Nilai Guna Arsip Ciri – ciri Sistem Kearsipan yang Baik

umumnya atau dipergunakan secara langsung dalam penyelenggaraan administrasi Negara arsip yang masih dipergunakan secara langsung dalam kegiatan perkantoran sehari-hari. Arsip dinamis menurut fungsi dan kegunaannya dibedakan menjadi : a. Arsip Aktif adalah arsip-arsip yang masih dipergunakan bagi kelangsungan kerja. b. Arsip Semi Aktif adalah arsip-arsip yang frekuensi penggunaannya sudah mulai menurun dalam masa transisi antara arsip aktif dan arsip inaktif. c. Arsip Inaktif atau arsip semi statis adalah arsip-arsip yang jarang sekali dipergunakan dalam proses pekerjaan sehari-hari. 2. Arsip Statis Arsip Statis adalah arsip yang tidak dipergunakan secara langsung untuk perencanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya, maupun untuk penyelenggaraan sehari-hari administrasi Negara dipergunakan secara langsung dalam kegiatan perkantoran sehari-hari. Arsip statis ini merupakan pertanggungjawaban nasional bagi kegiatan pemerintah dan nilai gunanya penting untuk generasi yang akan datang.

E. Nilai Guna Arsip

Nilai guna arsip adalah nilai arsip yang didasarkan pada kegunaannya bagi kepentingan penggunaan arsip. Menurut Serdamayanti 2003:104 nilai guna arsip dapat dibedakan atas : Universitas Sumatera Utara 1. Nilai guna primer adalah nilai arsip yang didasarkan pada kegunaan bagi penciptaan arsip itu sendiri, meliputi : a. Nilai guna administrasi Nilai administrasi dapat diartikan sebagai kebijaksanaan dan prosedur yang mensyaratkan untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang berlaku pada suatu organisasi. b. Nilai guna keuangan Arsip bernilai guna keuangan apabila arsip tersebut berisikan segala sesuatu transaksi dan pertanggungjawaban keuangan. c. Nilai guna hukum Nilai kegunaan hukum mengandung pengertian bahwa arsip tersebut memberikan informasi-informasi yang dapat dipergunakan sebagai bahan pembuktian dibidang hukum. d. Nilai guna ilmiah dan teknologi Arsip yang mengandung data ilmiah dan teknologi sebagai hasil dari penelitian terapan. 2. Nilai guna sekunder adalah nilai arsip yang didasarkan pada kegunaan bagi kepentingan perusahaan atau kepentingan umum diluar perusahaan pencipta arsip dan berguna sebagai bahan bukti dan pertanggungjawaban, meliputi : a. Nilai guna kebuktian Arsip yang mengandung fakta dan keterangan yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang bagaimana suatu instansi diciptakan, dikembangkan, diatasi, fungsi, dan tugasnya serta hasil atau akibat dari tugas kegiatannya. Universitas Sumatera Utara b. Nilai guna Informasional Arsip yang bernilai guna informasional adalah arsip yang mengandung berbagai kepentingan bagi penelitian dan sejarah.

F. Ciri – ciri Sistem Kearsipan yang Baik

Pasal 3 Undang-undang No.7 tahun 1971 mengatakan bahwa tujuan kearsipan ialah menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban nasional tentang perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta untuk menyediakan bahan pertanggungjawaban bagi kegiatan pemerintah. Untuk mencapai tujuan setiap instansi baik pemerintah maupun swasta harus mampu menjalankan suatu sistem kearsipan yang baik. Sistem kearsipan yang dijalankan oleh suatu instansi dikatakan baik apabila mempunyai cirri-ciri Wursanto, 1997:32-32 sebagai berikut: 1. Mudah dilaksanakan Sistem kearsipan harus mudah dilaksanakan, sehingga tidak menimbulkan kesulitan baik dalam penyimpanan, pengambilan maupun dalam pengembalian arsip – arsip. 2. Mudah dimengerti Sistem kearsipan harus mudah dimengerti oleh para pegawai kearsipan sehingga tidak menimbulkan banyak kesalahan dalam pelaksanaannya. Universitas Sumatera Utara 3. MurahEkonomis Sistem kearsipan yang diselenggarakan harus mudahekonomis baik dalam pengeluaran danabiaya maupun dalam pemakaian tenaga, peralatan atau perlengkapan arsip. 4. Tidak memakan tempat Tempat penyimpanan dapat berupa ruangan, bangunan atau gudang gedung arsip, rak arsip, lemari dan sebagainya terlepas dari jenis dan bentuk tempat yang dipergunakan pada dasarnya. 5. Mudah dicapai Sistem kearsipan yang dilaksanakan hendaknya cocok atau sesuai dengan jenis dan luas lingkup kegiatan organisasi. Suatu sistem kearsipan yang baik bagi suatu organisasi belum tentu baik atau cocok apabila dilaksanakan oleh organisasi lain. 6. Fleksibel atau luwes Fleksibel atau luwes artinya sistem filling yang digunakan dapat diterapkan disetiap satuan organisasi dan dapat mengikuti perkembangan organisasi. Organisasi pada umunya bersifat dinamis berkembang, jadi jangan sampai filling yang dilaksanakan setiap saat berubah karena perkembangan organisasi. 7. Dapat mencegah kerusakan dan kehilangan arsip Salah satu tujuan kearsipan adalah menyimpan dengan baik, memelihara dan mencegah dari berbagai macam bentuk kerusakan. Arsip-arsip harus terpelihara dari berbagai macam bentuk kerusakan yang disebabkan oleh binatang, serangga, rayap, dan kelembapan udara. Universitas Sumatera Utara 8. Mempermudah pengawasan Untuk mempermudah pengawasan dalam bidang kearsipan, sistem kearsipan akan dilaksanakan dibantu dengan mempergunakan berbagai macam perlengkapanperalatan misalnya, Kartu Indeks, Lembar Pengantar, Lembar Tunjuk Silang, Kartu Pinjaman Arsip atau Out slip dan sebagainya. Adapun pokok-pokok sistem kearsipan yang baik adalah : a. Kepadatan Tidak terlalu banyak menggunakan tempat, khususnya ruang lantai b. Hal dapat didekati Lemari surat harus ditempatkan sedemikian rupa, sehingga surat-surat mudah menyimpan atau mengambilnya c. Kesederhanaan Sistem khususnya sistem klasifikasi harus mudah dimengerti dan dilaksanakan d. Keamanan Kepada dokumen-dokumen harus diberikan tingkat keamanan yang tepat sesuai dengan kepentingannya. e. Kehematan Sistem kearsipan harus hemat dalam biaya berupa uang dan dalam biaya dalam biaya tenaga kerja dan biaya tambahan f. Fasilitas Bilamana diperlukan sistem kearsipan harus dapat diperluas Universitas Sumatera Utara g. Arsip harus dapat diketemukan kembali dengan penangguhan yang seminimum-minimumnya. h. Referensi yang banyak harus diberikan bila diperlukan, sehingga sebuah dokumen dapat diketemukan melalui bermacam-macam kepala heading i. Surat-surat harus selalu disimpan secara up to date, meskipun hal ini dapat tergantung kepada penyusunan tenaga kerja dan pengawasan j. Beberapa sistem yang menggunakan petunjuk ke luar harus menunjukkan dokumen-dokumen mana yang telah dipindahkan, bilamana, dan oleh siapa. k. Harus dipergunakan sistem klasifikasi yang paling tepat.

G. Peralatan Kearsipan