seperti kertas, karton gelombang, peti kayu, plastik, serat goni, dan sebagainya.
B. Kemasan
Secara umum, kemasan merupakan sesuatu benda yang digunakan sebagai wadah atau tempat bahan yang akan dikemas dan dapat memberikan
perlindungan sesuai dengan tujuannya. Sedangkan secara khusus, kemasan adalah wadah atau tempat yang digunakan untuk mengemas suatu komoditas
dan telah dilengkapi dengan tulisan atau label yang menjelaskan tentang isi, kegunaan dan hal lainnya yang diperlukan. Fungsi kemasan secara
keseluruhan, diantaranya 1. Sebagai tempat atau wadah bagi produk, 2. Sebagai pelindung produk terhadap kehilangan uap air, zat volatil dan
serangan hama dan penyakit, 3. Sebagai bahan penunjang selama pengangkutan dan transportasi, 4. Mengurangi terjadinya kehilangan air dan
5. Sebagai sarana promosi. Selama distribusi produk-produk hortikultura biasanya mengalami luka
memar akibat pukulan, kompresi, vibrasi, serta gesekan Hambali, 1995. Memar pukulan terjadi karena komoditas atau kemasannya jatuh ke atas
permukaan yang keras. Penanganan jenis memar ini dapat dilakukan dengan menggunakan bantalan di dalam kemasan dan menyatukan serta melakukan
pengisian produk ke dalam kemasan dengan baik. Memar akibat kompresi terjadi karena pengisian kemasan yang berlebihan sehingga komoditas harus
menahan beban tumpukan yang cukup besar. Memar vibrasi dan gesekan terjadi akibat gesekan sesama produk di dalam kemasan atau gesekan antara
produk dengan kemasan. Kerusakan tipe ini dapat dikurangi dengan merancang ukuran kemasan serta pengisian yang tepat dengan menghindari
adanya ruangan kosong terlalu besar di bagian atas kemasan. Pengemasan buah maupun sayuran yang dilakukan di Indonesia
biasanya menggunakan keranjang dan peti dengan bahan pembantu berupa merang, daun-daun kering, pelepah batang pisang, tikar atau kertas koran,
potongan-potongan kertas, dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut digunakan sebagai bahan pelapis dinding kemasan atau sebagai bahan pengganjal untuk
melindungi buah atau sayur terhadap pergeseran dengan dinding kemasan atau sebagai bahan pengisi di sela-sela antara setiap komoditas yang dikemas untuk
mencegah terjadinya pergeseran letak komoditas Poernomo, 1978.
C. Laju Respirasi