Upacara Obong Upacara Kematian 1. Pandangan Masyarakat tentang Kematian

47 nampak bahwa pelaksanaan itu juga mengalami perubahan, tetapi dasar dan tujuannya masih tetap dipegang teguh.

3. Upacara Obong

Menurut Maharkesti dalam bukunya Upacara Obong di Gombong 1993:28 upacara obong merupakan upacara selamatan kematian bagi masyarakat Kalang. Kalang adalah sebuah nama dari salah satu masyarakat yang tinggal di Jawa, terutama Jawa Tengah bagian selatan, antara lain Gombong, Cilacap, Adipala, dan Yogyakarta antara lain di Wonosari dan Bantul, serta sebagian kecil Jawa Timur antara lain Tulungagung dan Malang. Sedang kata Kalang berasal dari bahasa Jawa yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah batas. Orang Kalang dibagi menjadi dua golongan. Kedua golongan itu adalah goongan Kalang obong dan golongan Kalang kamplong. Golongan Kalang obong adalah golongan Kalang dari keturunan laki-laki dan berhak mengadakan upacara obong, sedang golongan Kalang kamplong adalah golongan Kalang dari keturunan perempuan maka tidak berhak mengadakan upacara obong karena dianggap golongan yang tidak murni lagi, sebab suaminya berasal dari luar Kalang. Tujuan utama mengadakan upacara obong adalah untuk melaksanakan amanat para leluhur masyarakat Kalang supaya anak-cucu mereka menyempurnakan arwah nenek moyang mereka. Selain itu upacara obong mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung pada aspek- aspek kehidupan, yang berkenaan dengan upacara itu, antara lain: 48 a Dengan melaksanakan upacara obong ini para anggota Kalang obong akan memperoleh kepuasan emosi religius karena telah dapat memenuhi amanat leluhur yang dirasa sebagai utang sehingga kalau sudah melasanakan upacara itu ada rasa tentram dalam hati. Ketentraman ini merupakan pintu keberhasilan. Juga untuk memperlihatkan bakti anak terhadap orang tua atau leluhur mereka. b Memohon kepada Tuhan semoga mengampuni segala kesalahan yang diperbuat oleh arwah leluhur pada waktu masih hidup sehingga sempurnalah arwahnya di alam baka serta selamat dan bahagialah orang yang ditinggal. c Merupakan arena sosial, karena tempat berlangsungnya upacara dapat merupakan tempat pertemuan antara warga masyarakat setempat dengan masyarakat yang lain.

D. Kerangka Berfikir