104
tenaga kependidikan sesuai peran dan fungsinya secara efektif dan efisien. Dalam kenyataannya kepemimpinan kepala sekolah sering tidak efektif karena tidak
menerapkan pola atau tipe kepemimpinan yang demokratis yang dapat memberi kebebasan kepada setiap komponen untuk berkarya dan berkreasi.
Untuk menggerakkan personil sekolah, kepala SMA Kristen agar memiliki kemampuan sebagai pemimpin yang mampu menciptakan iklim organisasi
sekolah yang kondusif menuju kepada peningkatan kinerja guru dengan kepemimpinan yang demokratis.
4.5.2 Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Guru
Kompensasi mempengaruhi kinerja guru sebesar 15,8. Hal ini berarti bahwa tinggi rendahnya kinerja guru dipengaruhi oleh kompensasi. Kompensasi
sangat penting bagi guru maupun kepala sekolah, karena kompensasi merupakan sumber penghasilan bagi mereka dan keluarganya. Kompensasi juga merupakan
gambaran status sosial bagi guru. Dengan demikian kompensasi memiliki pengaruh yang besar bagi kinerja guru. Semakin layak dan memadai kompensasi
yang mereka dapatkan maka kinerja guru akan semakin meningkat. Bagi institusi sekolah, kompensasi merupakan faktor utama dalam
kepegawaian. Kebijakan kepegawaian banyak berhubungan dengan pertimbangan untuk menentukan kompensasi guru. Tingkat besar kecilnya kompensasi guru
sangat berkaitan dengan tingkat pendidikan, jabatan, dan masa kerja guru. Untuk itu dalam menentukan kompensasi guru perlu mendasarkan pada penilaian
prestasi, kondite, tingkat pendidikan, jabatan dan masa kerja.
105
Bagi setiap guru di sekolah kristen kompensasi bukan tujuan utama dalam bekerja karena bekerja merupakan bentuk pelayanan, guru akan tetap
melaksanakan tugas dengan penuh disiplin dan bertanggung jawab untuk mencapai hasil yang maksimal sebagai wujud pengabdiannya kepada Tuhan dan
sesama, sehingga berdasarkan hasil analisis regresi ganda pengaruh variabel kompensasi terhadap kinerja memiliki besaran yang relatif kecil dibandingkan
variabel bebas yang lain.
4.5.3 Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Guru
Lingkungan kerja mempengaruhi kinerja guru sebesar 26,6. Hal ini berarti tinggi rendahnya kinerja guru dipengaruhi oleh lingkungan kerja.
Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang berada di sekitar pekerja baik berupa fisik maupun non fisik. Keberadaan lingkungan kerja ini dapat mendukung
kinerja guru ataupun mengurangi kinerja guru. Lingkungan kerja yang dapat diterima oleh guru dapat meimbulkan
semangat dalam bekerja sehingga kinerja yang ada dapat menjadi maksimal. Akan tetapi lingkungan kerja yang tidak dapat diterima guru akan menurunkan
kinerja mereka, sehingga pekerjaan mereka menjadi terhambat. Adanya lingkungan kerja fisik yang kondusif berupa suara, warna,
penerangan, udara dan tata ruang memungkinkan guru untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik. Hal ini berarti akan meningkatkan kinerja mereka. Selain
itu lingkungan kerja nonfisik yang berupa hubungan baik dengan sesama guru maupun dengan kepala sekolah dapat meningkatkan keharmonisan dan suasana
106
yang tenang atau nyaman dalam kegiatan belajar mengajar sehingga kinerja guru akan semakin meningkat.
4.5.4 Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kompensasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Guru