Makanan Burung Pantai Perilaku Makan

Gambar 3. Siklus Migrasi Burung Pantai Sumber: Howes et al. 2003 Penyebaran burung erat kaitannya dengan ketersediaan makanan, sehingga habitat burung berbeda antara satu jenis dengan jenis lainnya. Morfologi paruh, kaki dan leher sangat mempengaruhi dalam perilaku mencari makan dan keberhasilan memperoleh makan Howes et al. 2003. Siklus pasang surut pada garis pantai dan hamparan lumpur akan mempengaruhi ketersediaan ruang untuk mencari makan dan ketersediaan mangsa.

2.7 Makanan Burung Pantai

Makanan merupakan komponen yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup karena semua makhluk hidup memerlukan makanan untuk melangsungkan hidupnya. Burung pantai memanfaatkan suatu lokasi lahan basah yang terdapat pakan untuk memenuhi kebutuhannya. Di wilayah Asia terdapat 5 kelompok organisme makanan burung pantai secara umum, yaitu Bivalvia, Gastropoda, Crustacea, Polychaetadan Pisces Howes et al., 2003. Menurut Marques et al., 1999 burung pantai banyak memakan cacing laut Nereis diversicoslor yang terdapat di sekitar muara. Hal serupa juga dinyatakan Howes et al., 2003 bahwa mangsa paling penting bagi burung pantai adalah cacing dari kelas Polychaeta yang biasa hidup pada sedimen laut yang lembut. Mangsa burung pantai yang berada dalam lumpur berupa kepiting, kerang dan ikan sedangkan mangsa yang dikejar berupa serangga dan reptil kecil Neithammer, 1972. Universitas Sumatera Utara Faktor lingkungan seperti salinitas dan substrat akan mempengaruhi penyebaran makrozoobenthos yang berpengaruh terhadap kelimpahan dan kekayaan burung pantai. Kelimpahan dan ketersediaan makrozoobenthos merupakan hal yang sangat penting bagi burung pantai sebagai sumber energi selama musim migrasi Placyk Harrington 2003. Kehadiran mangsa juga dapat disebabkan karena adanya perbedaan ukuran tubuh mangsa. Sebagai contoh, kepiting yang berukuran lebihbesar akan lebih sulit untuk ditangkap burung karena menggali tanah lebihdalam, sementara yang berukuran lebih kecil akan lebih mudah ditangkap karena masih dalam jangkauan paruh burung Howes et al, 2003.

2.8 Perilaku Makan

Perilaku makan merupakan penampakan tingkah laku dalam kaitannya dengan aktivitas makan. Berdasarkan terminologi, perilaku makan terdiri dari serangkaian aktivitas makan yang dimulai dari mencari makan, menangani makanan sampai dengan memakannya. Perilaku makan pada suatu organisme mencakup semua proses konsumsi bahan makanan yang bermanfaat dalam bentuk padat atau cair Tanudimadja Kusumanihardja, 1985. Burung pantai sering mencari makan di daerah pasang surut, hal tersebut menjadi pembatas bagi burung pantai dalam mencari makan Howes et al. 2003. Faktor pembatas lainnya diantaranya adalah keberadaan makanan yang sangat dipengaruhi oleh faktor alam. Dengan demikian, setiap jenis burung pantai harus memiliki strategi makan yang efisien sehingga burung pantai dapat memperoleh makanan yang cukup dalam waktu yang singkat. Selain itu, spesialisasi pada tiap jenis burung pantai mempengaruhi dalam mencari makan, seperti morfologi burung pantai yang berbeda-beda. Perbedaan morfologi tersebut secara jelas dapat dilihat dari bentuk tubuh, panjang paruh, ukuran mata dan panjang kaki Jamaksari, 2011. Perilaku makan merupakan kegiatan aktif untuk mencari makan. Ada 3 cara burung pantai untuk mencari makan yaitu dengan cara peck pergerakan paruh yang ditunjukkan untuk mengambil makanan dari permukaan substrat,jab pergerakan hampir setengah panjang paruh terbenam ke dalam substrat dan Universitas Sumatera Utara probe pergerakan lebih dari setengah panjang paruh dibenamkan ke dalam substrat. 1 Famili Charadriidae Sebagian besar famili Charadriidae memiliki mata besar, makan sambil berdiri tegak dan “clingak-clinguk” melihat-lihat mangsanya. Ketika mereka melihat mangsanya di permukaan tanah, maka mereka akan segera berlari dan kemudian merunduk untuk mematuk mangsanya Gambar 4. Gambar 4. Perilaku Makan Famili Charadriidae Sumber: Howes et al, 2003 2 Famili Scolopacidae Pada umumnya famili Scolopacidae memiliki mata kecil dan mencari makan dengan cara menusukan paruh mereka kedalam sedimen yang lembut. Kadang- kadang mereka menusuk-nusukan paruhnya terus menerus di suatu lokasi tertentu, tetapi sering juga berjalan, menusuk-nusukan paruh dan kemudian berjalan lagi. Beberapa diantara mereka menusukan paruhnya dalam-dalam, ada pula yang dangkal saja. Ada yang menusuk secara vertikal Gambar 5, sementara yang lainnya memiliki kemiringan yang lebih kecil. Gambar 5. Perilaku Makan Famili Scolopacidae Sumber: Howes et al, 2003 Universitas Sumatera Utara 3 Jenis Pembalik batu Arenaria interpres, sesuai dengan namanya, mencari makan dengan cara membalikan batu atau serasah yang diduga sebagai tempat persembunyian mangsanya Howes et al, 2003. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN