Perkembangan Capital Inflow Perkembangan Nilai Tukar Perkembangan Upah riil Perkembangan Defisit Current Account

Tahun 2000-2001 terjadi peningkatan inflasi yang disebabkan dari adanya kondisi politik yang masih belum membaik dan masih terjadinya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak BBM. Kondisi tersebut mengakibatkan perekonomian belum membaik secara normal, sehingga pemerintah melakukan kebijakan yang bersifat kontraktif dengan menaikkan suku bunga SBI.

5.2. Perkembangan Capital Inflow

Pada Gambar 2, pertumbuhan jumlah aliran modal masuk ke Indonesia ditunjukkan dengan adanya peningkatan capital account neraca modal. Sekitar tahun 1990-1996 terjadi aliran modal masuk yang cukup tinggi sebesar 20.80 dan 23.96 persen, sedangkan pada tahun 1999 terjadi penurunan tingkat kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya, hal ini menyebabkan jumlah aliran modal masuk mencapai tingkat terendah sebesar -12.35 persen . Sumber: BPS, BI, PMDN berbagai edisi Gambar 2. Pertumbuhan Capital Inflow Pertumbuhan Capital Inflow Tahun Persentase Aliran modal masuk di Indonesia mempunyai implikasi terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri khususnya sektor riil yang membutuhkan tambahan modal cukup besar. Selain itu, aliran modal masuk tersebut dapat menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi karena adanya penyaluran modal yang kurang tepat.

5.3. Perkembangan Nilai Tukar

Berdasarkan Gambar 3, terlihat bahwa dari tahun 1992 hingga tahun 1996 pertumbuhan nilai tukar Rupiah stabil pada kisaran 2400, namun berubah secara drastis ketika terjadi krisis ekonomi pada Juli 1997 hingga nilai tukar Rupiah terhadap Dollar mencapai 14900. Semenjak itu, nilai tukar terlihat berfluktuasi walaupun pada tahun 2001 pertumbuhannya sempat mengalami kenaikan. Sumber: BPS, BI, IMF berbagai edisi Gambar 3. Pertumbuhan Nilai Tukar Pertumbuhan Nilai Tukar 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 19 92. 4 199 4.1 199 5.2 19 96. 3 19 97. 4 199 9. 1 200 0.2 20 01 .3 20 02. 4 200 4. 1 200 5.2 Periode xr R upi ah xr Rp

5.4. Perkembangan Upah riil

Perkembangan tingkat upah riil berfluktuasi selama periode analisis, seperti terlihat pada Gambar 4. Pertumbuhan tertinggi dicapai pada tahun 2000 hingga mencapai 25 persen. Sedangkan untuk pertumbuhan terendah dicapai pada tahun 1998. Sumber : Depatremen Tenaga kerja berbagai edisi Gambar 4. Perkembangan Upah riil

5.5. Perkembangan Defisit Current Account

Selama tahun analisis dari 1992:4 sampai 2005:3 perkembangan defisit current account mengalami peningkatan yang cukup tajam terutama pada tahun 1997 mencapai Rp. 4800 juta, hal ini sangat berkaitan dengan adanya krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Jumlah Current Account CA meerupakan pengurangan jumlah barang impor dengan jumlah barang yang diekspor. Jika terjadi defisit Current Account maka jumlah barang yang diimpor lebih besar Tahun persentase Perkembanagan Upah riil daripada jumlah barang yang diekspor. Hal tersebut dapat mempengaruhi tingkat perekonomian dalam negeri. Berdasarkan data yang ada, selama periode analisis pemerintah hampir selalu mengalami defisit di mana tingkat impor lebih tinggi dibandingkan dengan ekspor. Namun tepat pada tahun 1996 hingga 1997 terjadi peningkatan impor yang cukup tajam. Hal ini menyebabkan tingkat defisit CA meningkat secara drastis. Secara grafik dapat terlihat pada Gambar 5. Sumber : Bank Indonesia berbagai edisi Gambar 5. Perkembangan Defisit Current Account Tahun Juta Rp Perkembangan Def. CA

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL INFLOW