36
4.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Good Governance 4.3.1. Kepemimpinan
Kepemimpinan di Puslitbang Tanaman Pangan terdiri dari 1 orang Kepala Pusat 3 orang Kepala BidangBagian dan 6 orang Kepala Sub BidangBagian. Para pejabat struktural tersebut
didukung oleh pejabat fungsional dalam bentuk Kelompok Peneliti. Untuk tugas operasional di level bawah Kepala Pusat menunjuk para pembantu pekaksana kegiatan yang bertugas
membantu tugas administrasi secara operasional dengan indikator secara umum sebagai berikut : 1 Jenjang pemberian perintah dari pimpinan di level paling atas kepada level dibawahnya
sebagai pelaksana kebijakan dilaksanakan secara berjenjang sesuai dengan tugas unit masing-masing. Dalam memberikan perintah para pejabat Puslitbangtan memberikan
disposisi atas suatu kasuspermasalahan yang harus segera ditindaklanjuti pada tingkat operasional stafPelaksana
2 Implementasi tugas dan fungsi pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsi Bidang Bagian atau kelomook fungsional peneliti. Bidang yang terdapat di Puslitbangtan meliputi : 1
Bidang Program dan Evaluasi yang membawahi a Sub Bidang Program dan Anggaran serta b Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi, 2 Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan
Hasil Penelitian membawahi a Sub Bidang Kerjasama Penelitian dan b Bidang Pendayagunaan Hasil Penelitian, 3 Bagian Tata Usaha yang membawahi a Sub Bagian
Keuangan dan Perlengkapan dan b Sub Bagian Kepegawaian dan Rumah Tangga. 3 Tugas yang harus dilaksanakan oleh bawahan diformulasikan oleh pimpinan dalam bentuk
job description. Masing-masing staf memiliki deskripsi tugas yang harus dilaksanakan sesuai dengan arahan dan kebijakan pimpinan dalam membagi tugas pekerjaan secara
merata kepada seluruh staf yang dimiliki oleh masing-masing BagianBidang. 4 Penciptaan iklimlingkungan kerja yang kondusif dilakukan oleh pimpinan induk dalam hal
ini Kepala Puslitbang Tanaman Pangan. Kepala Pusat menciptakan suasana yang kondusif bagi iklim kerja karyawan dengan cara melakukan pertemuan setiap bulan melalui acara
upacara kesadaran KORPRI setiap tanggal 17 setiap bulan. 5 Kemampuan pimpinan dalam memimpin suatu unit BagianBidang atau Sub Bagian Sub
Bidang sesuai dengan disiplin ilmu dan kompetensinya. Kepala Puslitbang Tanaman Pangan sebelumnya telah menjabat Kepala Balai yang merupakan eselon III di berbagai
daerah. Hal tersebut menjadikan kemampuan manajerialnya telah teruji. Untuk pejabat struktural elselon III sebelumnya telah menjabat eselon IV diberbagai jenis jabatan
37
sedangkan untuk eselon IV sebelumnya telah menempuh beberapa pendidikan dan latihan DIKLAT kepemimpinan dan telah duduk diberbagai kepanitiaan serta keproyekan.
4.3.2. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah potensi yang dimiliki organisasi dalam mencapai tujuan, visi misi sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing. Puslitbang Tanaman Pangan saat ini
memiliki 938 orang PNS yang tersebar di lima UKUPT, 60 orang diantaranya memiliki pendidikan S3, 85 orang S2, 176 orang S1, 21 orang SM, 22 orang D3, 4 orang D2, 366 orang
SLTA dan 204 orang sisanya berpendidikan SLTP dan SD. Berdasarkan tupoksinya, komposisi SDM Puslitbangtan terdiri atas 175 orang peneliti aktif, 141 orang fungsional non-peneliti, 40
orang peneliti non klas, dan 582 orang tenaga administrasi dan penunjang lainnya. Perbandingan jumlah peneliti dengan tenaga non-peneliti dan administrasi adalah 1: 4,4 suatu
perbandingan yang kurang ideal bagi lembaga penelitian. Idealnya perbandingan tersebut terbalik yaitu jumlah peneliti lebih banyak dibanding jumlah tenaga administrasi dan penunjang
lainnya. Rasio SDM Puslitbangtan S3:S2:S1 = 1 : 1,4 : 2,9, sedangkan rasio peneliti aktif S3:S2:S1 = 1 : 1,1 : 0,8 diharapkan dapat mencapai 1 : 2: 1 tahun 2014.
Komposisi SDM Puslitbangtan berdasarkan kelompok umur menunjukkan 27 orang berumur lebih dari 60 tahun, 111 orang berumur 56-60, 266 orang berumur 51-55 tahun dan
sisanya 534 orang berumur 50 tahun ke bawah. Sedangkan pada periode 5 tahun kedepan, diperkirakan 253 orang 27 akan memasuki usia pensiun. Kebijakan penguatan kompetensi
SDM Puslitbangtan dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1 Melengkapi data dasar SDM SIMPEG yang selalu di update setiap 2 bulan sekali, 2 Usulan rekruitmen baru SDM peneliti
dan administrasi sesuai bidangdisiplin ilmu yang dibutuhkan, dan 3 Penataan kembali beban tugas individu SDM sesuai Standar Operasional Prosedur SOP.
4.3.3. Sarana dan Prasarana
Manajemen sarana dan prasarana aset Puslitbangtan mengacu kepada kebijakan 1 Inventarisasi data Barang Milik Negara, 2 Pengadaan dan pembaharuan peralatan laboratorium,
3 Renovasi rumah kaca, kurung kawat, laboratorium dan gudang benih, 4 Renovasi sarana dan prasarana Kebun Percobaan, 5 Penyusunan Juknis Kerja sama Pemanfaatan Kebun Percobaan,
dan 6 Penyusunan SOP Laboratorium, Rumah Kaca dan Kurung Kawat. Pelaksanaan kebijakan manajemen aset tersebut diharapkan dapat mencapai sasaran yaitu 1 Meningkatnya kualitas
input aset fisik dalam bentuk proses perencanaan yang matang, pelaksanaan yang tepat dan
38
pengawasan yang ketat terhadap kualitas pengadaan barangjasa, 2 Meningkatnya jumlah dan kualitas pengadaan barangjasa, 3 Meningkatnya kualitas sumber daya manusia untuk
mengelola asset yang akuntabel, 4 Menyempurnakan dan meng-update data jumlah dan kualitas asset secara akurat dan benar, dan 5 Meningkatnya pendapatan institusi Puslitbangtan
terutama yang bersumber dari pemanfaatan aset fisik dan unit-unit usaha. Ketersediaan sarana dan prasarana di Puslitbang Tanaman Pangan dalam mendukung operasional mencakup: 1
Tanah seluas 68.547 m2, 2 Peralatan dan Mesin 1.835 buah, 3 Gedung dan Bangunan 34 buah, 4 Irigasi dan Jaringan 3 buah serta 5 Aset tetap lainnya 7.338 buah.
4.3.4. Sumber DanaAnggaran
Anggaran berbasis kinerja untuk mendukung kegiatan penelitian dan manajemen Puslitbangtan bersumber dari anggaran pemerintah DIPA pada tahun 2009 sebesar
Rp.11.317.970.000. Dana tersebut digunakan untuk keperluan Belanja Pegawai sebesar Rp. 561.000.000,- Belanja Barang Rp.5.355.847.000,- dan Belanja Modal Rp. 401.123.000,-.
Ketersediaan dan tersebut untuk kegiatan rutin dan fungsional penelitian tanaman pangan cukup memadai. Namun tidak seluruh dana yang tersedia dapat direalisasikan sesuai target
perencanaan awal. Hal tersebut terjadi pada hampir semua jenis belanja dengan total realisasi sebesar Rp. 10.085.032.870,- 89,11. Dengan demikian terjadi surplus anggaran pada akhir
periode sebesar Rp. 1.232.937.130,- 10,89. Tidak terserapnya anggaran terjadi karena terdapat perubahan pada belanja pegawai dimana terdapat pegawai yang mengalami pensiun
atau mutasi alih tugas, disamping itu belanja barang dan belanja modal yang mengalami penurunan realisasi karena terjadi selisih harga yang ditetapkan dengan harga pasar. Disamping
dana dalam DIPA, Puslitbangtan pada tahun 2009 memperoleh dana kerjasama dengan P4MI sebesar Rp. 220.000.000. yang digunakan sebagai dana pendukung dalam penelitian khususnya
penelitian tanaman pangan.
4.3.5. Metode Kerja Kebijakan Pengendalian Manajemen
Metode yang dipakai dalam Puslitbangtan dalam melaksanakan kegiatan baik administratif maun fungsional berupa standar operasional prosedur SOP yang berisi panduan
dan tata cara pelaksanaan tugas operasional. Metode tersebut disusun oleh masing-masing BidangBagian dan Sub BidangBagian serta kelompok peneliti di lingkungan Pusat Penelitian
dan Pengembangan Tanaman Pangan. Metode dalam format SOP di Puslitbang Tanaman Pangan terdiri dari 107 SOP.
39
4.4. Hasil Uji ji Validitas dan Reliabilitas Tabel 2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X
1
Kepemimpinan
No. Butir Pernyataan
Validitas Reliabilitas r
hitung
r
tabel
status Reliabilitas rkritis status 1
0.90 0.68 Valid 0.74 0,7
Reliabe l
2
0.79 0.68 Valid
3
0.84 0.68 Valid
4
0.82 0.68 Valid
5
0.72 0.68 Valid
Untuk varabel kepemipminan X
1
seluruh butir pertanyaan yang digunakan dalam kuisioner memiliki nilai r
hitung
yang lebih besar dari r
tabel
sehingga pernyataanpertanyaan dinyatakan valid. Sedangkan hasil uji reliabilitas terhadap seluruh butir pernyataanpertanyaan
didapatkan hasil 0,74 artinya hasil yang diperoleh lebih besar dari nilai kritis 0,7 sehingga seluruh butir pertanyaanperyataan tersebut dinyatakan reliabel.
Tabel 3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X
2
SDM
No. Butir Pernyataan
Validitas Reliabilitas r
hitung
r
tabel
status Reliabilitas rkritis status 1
0.85 0.68 Valid 0.88 0,7
Reliabel
2
0.69 0.68 Valid
3
0.82 0.68 Valid
4
0.90 0.68 Valid
5
0.91 0.68 Valid
6
0.89 0.68 Valid
Untuk varabel sumber daya manusia X
2
secara umum memiliki nilai r
hitung
yang lebih besar dari r
tabel
sehingga pernyataanpertanyaan dinyatakan valid. Sedangkan hasil uji reliabilitas didapatkan hasil 0,88 artinya hasil yang diperoleh lebih besar dari nilai kritis 0,7 sehingga
seluruh butir pertanyaanperyataan tersebut dinyatakan reliabel.
Tabel 4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X
3
Sarana Prasarana
No. Butir Pernyataan
Validitas Reliabilitas r
hitung
r
tabel
status Reliabilitas rkritis status 1
0.93 0.68 Valid 0.93 0,7
Reliabel
2
0.97 0.68 Valid
3
0.97 0.68 Valid
40
Variabel sarana dan prasarana X
3
secara umum memiliki nilai r
hitung
yang lebih besar dari r
tabel
sebesar 0,68 sehingga pernyataanpertanyaan dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas didapatkan 0,93 artinya hasil yang diperoleh lebih besar dari nilai kritis 0,7 sehingga seluruh
butir pertanyaanperyataan tersebut dinyatakan reliabel.
Tabel 5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X
4
Anggaran
No. Butir Pernyataan
Validitas Reliabilitas r
hitung
r
tabel
status Reliabilitas rkritis status 1
0.86 0.68 Valid 0.84 0,7
Reliabel
2
0.92 0.68 Valid
3
0.88 0.68 Valid
Seluruh butir dalam varabel anggaran X
4
dinyatakan valid karena memeliki nilai r
hitung
yang lebih besar dari r
tabel
. Sedangkan hasil uji reliabilitas didapatkan 0,84 artinya hasil yang diperoleh lebih besar dari nilai kritis 0,7 sehingga seluruh butir pertanyaanperyataan tersebut
dinyatakan reliabel.
Tabel 6. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X
5
Metode dan Kebijakan
No. Butir Pernyataan
Validitas Reliabilitas r
hitung
r
tabel
status Reliabilitas rkritis status 1
0.86 0.68 Valid 0.84 0,7
Reliabel
2
0.93 0.68 Valid
3
0.83 0.68 Valid
4
0.76 0.68 Valid
5
0.90 0.68 Valid
Varabel metode dan kebijakan pengendalian manajemen X
5
dinyatakan valid karena memeliki nilai r
hitung
yang lebih besar dari r
tabel
. Hasil uji reliabilitas menunjukan hasil yang didapat sebesar 0,84 artinya hasil yang diperoleh lebih besar dari nilai kritis 0,7 sehingga
seluruh butir pertanyaanperyataan tersebut dinyatakan reliabel.
41
Tabel 7. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Y Good Governance
No. Butir Pernyataan
Validitas Reliabilitas r
hitung
r
tabel
status Reliabilitas rkritis status 1
0.84 0.68 Valid
0.92 0,7 Reliabel
2
0.79 0.68 Valid
3
0.79 0.68 Valid
4
0.82 0.68 Valid
5
0.82 0.68 Valid
6
0.78 0.68 Valid
7
0.83 0.68 Valid
8
0.86 0.68 Valid
9
0.83 0.68 Valid
10
0.87 0.68 Valid
Seluruh butir pernyataanpertanyaan yang digunakan dalam variabel good governance berjumlah 10 sepuluh butir dinyatakan valid karena memeliki nilai r
hitung
yang lebih besar dari r
tabel
. Sementara hasil uji reliabilitas menunjukan hasil yang didapat sebesar 0,92 artinya hasil yang diperoleh lebih besar dari nilai kritis 0,7 sehingga seluruh butir pertanyaanperyataan
tersebut dinyatakan reliabel.
4.5. Anaalisis Deskriptif Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Penerapan GG Tabel 8. Tanggapan Responden Mengenai Kepemimpinan
Variabel Kepemimpinan
NB= 5
NB= 4
NB= 3
NB= 2
NB= 1
Skor SS
sko r
S sko
r KS
sko r
TS sko
r STS
sko r
Total Var
‐ 1 11
55 43
172 12
36 2
4 267
Var ‐ 2
7 35
32 128
27 81
2 4
248 Var
‐ 3 8
40 29
116 14
42 15
30 2
2 230
Var ‐ 4
9 45
41 164
16 48
2 4
261 Var
‐ 5 8
40 43
172 15
45 2
4 261
43 215
188 752
84 252
23 46
2 2
1267
Persentase 0.17
0.59 0.20
0.04 0.00
1.00
Frekuensi
orang 12
40 14
2 68
Berdasarkan tabel 8 diatas secara kumulatif dapat digambarkan persepsi responden terhadap faktor kepemimpinan di Puslitbang Tanaman Pangan menunjukan bahwa 40 responden
59 memberikan nilai setuju serta 12 orang 17 memberikan nilai sangat setuju bahwa faktor kepemimpinan telah berhasil menjalankan tugas pokok dan fungsinya, namun terdapat 14
orang 20 dan 2 orang 4 responden yang memberikan nilai kurang setuju dan tidak seuju. Hal ini berarti masih terdapat persepsi yang negatif terhadap faktor kepemimpinan.
42
Tabel 9. Tanggapan Responden Mengenai SDM
Variabel SDM
NB= 5
NB= 4
NB= 3
NB= 2
NB= 1
Skor SS
sko r
S sko
r KS
sko r
TS sko
r STS
sko r
Total Var
‐ 1 10
50 41
164 13
39 4
8 261
Var ‐ 2
7 35
32 128
27 81
2 4
248 Var
‐ 3 8
40 29
116 14
42 15
30 2
2 230
Var ‐ 4
8 40
42 168
16 48
2 4
260 Var
‐ 5 7
35 43
172 16
48 2
4 259
Var ‐ 6
8 40
42 168
13 39
5 10
257
48 240
229 916
99 297
30 60
2 2
1515
Persentas e
0.16 0.60
0.20 0.04
0.00 1.00
Frekuensi
orang 11 41
13 3
68
Tabel 9 menunjukan bahwa sebagian besar responden memberi nilai setuju 41orang 60 dan 11 orang 16 sangat setuju terhadap kompetensi SDM secara luas meliputi tingkat
pendidikan formal, kedisiplinan, kemampuan bekerjasama, optimalisasi seluruh SDM, pembinaan SDM serta tanggung jawab yang dimiliki. Namun demikian masih terdapat 13 orang
20 dan 3 orang 4 responden yang memberi nilai kurang setuju dan tidak setuju. Hal tersebut mengindikasikan masih terdapat anggapan responden bahwa SDM di Puslitbangtan
belum sepenuhnya memiliki kualitas kompetensi yang memadai.
Tabel 10.Tanggapan Responden Mengenai Sarana
Variabel Sarana
NB= 5
NB= 4
NB= 3
NB= 2
NB= 1
Skor SS
sko r
S sko
r KS
sko r
TS sko
r STS
sko r
Total Var
‐ 1 9
45 41
164 16
48 2
4 261
Var ‐ 2
10 50
44 176
12 36
2 4
266 Var
‐ 3 11
55 41
164 14
42 2
4 265
150 504
126 12
792
Persentase 0.19
0.64 0.16
0.02 0.00
1.00
Frekuensi
org 13
43 11
1 68
Tabel 10 diatas menunjukan 43 orang 64 dan 13 orang 19 responden memberikan nilai setuju dan sangat setuju terhadap ketersediaan, kelengkapan serta
pemanfaatan sarana dan prasana di Puslitbangtan telah berjalan dengan baik. Sementara itu 11 orang 16 responden memberikan nilai kurang setuju dan 1 orang 2 tidak setuju. Dengan
demikian perlu peningkatan sarana dan prasarana dari jumlahnya yang memadai, lengkap dan digunakan secara optimal bagi kegiatan operasional.
43
Tabel 11.Tanggapan Responden Mengenai Anggaran
Variabel Anggaran
NB =
5 NB=
4 NB=
3 NB=
2 NB=
1 Skor
SS sko
r S
sko r
KS sko
r TS
sko r
STS sko
r Total
Var ‐ 1
9 45
41 164
16 48
2 4
261 Var
‐ 2 9
45 44
176 13
39 2
4 264
Var ‐ 3
8 40
29 116
14 42
15 30
2 2
230
130 456
129 38
2 755
Persentase
0.17 0.60
0.17 0.05
0.00 1.00
Frekuensi
org 12
41 12
3 68
Tabel 11 diatas menjelaskan bahwa 60 responden beranggapan anggaran yang dialokasikan mencukupi., seluruh kegiatan dapat dibiayai dari dana yang ada serta diperlukan
sumber dana lain untuk membiayai kegiatan yang tidak dialokasikan dalam anggaran DIPA. Sementara 17 sisanya menyatakan anggaran yang dialokasikan tidak dapat mencukupi. Hal
tersebut dapat berarti bahwa sebenarnya anggaran yang dialokasikan kurang dapat mencukupi untuk pembiayaan kegiatan di Puslitbangtan..
Tabel 12.Tanggapan Responden Mengenai Metode Pengendalian Manajemen
Variabel MPM
NB= 5
NB= 4
NB= 3
NB= 2
NB= 1
Skor SS
Sskor S
Sskor KS
Sskor TS
Sskor STS Sskor Total
Var ‐ 1
8 40
43 172
15 45
2 4
261 Var
‐ 2 10
50 43
172 12
36 3
6 264
Var ‐ 3
8 40
29 116
14 42
15 30
2 2
230 Var
‐ 4 7
35 32
128 27
81 2
4 248
Var ‐ 5
10 50
40 160
14 42
4 8
260
43 215
187 748
82 246
26 52
2 2
1263
Persentase 0.17
0.59 0.19
0.04 0.00
1.00
Frekuensi
org 12
40 13
3 68
Berdasarkan tabel 12 terlihat hasil tanggapan responden menunjukan 40 orang 59 memberikan nilai setuju dan 12 orang 17 memberikan nilai sangat setuju mengenai
penjabaran tugas pokok dan fungsi untuk setiap pegawai telah dilakukan dengan baik, kebijakan yang diambil konsisten dengan tujuan organisasi Puslitbangtan, selalu mengacu pada visi misi,
memiliki SOP serta laporan kegiatan yang dibuat sesuai dengan pelaksanaan. Sedangkan 19 dan 4 responden menyatakan kurang setuju dan tidak setuju terhadap metode pengendalian
manajemen yang khususnya dari aspek standarisasi pekerjaan yang diformulasikan dalam bentuk SOP, untuk itu diperlukan pembaharuan SOP guna mengakomodasi deskripsi pekerjaan
baik yang bersifat teknis maupun administratif.
44
4.6. Anaalisis Deskriptif Penerapan Good Governance Tabel 13.Tanggapan Responden Mengenai Akuntabilitas dan Kinerja
Variabel Good
Governance NB=
5 NB=
4 NB=
3 NB=
2 NB=
1 Skor
SS Sskor
S Sskor
KS Sskor
TS Sskor
STS Sskor Total Akuntabilitas
Var‐ 1 11
55 41
164 14
42 2
4 265
Var ‐ 2
8 40
31 124
27 81
2 4
249 Var
‐ 3 8
40 29
116 14
42 15
30 2
2 230
Var ‐ 4
9 45
41 164
16 48
2 4
261 Kinerja
Var‐ 5 8
40 43
172 15
45 2
4 261
Var ‐ 6
9 45
42 168
13 39
4 8
260 Var
‐ 7 7
35 32
128 27
81 2
4 248
Var ‐ 8
10 50
41 164
14 42
3 6
262 Var
‐ 9 7
35 32
128 27
81 2
4 248
Var ‐ 10
11 55
43 172
12 36
2 4
267
88 440
375 1500
179 537
36 72
2 2
2551
Persentase 0.17
0.59 0.21
0.03 0.00
1.00
Frekuensi
org 12
40 14
2 68
Tabel 13 menunjukan bahwa secara total 59 dan 17 responden memberi nilai setuju dan sangat setuju terhadap mekanisme sistim akuntabilitas telah berjalan dengan baik, terdapat
transparansi dalam pelaksanaan kegiatan, penyusunan renstra berorientasi pada output, terdapat tahap-tahap dalam pelaksanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan dapat dipertanggungjawabkan,
adanya keterbukaan informasi, pelaksanaan sesuai dengan peraturan yang berlaku, pelayanan kepada masyarakat berjalan dengan baik, terdapat kebebasan berpartisipasi dari seluruh sumber
daya yang ada serta hasil yang diperoleh sesuai yang diharapkan itu berarti mayoritas penilaian responden akan akuntabilitas dan kinerja telah berjalan dengan baik, hal tersebut dibuktikan
dengan frekuensi total jumlah responden yang menyatakan nilai setuju dan sangat setuju jumlahnya mencapai 52 orang 76 sedangkan sisanya 16 orang 24 menyatakan kurang
setuju dan tidak setuju. Pernyataan responden yang menyatakan kurang dan tidak setuju terjadi di hampir seluruh butir pernyataan, namun yang terbesar mencapai 27orang terjadi pada variabel
2 transparansi, variabel 7 kesesuaian dengan peraturan dan variabel 9 kebebasan berpartisipasi. Kenyataan tersebut mengindikasikan bahwa masih terdapat masalah yang perlu
ditingkatkan khususnya tiga masalah tersebut.
45
4.7. Anaalisis Statistik 4.7.1. Regresi Sederhana