Perdagangan Efek Tanpa Warkat Sebagai Salah Satu Bentuk Transaksi Elektronik

memperoleh persetujuan keanggotaan bursa. 19 Pertama, dari segi keamanan, cara ini akan meminimalisir resiko penyelesaian transaksi seperti saham hilang, saham palsu, atau saham dicuri. 20 Kedua, kepastian penyelesaian transaksi apabila terdapat gagal serah atau gagal terima saham. Gagal serah adalah peristiwa di saat anggota kliring tidak memenuhi kewajibannya untuk menyerahkan efek dalam jumlah dan waktu yang telah ditentukan T+3 kepada KPEI. 21 Sistem perdagangan efek tanpa warkat adalah salah satu sistem pembayaran yang terdapat dalam perdagangan efek di pasar modal. Tata cara perdagangan efek tanpa adanya fisik efek yang berupa sertifikat saham, sertifikat obligasi, dan lainnya; serta perdagangan saham dilakukan secara elektronik yang ditindaklanjuti dengan penyelesaian transaksi secara pemindahbukuan book entry settlement yaitu perpindahan efek maupun dana hanya melalui mekanisme debit kredit atas suatu rekening efek securities account yang tanda bukti kepemilikan efeknya tidak lagi berbentuk fisik sertifikat efek, tetapi diwujudkan dalam rekening efek pada KSEI.

B. Perdagangan Efek Tanpa Warkat Sebagai Salah Satu Bentuk Transaksi Elektronik

1. Transaksi elektronik a. Pengertian transaksi elektronik Pasal 1 Angka 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang 19 http:id.wikipedia.orgwikiAnggota_Bursa_Efek_Indonesia diakses tanggal 5 April 2015 20 Bahri Zainul, Kamus Umum Khususnya Bidang Hukum dan Politik, Bandung: Angkasa, 1996, hlm.307. 21 Harian Radar Surabaya, 5 November 2008, hlm.7. Universitas Sumatera Utara Informasi dan Transaksi Elektronik yang dimaksud dengan transaksi elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan komputer, jaringan komputer, danatau media elektronik lainnya. Perbuatan hukum penyelenggaraan transaksi elektronik dapat dilakukan dalam lingkup publik ataupun privat. Para pihak yang melakukan transaksi elektronik wajib beritikad baik dalam melakukan interaksi danatau pertukaran informasi elektronik dan atau dokumen elektronik selama transaksi berlangsung. Penyelenggaraan transaksi elektronik ini diatur dengan peraturan pemerintah. Transaksi elektronik diatur dalam Pasal 17 UU ITE yang menyatakan sebagai berikut: 1 transaksi elektronik dapat dilakukan dalam lingkup publik dan privat, 2 para pihak yang melakukan transaksi elektronik sebagaimana dimaksud pada butir 1 wajib beritikad baik dalam melakukan interaksi danatau pertukaran informasi elektronik dan atau dokumen elektronik selama transaksi berlangsung, 3 ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan transaksi elektronis sebagaimana dimaksud pada butir 1 diatur dengan peraturan pemerintah. Dalam penjelasan Pasal 17 Ayat 1 UU ITE dijelaskan bahwa undang-undang ini memberikan peluang terhadap pemanfaatan teknologi informasi oleh penyelenggara negara, orang, badan usaha, danatau masyarakat. Pemanfaatan teknologi informasi harus dilakukan secara Universitas Sumatera Utara baik, bijaksana bertanggung jawab, efektif, dan efisien, agar dapat diperoleh manfaat yang sebesar-sebesarnya bagi masyarakat. Transaksi elektronik yang dituangkan ke dalam kontrak elektronik mengikat para pihak, sebagaimana diatur dalam Pasal 18 Ayat 1 UU ITE. Pasal 1 Angka 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik telah disebutkan bahwa transaksi elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan komputer, jaringan komputer, danatau media elektronik lainnya. Transaksi menggunakan sarana elektronik dapat dilakukan dilakukan dalam lingkup publik ataupun privat sesuai dengan Pasal 17 Ayat 1 UU ITE. Pada pembahasan berikutnya materinya dibatasi transaksi elektronik dalam lingkup hukum privat. Di dalam transaksi elektronik antara para pihak hanya mengandalkan itikad baik, karena dalam transaksi elektronik yang dikenal di dunia maya yang tidak saling mempertemukan antara pihak-pihak yang bertransaksi sesuai dengan Pasal 17 Ayat 2 UU ITE yang menentukan bahwa para pihak yang melakukan transaksi elektronik wajib beritikad baik dalam dalam melakukan interaksi dan atau pertukaran informasi elektronik dan atau dokumen elektronik selama transksi berlangsung. Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik menyebutkan transaksi elektronik yang dituangkan ke dalam kontrak mengikat para pihak. Kontrak yang disebutkan berkaitan dengan adanya perjanjian yang berarti perjanjiannya Universitas Sumatera Utara sebagaimana dimaksud oleh Pasal 1313 KUHPer adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. Subekti mengartikan perjanjian adalah suatu peristiwa seorang berjanji kepada seorang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal. Perjanjian jual-beli agar mempunyai kekuatan mengikat terhadap kedua belah pihak, maka harus dibuat memenuhi syarat-syarat sahnya perjanjian. Syarat sahnya perjanjian yang dimaksud adalah sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 1320 KUHPer. Perkataan semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Oleh karena itu, Pasal 1338 KUHPer di atas mengandung maksud bahwa Buku III KUHPer menganut asas kebebasan berkontrak, bahwa setiap orang boleh mengadakan perjanjian apa saja, walaupun belum atau tidak diatur dalam Undang-Undang. Meskipun berlaku asas ini, kebebasan berkontrak tersebut dibatasi oleh tiga hal, yaitu tidak dilarang oleh undang-undang, tidak bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban umum. Perjanjian jika dibuat memenuhi syarat sahnya perjanjian, maka perjanjian tersebut mengikat kedua belah pihak sejak tercapainya kata sepakat mengenai hal-hal yang pokok, demikian halnya dengan perjanjian jual-beli sesuai dengan ketentuan Pasal 1458 KUHPer. Dalam rangka menghindari kemungkinan terjadinya sengketa akibat peralihan hak atas tanah, peralihan hak atas tanah perlu dibuat dalam bentuk perjanjian. Universitas Sumatera Utara Hal ini secara tegas diatur dalam Pasal 1338 alinea pertama KUHPer. Hal tersebut di atas berarti bahwa para pihak dalam membuat perjanjian harus didasarkan atas kemauan yang bebas sebagai perwujudan dari asas kebebasan berkontrak. Asas kebebasan berkontrak menurut hukum perjanjian di Indonesia meliputi ruang lingkup sebagai berikut: 1 kebebasan untuk membuat atau tidak membuat perjanjian. 2 kebebasan untuk memilih pihak dengan siapa ia ingin membuat perjanjian. 3 kebebasan untuk menentukan atau memilih klausula dari perjanjian yang akan dibuatnya. 4 kebebasan untuk menentukan objek perjanjian. 5 kebebasan untuk menentukan bentuk suatu perjanjian. 6 kebebasan untuk menerima atau menyimpangi ketentuuan Undang- Undang yang bersifat opsional. Dalam melakukan transaksi elektronik, ada hal – hal yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut: 1 Penyelenggaraan transaksi elektronik dapat dilakukan dalam lingkup publik ataupun privat. Para pihak yang melakukan transaksi elektronik wajib beritikad baik dalam melakukan interaksi dan atau pertukaran informasi elektronik dan atau dokumen elektronik selama transaksi berlagsung. 2 Transaksi elektronik yang dituangkan ke dalam kontrak elektronik Universitas Sumatera Utara mengikat para pihak. Para pihak memiliki kewenangan untuk memilih hukum yang berlaku bagi transakaksi elekronik internasional yang dibuatnya. Jika para pihak tidak melakukan pilihan hukum dalam transaksi elektronik internasional, hukum yang berlaku didasarkan pada asas hukum perdata internasional. 3 Para pihak yang melakukan transaksi elektronik harus menggunakan sistem elektronik yang disepakati kedua belah puhak, kecuali ditentukan lain oleh para pihak. Transaksi elektronik terjadi pada saat penawaran transksi yang dikirim pengirim telah diterima dan disetujui. 4 Pengirim atau penerima dapat melakukan transaksi elektronik sendiri melalui pihak yang dikuasakan olehnya atau melalui agen elektronik. 5 Penyelenggara agen elektronik tertentu harus menyediakan fitur pada agen elektronik yang dioperasikannya yang memungkinkan penggunanya melakukan perubahan informasi yang masih dalam proses transaksi. 22 b. Bukti dalam transaksi elektronik Membahas mengenai transaksi elektronik tidak lepas dari membahas mengenai alat bukti, karena dalam transaksi elektronik belum secara keseluruhannya dapat digunakan sebagai alat bukti sah terjadinya hubungan hukum para pihak. Perihal alat bukti sah, diatur dalam Pasal 1866 KUH Perdata, yang menentukan sebagai berikut: 22 . Ibid Universitas Sumatera Utara Alat pembuktian meliputi: 1 bukti tertulis, 2 bukti saksi, 3 persangkaan, 4 pengakuan, 5 sumpah. Dari penjelasan tentang transaksi elektronik tersebut, maka perdagangan efek tanpa warkat merupakan salah satu bentuk transaksi elektronik yaitu bursa efek sekarang ini telah mempergunakan sistem perdagangan otomatis yang dinamakan Jakarta Automatic Trading System JATS untuk menggantikan sistem manual. 23 2. Perdagangan efek tanpa warkat sebagai salah satu bentuk transaksi elektronik Hal yang menyebabkan munculnya sistem perdagangan efek tanpa warkat adalah karena perdagangan sebelumnya yang menggunakan sistem manual yang mempunyai banyak kelemahan dan kekurangan di antaranya adalah: a. Lantai bursa penuh dengan papan tulis tempat para pialang menuliskan transaksi. b. Jumlah maksimal transaksi yang dapat ditangani per hari oleh bursa efek hanya sekitar 5.000 transaksi. c. Terbukanya kesempatan yang tidak sama bagi para pialang. d. Biaya per unit transaksi relatif tinggi. 23 . Sopian Hadianto, Perangkat dan Model Analisis Investasi di Pasar Modal Jakarta : Elex Media Komputindo, 2001, hlm. 314. Universitas Sumatera Utara e. Memungkinkan terjadinya kolusi antar pialang dalam mengatur harga efek f. Informasi pasar tidak dapat disebarkan kepada investor secara tepat waktu dengan tingkat akurasi tinggi. g. Proses transaksi yang menghabiskan waktu. h. Transaksi tidak dapat dilakukan dengan jarak jauh dan real time. 24 Untuk mengatasi kelemahan dan kekurangan tersebut di atas, maka dibutuhkan suatu sistem perdagangan yang terkomputerisasi, cepat, efisien, dan memberikan pelayanan yang sama kepada seluruh investor pasar modal baik investor asing maupun investor domestik. Sistem perdagangan efek tanpa warkat merupakan sistem perdagangan baru yang diterapkan di Bursa Efek Indonesia. Perdagangan tanpa warkat dilakukan secara komputerisasi. Sistem ini tidak hanya menyangkut tentang perdagangan saja tetapi juga menyangkut dengan penyelesaian dari perdagangan tersebut. Pada sistem ini, saham sudah diubah menjadi data elektronik yang tersimpan di komputer. 25 Perdagangan efek tanpa warkat adalah sistem perdagangan yang memiliki mekanisme penyelesaian dan penyimpanan saham secara elektronik. 26 Salah satu tujuan mengapa perdagangan efek tanpa warkat menjadi sangat penting untuk segera diterapkan di pasar modal, karena menyangkut sebuah mekanisme yang dapat menciptakan efisiensi dan keamanan dalam melakukan transaksi. 27 24 M. Irsan Nasarudin. Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, Jakarta : Prenada, 2006, hlm. 138. 25 Sumantoro, Aspek-Aspek Hukum dan Potensi Pasar Modal Di Indonesia Jakarta : Ghalia Indonesia, 1988, hlm. 25. 26 http:www.ksei.co.idfokussedisi2013hal6.html diakses pada tanggal 2 Juni 2015. 27 Ibid Universitas Sumatera Utara Pelaksanaan perdagangan efek tanpa warkat merupakan bentuk dari kemajuan teknologi yang semakin canggih dan modern. Tujuan dilaksanakannnya perdagangan efek tanpa warkat adalah: a. Menciptakan perdagangan efek yang wajar, teratur, dan efisien. b. Meningkatkan likuiditas dan frekuensi transaksi perdagangan di bursa efek, meningkatkan kualitas jasa kliring dan penyelesaian transaksi efek menghindari gagal serah efek dan gagal bayar efek. c. Meningkatkan efisiensi, efektivitas serta keamanan dalam transaksi efek termasuk keamanan surat efek yang dapat rusak.hilangterbakarpalsu d. Meningkatkan kepercayaan dan memberikan perlindungan bagi investor di pasar modal. e. Menghemat energi serta biaya seperti materai, pencetakan surat efek, biaya administrasi. 28 Berdasarkan uraian di atas, perdagangan efek tanpa warkat sudah jelas merupakan salah satu bentuk transaksi elektronik karena sesuai dengan Pasal 1 Angka 2 UU ITE, transaksi elektronik adalah suatu perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan jaringan computer, danatau media elektronik lainnya. 28 Iman Syahputra, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, Jakarta : Ghalia, 2008, hlm.22. Universitas Sumatera Utara C. Pelaksanaan Perdagangan Efek Tanpa Warkat dalam Pasar Modal Sebagai Salah Satu Bentuk Transaksi Elektronik Perdagangan efek tanpa warkat mempunyai ciri-ciri antara lain sebagai berikut: 1. Adanya suatu lembaga sebagai pemberi jasa depository central. 2. Adanya proses deposit dan konversi dari sertifikat efek menjadi data elektronik. 3. Sertifikat efek tidak lagi diperdagangkan di bursa efek. 4. Kliring dan penyelesaian transaksi efek secara elektronik tanpa sertifikat efek. 5. Peralihan dan registrasi hak atas efek dilakukan dengan sistem pemindahbukuan secara elektronik. 6. Adanya keterlibatan emiten, biro administrasi efek, kustodian, dan investor dalam sistem ini. Dalam sistem ini bank kustodian dapat berfungsi sebagai : a Depository Agent DA atau wakil nasabah di Jakarta Depository System JDS. b Settlement Agent atau wakil nasabah atau investor untuk membuka rekening efek di KSEI. c Tempat penitipan sertifikat efek dan harta lainnya milik investor. d Mewakili kepentingan pemegang efek yang menjadi nasabahnya untuk mengurus hak-hak nasabah berkaitan dengan Corporate Action yag dikeluarkan oleh emiten. Universitas Sumatera Utara Karakteristik dari perdagangan efek tanpa warkat scriptless trading dibandingkan dengan perdagangan efek dengan warkat scriptful trading adalah sebagai berikut: 1. Tidak ada fisik efek. Warkat efek yang diperdagangkan sudah dimasukkan dalam penitipan kolektif pada kustodian sentral Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan sertifikat efek dikonversikan menjadi data elektronik sehingga tidak ada lagi bentuk fisik efek dalam kegiatan transaksi. 2. Kepemilikan efek dinyatakan dengan posisi pada rekening efek. Tidak adanya perpindahan warkat efek secara fisik mengharuskan para pihak yang melakukan transaksi bursa membuka rekening terlebih dahulu pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian LPP. Mengingat kepemilikan dinyatakan dalam posisi rekening efek, pihak investor yang berupa perusahaan asuransi, reksa dana, bank atau lembaga keuangan lainnya dapat membuka rekening efek pada LPP, juga diharuskan untuk membuka rekening efek pada perusahaan efek. 3. Pemindahbukuan secara elektronik. Perpindahan kepemilikan efek dilakukan dengan pemindahbukuan efek di antara rekening efek. Pihak-pihak yang terkait untuk menunjang pelaksanaan sistem perdagangan efek tanpa warkat dalam pasar modal yaitu antara lain : Universitas Sumatera Utara 1. Kustodian 29 Adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek serta jasa lain termasuk menerima deviden, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. 2. Lembaga kliring dan penjaminan 30 Lembaga Kliring dan Penjaminan merupakan salah satu lembaga pendukung terselenggaranya kegiatan sistem pasar modal secara lengkap, selain lembaga penyimpanan dan penyelesaian. Lembaga ini yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. 31 3. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian LPP 32 Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian merupakan lembaga atau perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral tempat penyimpanan terpusat bagi bank kustodian, perusahaan efek, dan pihak lain. 4. Perusahaan efek 33 Berdasarkan Pasal 1 Angka 21 UU PM yang dimaksud perusahaan efek adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang efek, dan manager investasi. Hal tersebut berarti sebuah perusahaan efek dapat menjalankan salah satu, dua atau ketiga kegiatan usaha tersebut, akan tetapi perusahaan efek dapat menjalankan usaha setelah 29 Tjiptono Darmadji, Hukum Pasar Modal Indonesia, Jakarta : Sinar Grafika, 2009, hlm. 24. 30 M. Irsan Nasarudin, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, Jakarta : Prenada, 2006, hlm.148. 31 Tjiptono Darmadji, Op Cit. hlm.17. 32 M. Irsan Nasrudin, Op Cit. Hlm.150. 33 Tjiptono Darmadji, Op Cit. Hlm.18. Universitas Sumatera Utara mendapatkan ijin dari OJK terlebih dahulu. Perusahaan efek sering disebut juga sebagai perusahaan sekuritas securities company. 5. Bursa efek 34 Berdasarkan Pasal 1 Angka 4 UU PM, bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan sistem danatau sarana untuk mempertemukan penawaran beli dan jual efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka. Perdagangan efek yang sah menurut undang-undang adalah di bursa efek. Penyelenggara bursa efek haruslah perseroan yang telah memperoleh ijin usaha dari OJK sebagaimana diatur pada Pasal 6 Ayat 1 UU PM. Ada 2 dua prinsip yang menjadi dasar dalam pelaksanaan sistem perdagangan efek tanpa warkat, yaitu: 1. Imobilisasi Prinsip ini merupakan suatu metode yang menghilangkan pergerakan atau perpindahan saham secara fisik dalam proses pengalihan suatu saham. Deposit kolektif dan penyimpanan sertifikat saham pada dasarnya secara fisik dapat dipertukarkan kemudian dialihkan dalam suatu catatan-catatan elektronik fungiable. 2. Dematerialisasi Prinsip ini dikenal juga dengan sistem tidak bersertifikat. Dalam prinsip ini telah terjadi penghapusan fisik sertifikat atau akta atau dokumen yang mewakili hak-hak atas saham-saham atau obligasi-obligasi. Akibatnya efek 34 Ibid. Hlm. 18. Universitas Sumatera Utara merupakan catatan dalam suatu register pemindahbukuan pada penerbit issuer atau dalam pusat depositori efek. Dengan adanya perdagangan efek tanpa warkat diharapkan akan tercipta pasar modal yang efisien, proses penyelesaian yang lebih cepat, penyebaran informasi lebih merata, sehingga dengan demikian kualitas iklim investasi akan lebih kondusif karena keuntungan. Sebagai bukti bagi kepemilikan efek maka diberikan dalam bentuk konfirmasi tertulis. Begitu pula apabila terjadi transaksi, setiap transaksi yang telah dilaksanakan terhadap investor akan diberikan konfirmasi tertulis. Setiap penyelesaian transaksi dilakukan dengan debet ataupun kredit efek maupun uang dari rekening nasabah. Persoalan timbul apabila ternyata apa yang tertulis dalam konfirmasi tidak sesuai dengan catatan di kustodian sebagai penyimpan efek. Data-data yang disimpan dalam rekening elektronik merupakan alat bukti yang sah apabila terjadi suatu default yang terjadi dengan atau tanpa kesengajaan. Hal ini diatur dalam Pasal 15 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan yang menyatakan bahwa dokumen perusahaan yang telah dimuat dalam mikfrofilm atau media lain dan atau hasil cetaknya merupakan alat bukti yang sah. Terdapat beberapa sistem pendukung perdagangan di Bursa Efek Indonesia sejak diberlakukan sistem perdagangan efek tanpa warkat, yaitu antara lain: Universitas Sumatera Utara 1. Central Depository and Book Entry Settlement C-BEST Merupakan milik PT Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI yang bertujuan sebagai sarana penitipan kolektif tertinggi di Bursa Efek Indonesia yang anggotanya adalah Bank Kustodian, perusahaan Efek. Selain itu, C- BEST juga bertujuan sebagai scriptless settlement. C-BEST adalah suatu sistem komputerisasi yang dirancang untuk menggantikan sistem penyimpanan dan penyelesiaan transaksi Efek yang dilakukan secara manual. Fungsi utama C-BEST adalah melakukan pencatatan sertifikat efek yang telah dikonversi dan melakukan pemindahbukuan antar rekening efek terhadap kegiatan transaksi bursa maupun di luar bursa. Dengan beroperasinya C- BEST, sistem perdagangan tanpa warkat akan menggunakan aturan main baru, yaitu penyelesaian transaksi serah terima saham dan dana pada T+3. 2. Electronic Clearing And Guarantee System e-CLEAR Merupakan milik PT. Kliring penjaminan Efek Indonesia KPEI yang digunakan dalam menjalankan fungsi kliring dan penjaminan transaksi sesuai dengan namanya, oleh karena itu yang menjadi bukti kepemilikan atas saham bagi pemilik efek adalah rekening efek yang berbentuk seperti buku tabungan pada bank umum dan proses peralihan hak atas saham dilakukan dengan cara pemindahbukuan. Dengan adanya sistem perdagangan efek tanpa warkat, sistem mutasi efek yang digunakan hampir sama dengan sistem mutasi rekening pada bank umum, yaitu pihak pembeli akan menerima efek dan pihak penjual akan menerima pembayaran yang telah ditentukan tanpa serah terima efek dan uang dalam bentuk nyata, melainkan hanya penambahan Universitas Sumatera Utara mendebit danatau pengurangan rekening efek para investor di LPP KSEI sesuai dengan transaksi di bursa secara elektronik. 3. Jakarta Automated Trading System JATS Adalah sistem perdagangan efek yang berlaku di bursa untuk perdagangan yang dilakukan secara otomatis dengan menggunakan sarana komputer. JATS secara resmi dimulai diaktifkan di Bursa Efek Jakarta sejak bulan Oktober 1995 sebagai langkah persiapan diberlakukannya perdagangan efek tanpa warkat. Saat ini, BEI telah berhasil meluncurkan suatu sistem perdagangan baru yang dinamakan JATS Next Generation pada tanggal 02 Maret 2009. JATS- NextG ini merupakan pengganti dari sistem JATS sebelumnya yang telah beroperasi sejak tahun 1995. Dengan diimplementasikannya sistem baru tersebut, penyebaran informasi perdagangan dan pengawasan terhadap semua produk yang diperdagangkan di bursa dapat dilakukan secara terpadu. Kapasitas JATS-NextG dirancang mampu menampung 1.000.000 satu juta order dan 500.000 lima ratus ribu transaksi per hari, jauh lebih besar dibandingkan dengan sistem JATS sebelumnya yang menampung 360.000 tiga ratus enam puluh ribu order dan 200.000 dua ratus ribu transaksi per hari. Sehingga para pihak yang berkepentingan dapat memantau melalui aplikasi JATS-NextG informasi mengenai: 1. Harga, porsi asing, perintah jual, dan perintah beli. 2. Data dari informasi yang telah dilakukan. Universitas Sumatera Utara Suksesnya implementasi sistem JATS-NextG tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu faktor penunjang BEI dalam mencapai visinya menjadi bursa kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia. Dalam hal melaksanakan perdagangan efek melalui JATS, Anggota bursa efek wajib mematuhi persyaratan dan tata cara pengoperasian JATS sebagaimana tercantum dalam Panduan JATS danatau Panduan Remote Trading yang dikeluarkan oleh Bursa Ketentuan II.1.11 Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Indonesia No. Kep-00012BEI02-2009. 35 Perdagangan efek tanpa warkat mempunyai sistem pengalihan efek yang akan terjadi pada saat pertemuan antara transaksi jual dan transaksi beli match order. Dalam hal ini, match order dapat dianalogikan sebagai kesepakatan mengenai jumlah dan jenis saham, harga, serta tanggal penyelesaian transaksi bursa. Pengalihan saham dengan sistem perdagangan efek tanpa warkat hanya berupa pemindahbukuan kode-kode yang melambangkan saham sesuai dengan ISIN System. Keadaan di atas berbeda dengan ketentuan hukum jual-beli menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata KUHPer, yaitu dalam Pasal 1458 KUHPer yang menyatakan bahwa jual-beli itu dianggap telah terjadi diantara kedua belah pihak, seketika setelahnya orang-orang ini mencapai kata sepakat tentang kebendaan tersebut dan harganya, meskipun kebendaan itu belum diserahkan, maupun harganya belum dibayar. Sedangkan dalam sistem perdagangan efek tanpa warkat transaksi efek dinyatakan sah terjadi pada saat match order. 35 Ibid Universitas Sumatera Utara Pengalihan kepemilikan saham tersebut dilakukan dengan melakukan pemindahbukuan saham dari rekening efek anggota bursa selaku penjual kepada rekening efek anggota bursa pembeli melalui suatu jaringan komputer electronic book entry settlement tanpa diikuti dengan penyerahan efek secara fisik paperless transaction yang tanda bukti kepemilikan efek-nya tidak lagi akan berbentuk fisik sertifikat efek, tetapi diwujudkan dalam rekening efek pada KSEI. 36 Keadaan ini berbeda dengan prinsip jual-beli saham menurut KUHPer yang masih menganut prinsip penyerahan secara nyata sehingga harus ada saham dalam bentuk riil yang dialihkan. Dalam sistem perdagangan efek tanpa warkat, para pihak yang terkait tetap memiliki kewajiban untuk melakukan penyelesaian settlement dan registrasi atas transaksi tersebut. Konsekuensinya hak kepemilikan ownership right atas efek termasuk Corporate Action yang timbul berdasarkan efek tersebut baru akan berpindah kepada pembeli jika telah dilakukan penyelesaian transaksi efek settlement. 37 Dengan pencatatan secara elektronik, konsekuensinya jika terjadi gagal serah, maka pihak yang gagal menjalankan kewajibannya tersebut akan mendapatkan sanksi sebesar 125 dari nilai transaksinya. Dengan adanya perdagangan efek tanpa warkat ini PT Kliring Penjamin Efek Indonesia KPEI kemudian menjadi mitra penyeimbang dalam kliring dan akan mengambil alih hak dan kewajiban anggota kliring sebagai risk taker penanggung resiko dalam penyelesaian transaksi bursa. Menurut Pasal 1 Angka 9 UU PM, lembaga kliring 36 Tjiptono Darmadji, Op.Cit., hlm.167. 37 Ibid. Universitas Sumatera Utara dan penjaminan adalah pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi efek, peran penting ini dijalankan oleh PT KPEI. 38 Jasa kliring dan penjaminan transaksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh KPEI untuk menentukan hak dan kewajiban yang timbul dari transaksi bursa. Jasa penjaminan penyelesaian transaksi bursa adalah pemberian kepastian dipenuhinya hak dan kewajiban yang timbul dari transaksi bursa. PT KPEI didirikan berdasarkan UU PM untuk menyediakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar, dan efesien. PT KPEI didirikan sebagai perseroan terbatas berdasarkan akte pendirian tanggal 5 Agustus 1996 di Jakarta oleh PT Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. KPEI memperoleh status badan hukum pada tanggal 24 September 1996 dengan pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia. KPEI mendapat ijin usaha sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan berdasarkan Surat Keputusan BAPEPAM-LK No. Kep- 26PM1998 sebagai salah satu Self Regulatory Organization SRO di lingkungan pasar modal. Maksud dan tujuan status badan hukum ini adalah untuk memudahkan PT KPEI berperan efektif dan melakukan segenap upaya untuk meningkatkan pelayanan kinerjanya. Perseroan Terbatas Kliring Penjaminan Efek Indonesia melaksanakan fungsi penjaminan dengan menjalankan: 1. Pemantauan persyaratan keanggotaan. 2. Pemantauan dan pengendalian resiko. 3. Pengelolaan agunan. 38 Umi Chulsum, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hlm. 665. Universitas Sumatera Utara 4. Pengelolaan dana pinjaman. 5. Pinjam-meminjam efek. Perseroan Terbatas Kliring Penjaminan Efek Indonesia mempunyai peran yang merupakan kelanjutan dari kegiatan bursa efek dalam rangka penyelesaian transaksi bursa karena kegiatan bursa menyangkut dana masyarakat luas yang di investasikan dalam efek. Sekalipun berbentuk perseroan terbatas, KPEI merupakan suatu organisasi nirlaba yang hasil usahanya digunakan untuk membiayai operasinya. Sedangkan seluruh laba bersihnya ditetapkan sebagai laba ditahan guna kesinambungan misinya. Selain dilakukannya jasa kliring dan penjaminan, PT KPEI telah menjalankan fasilitas pinjam-meminjam efek bagi anggota bursa untuk mengatasi kegagalan penyelesaian transaksi. Pinjam- meminjam efek ditujukan untuk mengantisipasi kegagalan penyelesaian transaksi bursa. Selain untuk mengatasi gagal serah, pinjam-meminjam efek juga ditujukan bagi transaksi margin dan short selling jual kosong. Transaksi margin adalah transaksi yang dilakukan oleh anggota bursa untuk kepentingan nasabahnya yang penyelesaian transaksinya dibiayai oleh anggota bursa tersebut, pembeli atau penjual efek dengan pembiayaan oleh perusahaan efek. Sedangkan transaksi short selling adalah penjualan efek yang belum dimiliki oleh nasabah atau yang diselesaikan dengan penyerahan efek yang dipinjam oleh nasabah. Dalam hal ini pihak nasabah belum memiliki sebagian atau seluruh efek yang dijualnya tetapi mempergunakan efek yang terdapat di perusahaan efek. Universitas Sumatera Utara Tujuan utama penyelenggaraan pinjam-meminjam efek oleh KPEI adalah untuk membantu 8 anggota bursa yang membutuhkan pinjaman efek untuk mengatasi kegagalan penyelesaian transaksi bursa. Fungsi pinjam-meminjam efek oleh KPEI bertujuan untuk mengamankan kegiatan perdagangan efek dari resiko penyelesaian. Apabila pada tanggal penyelesaian transaksi bursa terdapat anggota bursa yang mempunyai kewajiban serah efek tapi ternyata belum memiliki efek dalam jumlah cukup atau belum memiliki efek sama sekali, maka anggota bursa yang bersangkutan dapat meminjam efek yang dibutuhkan melalui fasilitas pinjam-meminjam efek yang disediakan oleh KPEI. Dalam perdagangan efek tanpa warkat masih sering ditemui terjadinya keadaan tidak dipenuhinya kewajiban anggota bursa atas transaksi yang dilakukannya meskipun pasar modal telah dilengkapi dengan sistem dan mekanisme yang baik. Pinjam-meminjam efek merupakan langkah yang diambil PT KPEI untuk mencegah terjadinya gagal serah dalam suatu transaksi efek. Sistem Alternate Cash Settelement ACS adalah denda penyelesaian tunai sebesar 125 yang dibuat oleh KPEI sebagai altenatif bagi anggota kliring serah efek jika tidak memenuhi sebagian atau seluruh kewajiban serah efeknya kepada KPEI, maka wajib mengganti kewajiban serah efek menjadi kewajiban serah uang kepada KPEI uang pengganti. Sanksi yang dijatuhkan tersebut memberatkan bagi anggota bursa sehingga KPEI membantu anggota bursa dengan memberikan fasilitas pinjam-meminjam efek. 39 39 http:www.kpei.co.idUploadUpload_InPME_II-10.pdf diakses tanggal 12 April 2015 Universitas Sumatera Utara

BAB IV INFORMASI YANG MENYESATKAN DALAM PERDAGANGAN EFEK