorida, vinil asetat 4×8, 4×30 10. Pengolahan pupuk Pemurnian, penghilangan bau 8×30 Sumber: Sembiring dan Sinaga 2003 Universitas Sumatera Utara

2.5.3 Kulit Singkong sebagai Karbon Aktif

Kulit singkong merupakan limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi pengolahan makanan yang terbuat dari singkong. Kulit singkong yang biasanya kurang dimanfaatkan ternyata memiliki manfaat lain sebagai karbon aktif. Berdasarkan penelitian Deby Jannati dan Shona Mazia 2009, kulit singkong dapat diolah menjadi karbon aktif karena kulit singkong mengandung 59,31 karbon. Setelah diuji laboratorium, karbon aktif dari kulit singkong ternyata mampu menyerap 99,98 kandungan tembaga air limbah. Dengan pori-pori banyak dan besar, karbon aktif kulit singkong sangat potensial mengenyahkan bau dan warna air yang keruh. Untuk mendapatkan karbon aktif kulit singkong dapat dilakukan melalui empat tahapan yakni : 1. Langkah pertama, mengupas kulit singkong dari dagingnya. Setelah itu dikeringkan dengan durasi yang bervariasi, bergantung kondisi cuaca dan suhu ruangan. 2. Setelah kulit singkong kering, tahapan selanjutnya adalah membakar bahan baku di dalam oven agar menghilangkan senyawa hidrokarbon pada kulit singkong. Temperatur yang digunakan harus tinggi, dibakar pada suhu 800 derajat celsius. Dan proses pembakarannya berlangsung selama tiga jam. Agar proses pembakaran sempurna, selain suhu temperaturnya diatur pada suhu sangat tinggi, pembakaran kulit singkong dilakukan pada ruang tertutup supaya tak ada udara atau oksigen O 2 di dalam oven. Tujuannya supaya bahan baku kering secara total dan menguapkan senyawa hidrokarbon dalam Universitas Sumatera Utara bahan baku. 3. Arang yang berasal dari kulit singkong tersebut dihaluskan sehingga berbentuk bubuk. 4. Kemudian dilakukan proses aktifasi karbon dengan menggunakan larutan NaOH atau soda kimia. Proses aktivasi ini bertujuan untuk meningkatkan volume dan memperbesar diameter pori-pori karbon. Dengan demikian, daya absorpsi serap karbon aktif menjadi tinggi terhadap zat warna dan bau. Karbon aktif yang sekarang banyak digunakan berbentuk butiran granular atau berbentuk tepung bubuk. Karbon yang berbentuk bubuk memerlukan waktu kontak lebih sebentar dibandingkan karbon berbentuk butiran. Jika digunakan karbon berbentuk bubuk, bubuk tersebut dapat dimasukkan langsung ke dalam air. Komponen-komponen organik akan teradsorpsi pada karbon, kemudian dapat dipisahkan dengan menggumpalkan menggunakan bahan kimia tertentu. Fardiaz, 2008 Universitas Sumatera Utara

2.6 Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Analisis Total Zat Padat Terlarut (Total Dissolved Solid) Dan Total Zat Padat Trsuspensi (Total Suspended Solid) Pada Air Badan Air Khususnya Air Sungai

6 85 39

Efektifitas Karbon Aktif Dalam Menurunkan Kadar Bilangan Peroksida Dan Penjernihan Warna Pada Minyak Goreng Bekas

8 69 80

Efektifitas Limbah Padat Tepung Tapioka Sebagai Karbon Aktif pada Saringan dalam Menurunkan Kadar Kadmium (Cd) pada Air Sumur Gali Masyarakat Desa Namo Bintang Tahun 2012

23 125 104

Analisis Total Zat Padat Terlarut (Total Dissolved Solid) Dan Total Zat Padat Tersuspensi (Total Suspended Solid) Pada Air Limbah Industri

6 61 40

Penentuan Total Suspended Solid ( TSS ) Di Laboratorium Balai Riset Standardisasi Industri Medan

0 51 52

Penentuan Total Suspended Solid (TSS) Limbah Cair Pulp Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Dengan Metode Gravimetri Sosor Ladang – Porsea

6 65 41

Penentuan Total Suspended Solid (TSS) Dalam Air Sungai Deli Dan Pengaruhnya Terhadap Waktu Penyimpanan

4 64 54

Analisis Kandungan Aluminium (Al), Sulfida, Bod, Cod, Total Padatan Tersuspensi (TSS) Dan pH Dari Air Sungai Kapal Keruk Di Desa Karang Anyer Kec. Secanggang Kab. Langkat

5 63 102

PROTOTYPE UNIT PENGOLAHAN LIMBAH (ACTIVATED SLUDGE BIOSAND FILTER REACTOR) UNTUK MENURUNKAN KADAR CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD), BIOLOGICAL OXYGEN DEMAND (BOD) DAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) PADA LIMBAH CAIR TAHU

4 23 108

PERBEDAAN EFEKTIVITAS FILTER ZEOLIT DAN KARBON AKTIF DALAM PENURUNAN KADAR TSS (TOTAL SUSPENDED SOLID) LIMBAH Perbedaan Efektivitas Filter Zeolit Dan Karbon Aktif Dalam Penurunan Kadar TSS (Total Suspended Solid) Limbah Cair Tahu Industri Rumah Tangga.

5 7 17