IV. METODE PENELITIAN
1. Kerangka Pemikiran Konseptual
Untuk mengembangkan agroindustri nenas perlu dibuat sistem pengembangan agroindustri nenas yang memberikan hasil optimal bagi para pelaku yang terlibat di
dalamnya, khususnya petani dan pengusaha industri pengolahan nenas. Pendekatan kemitraan setara yang menempatkan petani dan pengusaha industri pengolahan nenas
dalam posisi setara merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan karena pendekatan ini didasarkan pada gagasan pemerolehan sinergi di an tara kegiatan -
kegiatan dalam agroindustri nenas yang lokasinya saling berdekatan dan saling berkaitan untuk saling memperkuat dan menguntungkan. Pendekatan kemitraan setara
didasarkan pada asumsi bahwa apabila posisi petani nenas sebagai mata rantai hulu dalam agroindustri nenas dan posisi pengusaha industri pengolahan nenas sebagai
mata rantai hilirnya dapat direkayasa sedemikian rupa hingga kedudukan keduanya setara, rantai nilai dalam usaha agroindusri nenas dapat dibuat menjadi lebih produktif
dan efektif biayanya. Pendekatan kemitraan setara menekankan pentingnya kerjasama untuk
meningkatkan produktivitas usaha. Melalui kerjasama akan terjadi pertukaran berbagai jenis sumber daya, meliputi sumber daya berwujud fisik dan dana, sumber
daya tidak berwujud reputasi, teknologi, dan budaya, dan sumber daya manusia keahlian, keterampilan komunikasi dan interaksi, dan motivasi. Kerjasama antara
petani dan pengusaha industri pengolahan nenas hanya akan terjalin apabila kedua pihak merasa saling bergantung dan dengan kemitraan tersebut kedua pihak
mendapatkan hasil usaha yang menguntungkan. Untuk itu, model kemitraan setara yang dikembangkan adalah model yang dapat menghasilkan kesetaraan dalam empat
Formatted: Swedish Sweden
59 aspek, yaitu 1 kesetaraan kapasitas, 2 kesetaraan hasil usaha, 3 kesetaraan
kualitas, dan 4 kesetaraan informasi. Model konseptual pengembangan agroindustri nenas dengan pendekatan kemitraan setara disajikan pada Gambar 4.1.
Gambar 4. 1
. Model konseptual kemitraan setara petani – pengusaha industri pengolahan nenas .
Seperti tampak pada Gambar 4.1 sistem kemitraan yang direkayasa melibatkan banyak pihak yang satu sama lain saling berkaitan. Dalam situasi seperti ini tidak
terhindarkan akan terjadi konflik kepentingan di antara pelaku-pelaku yang terlibat. Saling keterkaitan ini bersifat kompleks, dinamis, dan mengandung ketidak-pastian
sehingga untuk mengatasinya diperlukan pendekatan sistem. Pendekatan sistem merupakan metode yang komprehensif dan lintas -disiplin yang diawali dengan
identifikasi kebutuhan dan menghasilkan rangkaian operasi yang efektif. Pendekatan sistem ditandai oleh adanya perencanaan dan manajemen yang bersifat holistik
menyeluruh, multidisiplin, terorganisasi, serta ditunjang dengan aplikasi program komputer.
Formatted: Swedish Sweden Formatted: Swedish Sweden
Field Code Changed Formatted: Swedish Sweden
Deleted: 1
60 Untuk mendapatkan model kemitraan setara yang terbaik maka dirancang
langkah -langkah penelitian yang diawali dengan identifikasi faktor-faktor yang berpengaruhberperan penting dalam usaha agroindustri nenas. Selanjutnya faktor-
faktor tersebut diseleksi untuk menghasilkan faktor-faktor utama yang perlu direkayasa untuk menghasilkan kemitraan usaha yang setara antara petani dan
industri.
2. Tahap-tahap Penelitian