53 b
dampak terhadap sosial kemasyarakatan.
D. Sumber Data Penelitian
Sumber-sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi informan dan tempat diselenggarakan upacara.
1. Informan adalah individu atau seorang pembicara asli yang berbicara dengan
mengulang kata-kata, frasa dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi dan sumber informasi Spradley, 1997. Yang dimaksud
dengan informan yaitu orang-orang yag dapat memberikan informasi atau keterangan atau data yang diperlukan oleh peneliti. Informan di sini adalah
orang-orang dari masyarakat Kalang yang dapat dipercayai dan mengetahui obyek yang diteliti. Mereka terdiri dari dukun upacara obong, sesepuh atau
tetua adat, orang yang membuat puspa, dan anggota masyarakat Kalang. 2.
Tempat di selenggarakan upacara obong dan peristiwa pelaksanaan upacara obong pada masyarakat Kalang. Yang lebih tepatnya di Desa Montongsari
Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal.
E. Metode Pengumpulan Data
Sesuai dengan pendekatan kualitatif dan jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, maka beberapa tehnik pengumpulan data
yang digunakan adalah metode wawancara, metode observasi, metode dokumentasi.
1. Metode Observasi
54 Observasi adalah pengamatan langsung terhadap objek penelitian.
Tehnik observasi ini biasanya diartikan sebagai pengamatan terhadap sistem fenomena yang diselidiki.
Pengamatan yang dilakukan secara cermat sebagai salah satu cara penelitian ilmiah, yang paling sesuai dengan kondisi penelitian yang serba
terbatas bagi segi pendataannya maupun sumber tertulisnya Marlin, 2006. Pada saat melakukan observasi peneliti terjun langsung ke lokasi
penelitian, melakukan pengamatan serta melakukan pencatatan data hasil pengamatan yang diperoleh dengan melihat dari awal persiapan sampai
dengan akhir penyelenggaraan upacara sehingga peneliti tidak lupa meskipun data yang diperoleh masih berupa gambaran.
Dalam hal ini dilakukan pengamatan terhadap proses dari upacara obong pada masyarakat Kalang dan menanyakan makna-makna yang
terkandung dalam upacara dapat berupa sesajinya, mantra atau bacaannya, aktivitas-aktivitasnya, dan lain-lainnya pada mada masyarakat Kalang
Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal. Dalam menggunakan teknik observasi ini dapat mengandalkan
pengamatan dan ingatan. Untuk mempermudah pengamatan dan ingatan maka dalam penelitian ini digunakan catatan, tape recorder, dan kamera.
2. Metode Wawancara
Wawancara yaitu jenis percakapan yang terjadi dengan penduduk asli Spradley, 1997:71. Menurut Koentjaraningrat wawancara yaitu tehnik
55 pengumpulan data dengan mewawancarai atau tanya jawab secara langsung
dengan pelaku sebagai sumber data primer maupun data sekunder. Metode ini menggunakan interview guide atau pedoman wawancara
yang mengandung daftar pertanyaan yang akan ditanyakan Koentjaraningrat, 1983:144.
Teknik ini dilakukan secara luwes, akrab dan penuh kekeluargaan dan santai. Kelonggaran ini diharapkan mampu mengorek dan menangkap
kejujuran informan, sehingga diperoleh informasi yang sebenarnya. Alat yang digunakan dalam wawancara ini adalah tape recorder dan
catatan. Catatan, digunakan untuk mencatat istilah yang jarang ditemukan atau istilah baru yang muncul dari hasil wawancara dengan masyarakat
Kalang. Dalam wawancara ini akan digali informasi mengenai proses dan
makna upacara obong. Yang mencakup nama upacara, waktu dan tempat penyelenggara upacara, persiapan upacara, sesaji dan makna simbolik
upacara, jalannya upacara, serta nilai-nilai yang terkandung dalam upacara obong pada masyarakat Kalang di desa Montongsari, Kecamatan Weleri,
Kabupaten Kendal.
3. Metode Dokumentasi