a. Bahan hukum primer
Bahan hukum primer adalah dokumen peraturan yang mengikat dan ditetapkan oleh pihak yang berwenang.
5
Dalam penelitian ini bahan hukum primer, yaitu: berbagai dokumen peraturan perUndang-Undangan yang tertulis mengenai perdagangan efek
tanpa warkat, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal selanjutnya disebut UU PM, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan.
b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan yang memiliki hubungan
dengan bahan hukum primer dan dapat digunakan untuk menganalisis dan memahami bahan hukum primer yang ada. Seperti hasil seminar atau
makalah-makalah dari para pakar hukum, koran, majalah, serta sumber- sumber lain yakni internet yang memiliki kaitan erat dengan permasalahan
yang dibahas. c.
Bahan hukum tersier, yaitu mencakup bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan
hukum sekunder, contohnya adalah kamus, ensiklopedia, indeks kumulatif dan seterusnya.
3. Teknik pengumpulan data
Bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder dikumpulkan dengan melakukan penelitian kepustakaan atau yang lebih dikenal dengan studi
5
Soedikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar Yogyakarta: Liberty, 1988, hlm.19.
Universitas Sumatera Utara
kepustakaan. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang terdapat dalam buku-buku literatur, peraturan perundang-undangan, majalah,
surat kabar, hasil seminar dan sumber-sumber lain yang terkait dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini. Hal ini ditempuh dengan melakukan penelitian
kepustakaan library research, atau dikenal dengan sebutan studi kepustakaan, walaupun penelitian yang dimaksud tidak lepas pula dari sumber lain selain
sumber kepustakaan, yakni penelitian terhadap bahan media massa ataupun internet.
Tahap-tahap pengumpulan data melalui studi pustaka adalah sebagai berikut:
6
a. Melakukan inventarisasi hukum positif dan bahan-bahan hukum lainnya yang
relevan dengan objek penelitian. b.
Melakukan penelusuran kepustakaan melalui artikel-artikel media cetak maupun media eletronik, dokumen-dokumen pemerintah dan peraturan
perundang-undangan. c.
Mengelompokkan data-data yang relevan dengan permasalahan. d.
Menganalisa data-data yang relevan tersebut untuk menyelesaikan masalah yang menjadi objek penelitian.
4. Analisis data
Data yang diperoleh dari penelusuran kepustakaan, dianalisis dengan deskriptif kualitatif. Metode deskriptif yaitu menggambarkan secara menyeluruh
tentang apa yang menjadi pokok permasalahan. Kualitatif yaitu metode analisa
6
Ronitidjo Hanitijo Soematri, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimet Jakarta, Ghalia Indonesia, 1990, hlm.63.
Universitas Sumatera Utara
data yang mengelompokkan dan menyeleksi data yang diperoleh menurut kualitas dan kebenarannya kemudian dihubungkan dengan teori yang diperoleh dari
penelitian kepustakaan sehingga diperoleh jawaban atas permasalahan yang diajukan.
G. Sistematika Penulisan