III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan terhitung mulai tanggal 1 Maret sampai dengan 1 Mei 2006. Lokasi penelitian adalah Laboratorium
TPPHP Teknik Pengolahan Pasca Panen Hasil Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB.
B. Bahan dan Alat 1.
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jambu biji merah dengan umur petik 108 hari yang diperoleh dari perkebunan di
daerah Cilebut, Bogor dan dibawa dengan menggunakan angkutan umum dalam keranjang bambu yang dilapisi pelepah pisang untuk menghindari
lecetnya kulit. Bahan lain yang dipergunakan adalah selang plastik ΒΌ inchi, lilin malam, gas O
2
, CO
2
dan N
2
.
2. Alat
Peralatan yang digunakan terdiri dari : Continous Gas Analyzer tipe IRA-107 untuk mengukur konsentrasi CO
2
, Portable Oxygen Tester POT-101 untuk mengukur konsentrasi O
2
, Rheometer tipe CR-300DX untuk mengukur kekerasan buah, Chromameter tipe CR-200 untuk
mengetahui perubahan warna buah, Refraktometer untuk mengukur kadar gula bahan dan timbangan digital untuk mengetahui susut bobot produk.
Adapun peralatan tambahan lain yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain stoples, wadah, dan lemari pendingin.
C. Tahapan Penelitian
1. Jambu biji dimasukkan ke dalam kardus karton dengan bahan pengisi kertas koran yang membungkus jambu biji perbuah.
2. Jambu biji dibungkus kertas koran satu per satu dengan susunan sama dengan kemasan kardus karton di atas yaitu susunan lurus 2 lapis dengan
kapasitas 40 buah 11 kg. 3. Penggetaran dilakukan selama 3 jam pada arah vertikal dengan frekuensi
3.78 Hz dan amplitudo 3.03 cm. 4. Setelah perlakuan penggetaran, jambu biji dari kemasan mendapatkan
perlakuan pra pengemasan sortasi dan tanpa sortasi. Perlakuan sortasi yang dilakukan adalah mengamati dan memisahkan buah jambu biji yang
dianggap rusak karena goncangan dengan buah yang masih dalam kondisi baik, kemudian buah yang sudah rusak diganti dengan buah yang masih
baik kondisinya dan mendapatkan perlakuan yang sama pada saat penggetaran.
5. Ambil sebagian sampel pada kemasan yang telah mendapatkan perlakuan pra pengemasan untuk dilakukan pengukuran laju respirasi pengukuran
kadar O
2
dan CO
2
dan sebagian lainnya disimpan untuk pengamatan parameter mutu pada suhu 5
o
C, 10
o
C dan ruang. Perlakuan yang diberikan pada pengukuran laju respirasi adalah membandingkan buah jambu biji
yang dibungkus koran dan yang tidak dibungkus koran. 6. Selama dalam penyimpanan dilakukan pengamatan terhadap tingkat
kerusakan, susut bobot, tingkat kekerasan, total padatan terlarut. Perubahan warna dan uji organoleptik serta uji pembobotan. Sampel yang
diamati adalah jambu biji yang dibungkus koran dan disimpan didalam kemasan karton.
Secara ringkas, metode penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Diagram alir metode penelitian.
Persiapan jambu biji
jenis, ukuran, dan bobot yang seragam
Pengemasan
Kardus karton dengan bahan pembungkus koran
Penggetaran di atas meja getar
f = 3.78 Hz dan A = 3.03 cm cm selama 3 jam
Pengamatan
Tingkat kerusakan, susut bobot,
uji kekerasan, uji total padatan terlarut, uji warna dan
uji organoleptik serta uji pembobotan selama 10 hari
penyimpanan, pada suhu 5
o
C, 10
o
C dan ruang
Pengukuran laju respirasi
pada suhu 5
o
C, 10
o
C dan ruang
Perlakuan sortasi Tanpa perlakuan
sortasi
Buah tidak dibungkus koran
Buah dibungkus koran
D. Pengamatan