Kebijakan melalui Operasi Pasar Terbuka OPT

menunjukan bahwa secara keseluruhan terjadi penjualan asset financial ke luar negeri yang lebih kecil dari pembelian asset financial dari luar negeri. Keadaan ini dapat menyebabkan peningkatan jumlah cadangan internasional ke luar negeri yang pada gilirannya akan memperburuk neraca pembayaran yang disertai terdepresiasinya nilai tukar Rahmawati, 2004. Pinjaman luar negeri dapat didefinisikan sebagai pinjaman yang menimbulkan kewajiban untuk membayar kembali terhadap pihak luar negeri dalam bentuk valuta asing. Termasuk di dalamnya mengenai pinjaman dalam negeri Singgalingging et al, 2001.

2.3. Sterilisasi

Sterilisasi merupakan salah satu pengendali dampak negatif dari masuknya modal asing di Indonesia melalui kebijakan operasi terbuka OPT, giro wajib minimum GWM dan konversi deposito pemerintah Tjahjono dan Susilawati, 1998. Ketiga sterilisasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

2.3.1. Kebijakan melalui Operasi Pasar Terbuka OPT

Arus modal masuk di Indonesia dapat menimbulkan dampak negatif seiring kurang menguntungkannya pelaksanaan kebijakan moneter, sehingga dapat memperburuk perekonomian dalam negeri. Operasi Pasar Terbuka merupakan salah satu cara untuk mengurangi dampak tersebut dengan cara meng-offset setiap perubahan pada Net Foreign Asset NFA dan Net Domestic Credit NDC sehingga Monetary Base Mo tetap pada jumlah yang ditargetkan oleh otoritas moneter De Grauwe, 1983. Keefektifan kebijakan sterilisasi dalam mengendalikan aliran modal yang masuk diukur dengan koefisien offset α 1 . ΔR = α + α 1 ΔCr di mana 0 ≤ α 1 ≤ 1 2.1 Dengan ΔR merupakan perubahan dari jumlah reserve cadangan, sedangkan ΔCr perubahan dari jumlah kredit. Apabila nilai α 1 =1, maka intervensi yang dilakukan oleh Bank Indonesia tidak efektif dalam mengendalikan aliran modal. Sedangkan jika α 1 1 maka intervensi yang dilakukan oleh Bank Indonesia dapat dikatakan efektif. Untuk mencegah terjadinya perubahan harga-harga yang terlalu tinggi kebijakan melalui OPT merupakan intervensi yang sering dilakukan sebagai respon awal dari pesatnya aliran modal masuk dengan menggunakan Domestic Bond Securities atau SBI. Upaya ini dilakukan dengan menyeimbangkan penawaran dan permintaan dengan cara menambah pasokan domestik interest- bearing asset. Kebijakn OPT dapat dijelaskan dengan melihat perubahan dalam bentuk persamaan sebagai berikut : H = NFA + NDA = CUR + R 2.2 H = NFA + NDA = CUR + RR + ER 2.3 ∂H = ∂NFA + ∂NDA = ∂CUR + ∂R 2.4 Pada persamaan 2.2 dan 2.3 menunjukkan sumber dari monetary base H adalah NFA dan NDA, jumlahnya sama dengan penggunaan monetary base yaitu Currency in Circulation CUR dan Reserve R, di mana reserve ini merupakan kewajiban neraca sistem perbankan. Persamaan ini mengasumsikan bahwa current account berada pada kondisi yang seimbang maka perubahan dari komposisi monetary base diperoleh oleh aliran modal. Kebijakan sterilisasi melalui operasi pasar terbuka akan menyebabkan perubahan currency ∂CUR dan reserve ∂R dari neraca moneter. Ini berarti jika otoritas moneter menghendaki ekspansi jumlah uang beredar maka dilakukan pembelian SBI, sehingga jumlah currency yang beredar di masyarakat meningkat dengan demikian jumlah uang yang beredar bertambah, begitu pula sebaliknya jika kontraksi dilakukan dengan cara menjual SBI.

2.3.2. Kebijakan melalui Giro Wajib Minimum GWM