Rancangan Percobaan METODE PENELITIAN

E. Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktor RAL Faktorial dengan 2 kali ulangan perlakuan. Faktor yang digunakan adalah : A = Jenis Perlakuan A1 = Kardus dengan perlakuan sortasi A2 = Kardus tanpa perlakuan sortasi B = Suhu Penyimpanan B1 = 5 o C B2 = 10 o C B3 = Ruang 30 o C Model umum dari rancangan percobaan ini adalah : Y ijk = µ + A i + B j + AB ij + Є ijk dimana : Y ijk = pengamatan pada perlakuan A ke-i dan B ke-j µ = nilai rata-rata harapan A i = perlakuan A ke-i B j = perlakuan B ke-j AB ij = interaksi A ke-i dan B ke-j Є ijk = pengaruh galat percobaan dari perlakuan A ke-i, B ke-j, pada ulangan ke-k dengan : i = 1, 2, 3 level suhu j = 1, 2, 3 level jenis perlakuan k = 1, 2 level ulangan Data-data pengamatan dianalisis dengan menggunakan tabel sidik ragam untuk mengetahui pengaruh dan interaksinya dan menggunakan uji lanjut Duncan Multiple Range Test DMRT.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengukuran Laju Respirasi

Berdasarkan hasil perlakuan penggetaran selama 3 jam, didapatkan nilai frekuensi dan amplitudo, yaitu sebesar 3.78 Hz dan 3.03 cm. Untuk mendapatkan data nilai jarak tempuh selama transportasi, maka nilai frekuensi rata-rata harus dikonversi dengan cara mengalikan jumlah seluruh luas vibrator selama satu jam dengan nilai jumlah setara panjang jalan Lampiran 13. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa penggetaran selama 3 jam pada alat simulasi pengangkutan setara dengan 626.9 km di luar kota atau kurang lebih 10 jam perjalanan truk dengan kecepatan 60 kmjam. Setelah perlakuan penggetaran, dilakukan pengukuran laju respirasi buah jambu biji. Proses respirasi sayur-sayuran dan buah-buahan ditandai dengan adanya penurunan konsentrasi O 2 dan peningkatan CO 2 . Laju respirasi merupakan indikator yang baik mengenai kegiatan metabolisme dalam jaringan dan merupakan petunjuk yang berguna dalam memperkirakan daya simpan suatu komoditi Apandi, 1984. Menurut Pantastico 1989 penentuan laju respirasi dapat dilakukan melalui pengukuran laju konsumsi O 2 atau dengan penentuan laju produksi CO 2 . Konsentrsi O 2 dan CO 2 yang terukur memiliki satuan persen kemudian untuk memperoleh nilai laju respirasi, nilai konsentrasi tersebut harus dikalikan dengan volume bebas dalam kemasan ml dan dibagi dengan berat komoditas yang diukur kg dan waktu pengukuran jam. Laju respirasi memiliki satuan mlkg jam. Data rata-rata laju respirasi CO 2 dan O 2 untuk jambu biji dengan dan tanpa pembungkus koran dapat dilihat pada Tabel 6 dan 7.