5
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Governance Pemerintahan atau Kepemerintahan
Tjokromidjojo 2000 menyatakan bahwa governance artinya adalah memerintah, menguasai, mengurus. Governance, yang diterjemahkan menjadi tata pemerintahan adalah
penggunaan wewenang ekonomi, politik dan administrasi gun mengelola urusan-urusan negara pada semua tingkat. Tata pemerintahan mencakup seluruh mekanisme, proses dan lembaga-
lembaga dimana warg dan kelompok-kelompok msyarakat mengutarakan kepentingan mereka, menggunakan hak hukum, emmenuhi kewajiban dan menjembatani perbedaan-perbedaan
diantara mereka UNDP : 2003 : 23 Tuntutan masyarakat untuk mewujudkan good governance pada sektor pemerintah
sudah merupakan keharusan yang tidak bisa ditunda-tunda lagi, karena saat ini sudah meningkat kesadaran bernegara dikalangan masyarakat. pada masa reformasi ini masyarakat dimungkinkan
untuk mengeluarkan aspirasinya, sehingga tuntutan tersebut semakin jelas ke permukaan. Hal tersebut diakibatkan tingkat kepercayaan masyarakat terutama kepada Pemerintah sudah berada
pada titik yang mengkhawatirkan. Alasan yang paling utama terhadap ketidak percayaan rakyat kepada pemerintah, adalah
dengan ketidak efisienan pemerintah dalam penggunaan uang, penghamburan uang yang terjadi untuk pembelanjaan yang tidak semestinya. Oleh karenanya pemerintah harus berupaya sekuat
tenaga untuk mengembalikan kepercayaan rakyat yang telah hilang itu, reformasi disemua lini organisasi pemerintah harus segera dilakukan. ditambah dengan adanya tekanan arus globalisasi
saat ini yang membuat dunia tanpa batas lagi, hubungan organisasi tidak terbatas hanya dalam satu negara tetapi antar negara dan bangsa. Dengan demikian, agar tidak tergantung oleh negara
maju dan tertindas oleh arus globalisasi tersebut, pemerintah Indonesia harus segera membenahi dirinya dengan melakukan reformasi total dibidang administrasi dan aparaturnya.
Reformasi total di tubuh organisasi pemerintah merupakan upaya untuk menciptakan good governance,
seperti yang didambakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia dengan melibatkan semua pelaku tata pemerintahan. Banyak orang awam yang belum dapat
membedakan perbedaan pengertian governance dengan Government, arti secara harfiah governance
adalah tata pemerintahan, sedangkan government adalah pemerintah.
6
Terdapat bentuk ketentuan tugas dan kewenangan didalam governance atau tata pemerintahan itu, ada manajer dan para birokrat yang mengelola tata pemerintahan tersebut.
Dan semuanya itu disebut publik, tapi hanya sebagian dari semua itu merupakan Pemerintahan. Jadi jelas, bahwa government atau pemerintah hanya bagian dari governance atau tata
pemerintahan. Pengertian tata kelola kepemerintahan governance di dalam suatu negara menurut
UNDP UNDP Global Intranet, 2003, adalah : “Tata kelola dapat dilihat sebagai pelaksanaan otoritas ekonomi, politik dan
administratif untuk mengelola urusan negara di semua tingkatan. Ini terdiri dari mekanisme, proses dan melalui lembaga-lembaga yang warga negara dan kelompok
mengartikulasikan kepentingan mereka, menggunakan hak hukum mereka, memenuhi kewajiban mereka dan menengahi perbedaan”
Dari definisi tersebut memperlihatkan bahwa governance mempunyai tiga kaki three legs
, yaitu : economic, political dan administrative. Economic governance, termasuk proses pembuatan keputusan yang mempengaruhi semua aktifitas ekonomi negara dan hubungannya
dengan kegiatan ekonomi lainnya. Political governance, adalah proses pembuatan keputusan untuk merumuskan kebijakan. Administrative governance, merupakan pelaksanaan sistem
kebijakan. Dengan mencakup ketiganya, good governance menetapkan proses-proses dan struktur yang menuntun hubungan politik dan sosio-ekonomi UNDP Global Intranet, 2003.
Dari penjelasan tersebut, maka pelaksanaan tata pemerintahan governance mencakup tiga pilar utama domain, yakni sektor pemerintahan state; sektor swasta private sector-
pelaku bisnis; dan masyarakat umum civil society. Ketiga domain tersebut barada didalam pergaulan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Sektor pemerintah lebih banyak
memainkan peranan sebagai pembuat kebijakan, pengendalian dan pengawasan. Sektor swasta lebih banyak berkecimpung dan menjadi penggerak aktivitas dibidang ekonomi. Sedangkan
masyarakat umum merupakan obyek sekaligus subyek dari sektor pemerintah maupun sektor swasta, karena di dalam masyarakatlah terjadi interaksi dibidang politik, ekonomi, maupun
sosial budaya Wasistiono, 2002:31. Ketiga domain tersebut merupakan jaringan kerja dari kegiatan yang mencakup ruang
lingkup yang luas dari organisasi publik – yaitu organisasi pemerintah, non-pemerintah, organisasi yang berorientasi profit, non-profit, organisasi negara dan organisasi partai politik.
Jadi domain dari tata pemerintahan sangat luas. Kesinergian dari jaringan kerja semua pihak yang berada didalam domain tata kelola pemerintahan governance tersebut akan menciptakan
7
kinerja yang baik, sehingga pada akhirnya akan mewujudkan harapan semua pihak, yakni Tata Pemerintahan yang baik good governance. Hal tersebut merupakan perwujudan dari kondisi
penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan dengan demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi yang
langka, dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun administratif, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and political framework bagi tumbuhnya kewiraswastaan Biro
Organisasi Departemen dalam Negeri, 2001. Kondisi Tata Pemerintahan yang baik good governance
dapat terwujud, apabila kesinergian kinerja para pelaku Tata Pemerintahan telah melaksanakan unsur-unsur atau karakteristik good governance dengan baik.
2.2. Unsur-Unsur Good Governance