1 Pengambilan sampel makrozoobentos dilakukan pada lokasi tempat burung
pantai mencari makan, dan juga pada lokasi yang tidak digunakan oleh burung. Pengambilan dilakukan pada 3 lokasi, 2 lokasi yang digunakan oleh
burung dan 1 lokasi yang tidak digunakan oleh burung. Masing-masing lokasi berukuran 100m x 100m dan dalam 1 lokasi diambil sebanyak 5 titik. Setiap 1
titik diambil sampai kedalaman 30cm dan dibagi menjadi 6 strata 5cm, 10cm, 15cm, 20cm, 25cm dan 30cm,
2 Sedimen yang diambil dicampur dengan air.
3 Selanjutnya, diayak dengan menggunakan ayakan yang berukuran 1 mm, hal
ini bertujuan agar makrozoobenthos yang ukurannya lebih dari 1 mm dapat disaring dan tertinggal dalam ayakan.
4 Kemudian, makrozoobenthos yang diperoleh dimasukkan ke dalam plastik
yang telah berisi alkohol 70 dan diidentifikasi di laboratorium Sistematika Hewan.
3.4.3 Pengukuran Biomassa
Pengukuran biomassa dilakukan di Laboratorium Kimia Dasar LIDA, yang bertujuan untuk mengetahui kerapatan rata-rata makrozoobenthos,
penyebaran serta kepentingan jenis makanan burung air Howes et al, 2003. Khusus untuk kelas polychaeta tidak dilakukan pengukuran biomassa karena kelas
ini telah luruh pada saat pengambilan sampel. Pengukuran biomassa dilakukan dengan cara berikut ini:
1 Makrozoobenthos yang telah di identifikasi dikelompokkan dan dihitung
jumlah kemudian ditimbang berat basahnya dan disimpan dalam cawan petri yang teleh di beri label.
2 Sampel dikeringkan dengan oven pada suhu 105
o
C selama 2 hari untuk mendapatkan berat kering yang konstan dan selanjutnya di timbang beratnya.
3 Sampel dikering abukan dalam tanur dengan suhu 900
o
C selama 4 jam. Selanjutnya dihitung berat bersih dengan demikian akan diketahui secara pasti
kalkulasi kerapatan rata-rata, penyebaran dan kepentingan jenis makanan burung pantai.
Universitas Sumatera Utara
3.4.4 Pengukuran Parameter Fisika-Kimia
Faktor fisika-kimia yang di ukur adalah suhu, kecerahan, salinitas, pH, kadar organik dan tekstur tanah. Pengukuran suhu, kecerahan, salinitas dan pH
dilakukan di lokasi penelitian. Alat dan metode yang digunakan dapat dilihat pada
Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Pengukuran Faktor Fisika-Kimia
No. Variabel
Satuan Alat Metode
A. Faktor fisik
1. Suhu
o
C
Termometer 2.
Kecerahan Cm
Secchi disk
B. Faktor Kimia
3. Salinitas
00
Refraktometer 4.
pH -
pH meter
3.4.5 Tekstur Tanah
Pengukuran tekstur tanah dilakukan di Laboratorium Fisika Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Prosedur pengukuran tekstur
tanah dapat dilihat pada Gambar 8 dan Lampiran A. Tekstur sedimen yang telah diukur dikelompokkan menjadi beberapa kelas berdasarkan komposisi pasir, debu
dan liat. Selanjutnya sedimen tersebut dianalisis menggunakan software segitiga tekstur tanah dengan macromedia flash player 7 Copyright: Mahbub, ps ilmu
tanah Universitas Lampung ’06.
Gambar 8. Segitiga untuk mengetahui tekstur sedimen Copyright: Mahbub, ps ilmu tanah universitas lampung ’06
Universitas Sumatera Utara
3.4.6 Pengukuran Kadar Organik
Pengukuran kadar organik yang diambil dari lokasi penelitian akan diuji di Laboratorium Pusat Penelitian, Universitas Sumatera Utara. Prosedur pengukuran
kadar organik dapat dilihat pada Lampiran B.
3.5 Analisis Data 3.5.1 Burung Pantai
1. Indeks Keanekaragaman Jenis
Berdasarkan jumlah individu burung air yang didapatkan ditentukan indeks keanekaragaman jenis burung pada tiap lokasi digunakan Indeks Shannon
Magurran, 1988 yaitu: ∑
dengan pi =
∑ ∑
dimana H’: merupakan nilai indeks diversitas Shannon
pi : merupakan proporsi kelimpahan spesies ke i atau niN ni : jumlah individu spesies ke i
2 Indeks Kemerataan Jenis E
Untuk menentukan indeks kemerataan jenis makrozoobentos digunakan Indeks Shannon Magurran, 2004 yaitu:
⁄ dengan S = jumlah spesies
3.5.2 Makrozoobentos 1 Indeks Keanekaragaman Jenis
Untuk menentukan indeks keanekaragaman makrozoobentos digunakan Indeks Shannon Magurran, 1988 yaitu:
∑
dengan pi =
∑ ∑
Universitas Sumatera Utara