Biomassa Makrozoobenthos HASIL DAN PEMBAHASAN

pengaruh stress alami seperti adanya fluktuasi salinitas dan sedimentasi yang dilalui aliran sungai maupun adanya curah hujan tinggi. Menurut Jing et al. 2007, ada keterkaitan antara keberadaan burung pantai dengan keberadaanmakrozoobenthos sebagai makanannya. Penyebaran burung pantai tersebut sangatdipengaruhi oleh keberadaan makrozoobenthos yang ada pada lokasi tersebut.

4.8 Biomassa Makrozoobenthos

Biomassa makrozoobenthos pada lokasi 1, lokasi 2 dan lokasi 3 menunjukkan nilai bervariasi mulai dari di Pantai Muara Indah Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara Tabel 7. Tabel 7. Biomassa gram.m 2 makrozoobentos pada setiap lokasi Kedalaman Cm Kelas Biomassa Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3 Bivalvia 171 25.94 2.13 Crustacea 0.47 - - 5 Echinoidea 7.55 - - Gastropoda 5.22 0.99 12.54 Phascolosomatidea - - - Polychaeta - - - Bivalvia 37.95 22.7 12.25 Crustacea - 6.79 - 10 Echinoidea 60.55 - - Gastropoda - 0.85 2.18 Phascolosomatidea - - - Polychaeta - - - Bivalvia 33.86 16.42 24.41 Crustacea 10.26 16.72 - 15 Echinoidea 49.49 - - Gastropoda 0.38 1.19 0.43 Phascolosomatidea - - - Polychaeta - - - Bivalvia 31.05 8.26 7.97 Crustacea 4.7 20.61 - 20 Echinoidea 41.13 - - Gastropoda 0.43 - 3.75 Phascolosomatidea - - - Polychaeta - - - Bivalvia 55.85 16.15 29.45 Crustacea - 5.89 0.43 25 Echinoidea 29.21 - - Gastropoda - 5.27 4.85 Phascolosomatidea - - - Polychaeta - - - Bivalvia 22.46 40.36 55.66 Crustacea 2.61 2.37 - 30 Echinoidea 24.08 - - Gastropoda 0.62 1.09 13.44 Phascolosomatidea - - - Polychaeta - - - Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 7 didapatkan 6 kelas makrozoobenthos dimana biomassa tertinggi pada stasiun 1 589.29 gram.m 2 dan terendah ditemukan pada stasiun 3 169.50 gram.m 2 . Biomassa tertinggi pada jenis Tellina timorensis 277.45 gram.m 2 dan biomassa terendah pada jenis Liocarnicus depurator 0.28 gram.m 2 . Biomassa yang tinggi menggambarkan bahwa jenis tersebut merupakan sumber makanan yang potensial bagi burung pantai. Dari hasil penelitian juga dapat dilihat hubungan burung pantai dengan biomassa mangsanya dimana jenis Pluvialis fulva, Numenius phaeopus, Charadrius leschenaultii, Tringa cinereus dan Calidris alba merupakan 5 jenis burung pantai yang memiliki jumlah paling banyak pada saat pengamatan dilakukan. Hal ini menggambarkan bahwa kelima jenis burung pantai ini yang mendominasi kelompok burung pada saat mencari makan sehingga dapat disimpulkan Tellina timorensis yang memiliki biomassa tertinggi merupakan makanan yang pasti dimakan oleh kelima burung pantai tersebut. Dari hasil penelitian juga dapat dilihat bahwa genus Numenius merupakan jenis burung pantai yang paling potensial dalam memperoleh makanan, karena panjang paruh yang dimiliki genus ini mampu mencapai kedalaman sekitar 0-25 cm sehingga jenis burung pantai ini memiliki mangsa yang cukup banyak. Jenis makrozoobenthos yang melimpah terdapat pada kedalaman 5 cm, hal ini menggambarkan bahwa semua jenis burung pantai yang didapatkan pada penelitian di Pantai Muara Indah, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara memangsa jenis makrozoobenthos yang terdapat pada kedalaman 0-5 cm. Penyebaran makrozoobenthos yang paling banyak ditemukan pada kedalaman 10 dan 15 cm. Perhitungan biomassa dilakukan untuk mengetahui potensi sumber makan yang tersedia bagi burung pantai serta mengetahui jenis makanan yang dijadikan mangsa oleh burung pantai. Menurut Howes et al. 2003, pengukuran biomassa dilakukan untuk mengkalkulasi kerapatan rata-rata dan penyebaran dari jenis-jenis mangsa burung pantai di suatu wilayah tertentu. Pengukuran biomassa juga memungkinkan untuk mengkalkulasi kepentingan jenis-jenis mangsa tertentu bagi burung pantai dibandingkan dengan lokasi yang lainnya. Universitas Sumatera Utara Menurut De Boer 2002, Kepadatan makrozoobenthos merupakan sumber energi yang sangat penting bagi burung pantai. Kepadatan burung pantai sangat dipengaruhi oleh kelimpahan dan biomassa makrozoobenthos, substrat, kemampuan burung mendeteksi mangsa, predator, lama waktu pasang dan kehadiran manusia. Menurut hasil penelitian Jumilawaty 2012, menyatakan bahwa hasil analisis keanekaragaman dan pengukuran biomassa menunjukkan bahwa bivalvia merupakan sumber makanan yang penting bagi burung pantai. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan di Pantai Muara Indah Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara yaitu: 1. Jenis burung pantai yang ditemukan di Pantai Muara Indah Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara terdiri dari 19 spesies dengan jumlah 699 individu. Jenis burung pantai yang paling banyak ditemukan adalah Pluvialis fulva 189 ekor dan Numenius phaeopus 218 ekor sedangkan jenis burung pantai yang paling sedikit ditemukan adalah Charadrius dealbatus 1 ekor, Limosa lapponica 1 ekor dan Numenius madagascariensis 1 ekor. 2. Komposisi makrozoobentos yang didapatkan di pantai muara indah berjumlah 25 spesies terdiri atas 6 kelas yaitu Bivalvia 10 spesies, Crustacea 6 spesies, Echinoidea 1 spesies, Gastropoda 5 spesies, Phascolosomatidea 1 spesies dan Polychaeta 2 spesies. Penyebaran makanan burung pantai secara vertikal yang paling banyak ditemukan pada kedalaman 10 dan 15 cm. 3. Nilai biomassa makrozoobenthos tertinggi berasal dari jenis Tellina timorensis 277.45 gram.m 2 dan biomassa terendah pada jenis Liocarnicus depurator 0.28 gram.m 2 sedangkan pada masing-masing stasiun, biomassa tertinggi terdapat pada stasiun 1 589,29 gram.m 2 dan terendah pada stasiun 3 169,50 gram.m 2 . 4. Nilai indeks keanekaragaman jenis H’ burung pantai di pantai Muara Indah dengan nilai tertinggi terdapat pada bulan Februari dengan nilai 1,50 sedangkan nilai H’ terendah terdapat pada bulan April dengan nilai 0,57. Keanekaragaman jenis burung pantai di Pantai Muara Indah Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara relatif rendah. 5. Nilai indeks keanekaragaman makrozoobenthos H’ berkisar antara 2,40 sampai 3,44 sementara indeks kemerataan E berkisar antara 0,61 sampai 0,87 hal ini menunjukkan indeks keanekaragaman di Pantai Muara Indah relatif sedang dan indeks kemerataan di Pantai Muara Indah tergolong tinggi karena Universitas Sumatera Utara